Peringkat daya saing Indonesia turun, dunia usaha harus inovasi

Merdeka.com - Laporan The Global Competitiveness Report 2012-2013 yang disusun oleh World Economic Forum menyatakan daya saing ekonomi Indonesia turun. Direksi Bank Mandiri menyatakan buat mengatasinya langkah yang bisa dilakukan adalah mendorong inovasi industri.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala Mansury mengatakan, inovasi perlu dilakukan guna mengoptimalkan perubahan menjadi sebuah kesempatan, selain juga upaya untuk bertahan dan memenangkan kompetisi dunia usaha saat ini.

"Indonesia merupakan salah satu negara yang paling atraktif di dunia saat ini, jika ditinjau dari kondisi ekonomi. Untuk itu, setiap perusahaan saat ini perlu memperhitungkan inovasi untuk menghadapi persaingan yang telah menyentuh ranah regional dan global," kata Pahala di Ritz Carlton Pacific Place, Senin (22/4).

Laporan The Global Competitiveness Report 2012-2013 seharusnya menjadi pemicu para pelaku usaha untuk semakin giat berinovasi. Pasalnya, dalam laporan tersebut menyatakan bahwa Indonesia mengalami penurunan indeks daya saing global dari posisi ke 46 tahun 2011 menjadi ke 50 pada 2012.

"Salah satu indikator penilaian tersebut adalah inovasi. Dibanding negara-negara ASEAN, Indonesia menempati peringkat ke empat setelah Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand," tutur Pahala.

Pahala mengatakan, untuk mengelola inovasi dalam upaya meningkatkan daya saing korporasi nasional, dibutuhkan sektor perbankan yang kuat.

"Bank Mandiri juga terus berinovasi, baik dalam bentuk proses maupun produk, seperti berinvestasi untuk mengembangkan solusi kebutuhan nasabah. Kami terus berupaya berpikir strategis mengenai inovasi, sehingga dapat mengarahkan unit-unit bisnis menuju disproportionate pay-offs," ujarnya.