Perekonomian dunia bergejolak, LPS yakinkan perbankan RI masih sehat
Merdeka.com - Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Fauzi Ichsan mengatakan perbankan nasional saat ini masih dalam keadaan sehat. Hal ini dilihat dari berbagai indikator, seperti rasio kecukupan modal perbankan Indonesia yang mencapai 21 persen.
Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans/NPL) di perbankan juga masih rendah yakni di kisaran 2,8 persen. Bahkan, dari indikator makronya, nett interest margin atau selisih suku bunga deposito/ simpanan dan suku bunga kredit berada di kisaran 5 persen masih yang terbaik di Asia dan dunia.
"Jadi kalau kita lihat indikator perbankan secara umum, perbankan Indonesia masih relatif sehat. Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dikisaran 5 persen dibanding pertumbuhan ekonomi dunia yang hanya 3-3,5 persen itu masih aman bagi perbankan," kata Ichsan di Kantornya, Jakarta, Jumat (20/5).
-
Kenapa kinerja intermediasi perbankan tetap baik? Kinerja intermediasi terjaga baik dengan kredit tumbuh 12,36% yoy atau sebesar Rp 7.478 triliun didorong oleh kredit investasi yang mencapai 15,09% yoy dan Kredit Modal Kerja yang tumbuh sebesar 11,68% yoy.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
BRI apa yang dinobatkan sebagai bank terbaik di Indonesia? Media ekonomi dan keuangan terkemuka di dunia yang berbasis di London, The Banker, telah merilis daftar Top 1000 Banks 2024 pada Rabu, 10 Juli 2024. Dalam daftar tersebut, tercatat 26 bank berasal dari Indonesia dan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menduduki peringkat teratas serta berperingkat 110 secara global.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Meski begitu, pihaknya tetap harus memperhatikan kondisi global yang bisa menjadi faktor penyebab krisis perbankan di Indonesia. Seperti resesi ekonomi dunia, krisis finansial global, pertumbuhan ekonomi China dan harga komoditas yang turun tajam, serta nilai tukar USD yang naik tajam.
"Faktor-faktor ini bisa pengaruhi perekonomian dunia di emerging market termasuk di Indonesia dan dampaknya bisa saja ke perbankan dalam negeri. Dan LPS sebagai lembaga resolusi harus siap menghadapi keadaan tersebut," imbuhnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan kredit tersebut menunjukkan kualitas kredit terjaga di tengah situasi global yang mengalami pelemahan.
Baca SelengkapnyaTerdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaOJK berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dan pasar keuangan menguat di tengah sentimen positif.
Baca SelengkapnyaKondisi industri perbankan tercatat cukup resilien dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan sebesar 25,41 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor jasa keuangan di Indonesia terbilang stabil.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaTensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca Selengkapnyastabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga didukung oleh permodalan yang kuat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca Selengkapnya