Pertamina Telah Kumpulkan Minyak Tumpah Sebanyak 13.427 Barel
Merdeka.com - Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatat total tumpahan minyak di Pantai Utara Jawa yang telah berhasil terkumpul mencapai 13.427 barel. Tumpahan tersebut berasal dari sumur YYA-1 Blok Off North West Java (ONWJ).
Insident Commander Proyek YYA-1 PHE Taufik Adityawarman mengatakan, jumlah minyak yang tumpah di perairan Karawang Jawa Barat sejak 12 Juli 2019 sampai 25 Agustus 2019 fluktuatif, berkisar 600 sampai 700 barel dengan puncak produksi 1.000 barel. Total tumpahan minyak yang telah berhasil terkumpul mencapai 13.427 barel.
"Kemarin puncaknya 1.000 barel kita tangkap. Komulatif 13.427 barel yang dari offshore," kata Taufik di Kantor PHE, Jakarta, Senin (26/8).
-
Apa penyebab sumur air berminyak? Air sumur yang berwarna kuning dan berminyak dapat disebabkan oleh peralatan yang digunakan, seperti pipa air. Meskipun air sumur itu sendiri bersih, pipa yang sudah tua dan berkarat dapat menyebabkan air sumur menjadi bau, kotor, dan berwarna kuning.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Mengapa sumur minyak di Telaga Said ditinggalkan? Berselang 30 tahun kemudian, sumur minyak mentah ini mulai ditinggalkan oleh perusahaan Belanda setelah menghasilkan jutaan barel minyak bumi yang sudah diambil dari Tanah Langkat.
-
Kenapa sumur air jadi keruh? Penyebab air sumur menjadi keruh dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti galian sumur yang kurang dalam, kondisi geologis atau struktur tanah yang kurang baik, hujan deras atau terus-menerus yang membuat tanah di sekitar sumur menjadi lunak atau berlumpur, dan kebocoran pipa yang menyebabkan kerusakan pada sumur.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
Menurut Taufik, minyak yang keluar dari Sumur YYA-1 tidak stabil jumlahnya karena kondisi kandungan minyak dari sumur tersebut dinamis. Jumlah tumpahan minyak yang terkumpul semakin bertambah.
"Hasil tangkapan semakin hari semakin banyak. Tapi data reservoar, yang saya pahami bahwa setiap hari produksi tidak pasti dan stabil. Karena karakter reservoar itu dinamis," tandasnya.
Menurut Taufik, berbagai cara akan ditempuh Pertamina untuk mempercepat penanganan tumpahan minyak, termasuk menggunakan tenaga kerja asing.
"Sebagaimana pernah kita sampaikan bahwa segala daya upaya kita akan kerahkan untuk bisa percepat proses spill combating atau recovery. Adanya resource luar negeri benar ada," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengeboran sumur Tedong (TDG)-001 merupakan rangkaian pengeboran di frontier area sekaligus pengembangan ekonomi kawasan Indonesia Timur.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) menemukan dua sumber migas (minyak dan gas) baru di Desa Sukawijaya, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPeningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sumber minyak baru di Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi direspons positif warga sekitar.
Baca SelengkapnyaRekor produksi minyak dan gas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran produksi migas akan merosot.
Baca SelengkapnyaKebocoran sumur migas itu terjadi pada Senin (18/3) sekitar pukul 14.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKebocoran pipa itu sempat menimbulkan semacam kabut asap yang berbau menyengat dan membuat sesak napas.
Baca SelengkapnyaSumur minyak itu sebelumnya ditutup karena terjadi ledakan yang menyebabkan empat orang tewas dan empat lainnya mengalami luka bakar pada 21 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaTidak banyak orang tahu bahwa penemuan lokasi sumur minyak pertama di Indonesia berada di sebuah desa bernama Telaga Said, Kabupaten Langkat.
Baca Selengkapnya