Perbankan Eropa Tertarik Danai Peremajaan Karet Indonesia
Merdeka.com - Ketua Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI), Aziz Pane, menyebutkan bank asal Eropa tertarik untuk melakukan pembiayaan peremajaan atau replanting karet di Indonesia. Sebelumnya, replanting karet pernah digagas oleh pemerintah namun terkendala oleh biaya.
"Waktu menko perekonomian Pak Darmin, katanya itu, karena pemerintah dananya terbatas maka akan digunakan menjual kayunya dan hasil menjual kayu akan mensejahterakan petani," kata dia, di Menara Kadin, Jakarta, Senin (20/1).
Adapun dia mengungkapkan total lahan yang akan dilakukan replanting hanya sekitar 3 juta hektar. "Tidak sampai 3 juta hektar lah, tidak semua direplanting mungkin hanya berapa persen 20-30 persen lah," tuturnya.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Siapa yang mendorong BRI untuk meluncurkan KPR Green Financing? 'Keterlibatan perbankan dalam penerapan green development sangat penting terutama dalam hal pembiayaan proyek pembangunan berkelanjutan yang mengusung green concept,' ujarnya.
-
Kenapa Indonesia menuntut pendanaan negara maju? Oleh karena itu, Legislator asal Bali ini mengatakan Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta ini menjadi momentum bagi Indonesia sebagai paru-paru dunia dan ASEAN untuk menagih komitmen negara maju terhadap pendanaan atasi perubahan iklim.
-
Kenapa Bank Jatim salurkan kredit? 'Kebetulan hari ini bankjatim melakukan penyerahan kredit Jatim Ritel Investasi kepada Ibu Balkiah yang merupakan debitur kami yang bergerak di bidang penerbitan dan perdagangan buku', jelasnya.Menurutnya, penyaluran kredit tersebut merupakan upaya mendukung program Kampoeng Kreasi.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
Dia menyebutkan biaya untuk melakukan replanting karet cukup besar. Namun, dia tidak merinci kisaran biaya tersebut.
Dia mengungkapkan, bank asal Eropa tersebut bersedia menjadi investor replanting karet dengan syarat kayunya menjadi milik mereka. Selain bank tersebut, dia mengungkapkan telah ada juga beberapa investor yang berminat.
"Sekarang baru nih, kami dapat investor, ada bank juga dari Eropa yang mau membiayai seluruh replanting asal kayunya dia dapat," ujarnya.
Dia mengungkapkan mereka menginginkan kayu tersebut untuk dijadikan bubuk. "Nah jadi orang Eropa ini dia ambil kayunya, dia bayar sama petani, dia jadikan itu kaya bubuk kayu," ungkapnya.
"Replanting itu masalahnya kan kalau petani itu potong (tebang pohon karet), dia harus (menghasilkan untuk) makan, di situ mahalnya, social costnya," dia menambahkan.
Kementan Target Produksi Karet 3,81 Juta Ton di 2019
Pemerintah Jokowi-JK menargetkan produksi karet pada 2019 sebesar 3,81 juta ton. Angka ini meningkat jika dibandingkan target sepanjang 2018 yang hanya 3,68 juta ton.
"Produksi karet 2019 sebesar 3,81 juta ton targetnya," kata Direktur Jendral Perkebunan Kementerian Pertanian, Kasdi Subagyono saat di temui di Jakarta, Senin (25/2).
Dia mengatakan, realisasi produksi karet di 2018 melebihi target yang telah ditetapkan yaitu mencapai 3,76 juta ton karet. Untuk itu pada 2019 pihaknya mematok target lebih besar.
"Kalau dilihat 2018 realisasi dari produksi karet angka sementara mencapai 3,76 juta ton dari targetnya 3,68 juta ton," katanya.
Seperti diketahui, Kementerian Pertanian sendiri menyiapkan alokasi sebesar Rp 96 miliar di tahun ini untuk revitalisasi perkebunan karet. Alokasi tersebut digunakan untuk peremajaan dan perluasan karet ditargetkan mencapai 6.010 hektar dari sebelumnya alokasi APBN 2018 hanya sebesar 5.260 hektar.
Sementara itu, untuk target peremajaan komoditas karet pada 2019 sendiri berada di delapan provinsi. Mulai dari Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konversi nama untuk guna meningkatkan hasil sektor perkebunan di masing-masing daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.
Baca SelengkapnyaUntuk Badan Bank Tanah dimohonkan Rp1 triliun ini akan digunakan untuk pemenuhan modal bank tanah sesuai dengan amanat pasal 43 ayat 1 PP 64 tahun 2021.
Baca SelengkapnyaTak hanya asing, ketertarikan pun datang dari para investor dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaPermintaan baja global diperkirakan meningkat 30 persen pada tahun 2050.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri secara konsisten mengembangkan produk keuangan berkelanjutan
Baca SelengkapnyaIndonesia mendorong Belanda dan Prancis dalam penyelesaian perjanjian IEU-CEPA
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) mempromosikan tiga proyek investasi strategis dalam penyelenggaraan "Indonesia Business Forum" di Washington D.C., Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, risiko itu sulit diprediksi karena minim data historis. Maka, industri asuransi dan reasuransi bisa mengambil peran untuk menjamin ketidakpastian.
Baca SelengkapnyaI-EU CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral paling komprehensif.
Baca Selengkapnya