Pertamina berencana bangun 2 kilang anyar di Aceh dan NTB
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) akan menambah dua kilang untuk melengkapi dua kilang Grass Root Refinery (GRR) yang akan dibangun di Tuban, Jawa Timur dan Bontang, Kalimantan Timur. Rencananya, kilang berkapasitas olah total 600.000 barel per hari itu akan dibangun di Lhokseumawe, Aceh dan Sumba, Nusa Tenggara Barat.
Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi menjelaskan, untuk lokasi dua kilang tambahan, perseroan masih mencari alternatif lokasi yang memenuhi persyaratan. Syarat itu antara lain dekat dengan sumber pasokan minyak, potensi ketahanan stok serta kebutuhan BBM yang tinggi di sekitar lokasi.
"Ada beberapa wilayah yang kami pertimbangkan seperti Arun. Di sana bisa memanfaatkan lahan fasilitas LNG (Liquefied Natural Gas) yang belum tercapai. Bisa juga nanti di Sumbawa, karena itu lintas giant tanker dari Indonesia Barat ke Timur," kata Rachmad di Kilang Pertamina, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (9/6).
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Mengapa Pertamina membangun kilang baru di Balikpapan? Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Kenapa Pertamina melakukan revitalisasi kilang? Tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk kilang tetapi juga memproduksi produk green energy seperti petrokimia, gas dan turunannya.
-
Kenapa Pertamina menambah 2 tanker gas? Kedua kapal ini, lanjutnya, hadir di momen yang tepat dan memainkan peran penting dalam menyalurkan LPG, energi yang lebih ramah lingkungan untuk industri dan rumah tangga.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
Rencananya, pembangunan dua kilang tambahan itu akan dilakukan pada 2025 hingga 2030. Namun, Rachmad belum bisa memaparkan nilai investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan dua kilang itu. Meski demikian, Rachmad memberi ancer-ancer kebutuhan dana mencapai USD 10 miliar per kilang apabila nantinya hanya dibangun kilang saja.
"Tapi kan kami belum tahu, apakah kilang itu akan diintergrasikan ke industri petrokimia apa tidak. Namun jika tidak ada integrasi, kira-kira nilai investasinya segitu," ucap Rachmad.
Penambahan kilang, lanjut Rachmad, terus dilakukan guna memenuhi kebutuhan konsumsi BBM masyarakat yang terus meningkat terutama setelah pengembangan kilang di Cilacap, Balongan, Dumai dan Balikpapan, serta penambahan dua kilang baru di Bongang dan Tuban.
Dengan demikian, maka pada 2023 mendatang kapasitas produksi seluruh kilang Pertamina bisa mencapai 2 juta barel per hari. Angka ini meningkat 1 juta barel dari kapasitas produksi saat ini sebanyak 1,04 juta barel per hari.
"Jika nanti ada produksi berlebih, kami bisa alokasikan untuk ekspor dengan pasar utama negara-negara ASEAN terlebih dahulu," ujar Rachmad.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) merupakan salah satu industri pendukung industri migas tanah air dan satu-satunya yang memproduksi pipa seamless.
Baca SelengkapnyaPT Pupuk Kalimantan Timur akan melakukan pembangunan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat yang akan ditargetkan beroperasi pada 2027 mendatang.
Baca SelengkapnyaPembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaIndonesia bakal mendapat tambahan lebih dari 100 ribu barel per hari (BOPD) produksi minyak pada 2028.
Baca SelengkapnyaProyek ini direncanakan akan mulai produksi pada pertengahan 2028.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaRencana pemanfaatan PLTN ini telah disahkan oleh Komisi di Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui RPP KEN.
Baca SelengkapnyaRencana ini untuk mencapai target net zero emission di 2060.
Baca SelengkapnyaPertamina EP temukan 2 sumber migas baru di Provinsi Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSaat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.
Baca SelengkapnyaNicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca SelengkapnyaBeroperasinya tanki BBM dan LPG ini juga dapat menjaga ketahanan energi di daerah tersebut.
Baca Selengkapnya