Pesan menkeu ke pegawainya: Kalian terdepan dalam kelola uang negara
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik 226 pejabat eselon III di lingkungan Kementerian Keuangan. Dalam pelantikan tersebut, Menkeu Sri Mulyani mengingatkan pentingnya tanggung jawab dalam mengelola keuangan negara sebagai pegawai Kementerian Keuangan.
"Saya ucapkan selamat pada anda. Ini adalah satu bentuk tanggung jawab anda sebagai institusi yang mengelola keuangan negara. Tugas ini adalah amanah dan kepercayaan, oleh karena itu diawali sumpah jabatan," katanya di Gedung Dhanapala, Kemenkeu Jakarta, Rabu (19/7).
Menkeu Sri mengatakan pejabat eselon III merupakan unit yang memiliki peranan sangat penting di Kementerian Keuangan. Eselon III juga merupakan bagian institusi yang mengelola keuangan negara dalam menjaga keuangan negara yang berkeadilan.
-
Apa tugas berat seorang Menteri Keuangan? Faisal Basri menyampaikan tugas berat seorang Menkeu adalah mengelola pendapatan, mengelola pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran. Hingga akhirnya memastikan anggaran negara digunakan sesuai dengan tujuannya.
-
Siapa Menteri Keuangan pertama RI? Lalu, pada 2 September 1945, Soekarno menunjuk ekonom terkenal asal Surabaya, Dr. Samsi sebagai Menteri Keuangan kabinet presidensial pertama RI pada 19 Agustus 1945.
-
Siapa yang diingatkan Jokowi soal pengelolaan anggaran? Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
-
Bagaimana Kemenkeu RI dibentuk? Bermula dari Departement of Financien Departemen ini dibentuk di masa pemerintahan Hindia Belanda, dengan alasan keadaan ekonomi yang memprihatinkan kala itu.
-
Bagaimana Kemenhan RI mengelola kekayaan negara? Kemudian, fungsi pengelolaan barang milik atau kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kemenhan.
-
Siapa yang mengangkat Sekretaris Kabinet? Posisi ini diisi oleh seorang pejabat yang diangkat oleh Presiden.
"Kemenkeu adalah institusi yang mengelola keuangan negara. Kita sudah cukup detail menjelaskan hal tersebut di dalam UU. Indonesia adalah negara yang sedang giat melakukan pembangunan," jelasnya.
"Di dalam mengelola uang ini, yang anda kelola adalah uang negara yang berkeadilan. Ini adalah tekanan yang harus bisa kita kelola dengan penuh kebijaksanaan," tambah menkeu.
Dalam kesempatan tersebut, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan kesehatan dan kemampuan institusi keuangan terlihat dari kinerja eselon III sebagai middle management. Dia menegaskan baik buruknya Kemenkeu akan terlihat dari kepemimpinan yang ditunjukkan oleh pejabat eselon III.
"Kesehatan, kemampuan dan kinerja yang berkelanjutan ditentukan oleh middle manajeman. Kalian merupakan miniatur Kemenkeu. Baik buruknya akan terlihat bagaimana anda memimpin unit-unit anda," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam rapat, sejumlah menteri hingga Kapolri Listyo Sigit dan Panglima TNI Agus Subianto memperhatikan serius
Baca SelengkapnyaMenaker berharap sebagai pimpinan tinggi yang melaksanakan pengelolaan keuangan dan pengawasan internal.
Baca SelengkapnyaPidato penutup Menkeu disambut dengan standing applause para anggota Banggar DPR RI yang hadir.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida juga mengingatkan kepada semua pegawai, khususnya para Pejabat Tinggi Kemnaker agar bersama-sama dapat memberikan dedikasi yang terbaik.
Baca SelengkapnyaKetentuan itu tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 139 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani kembali akan menjadi Menteri Keuangan di kabinet Prabowo.
Baca SelengkapnyaKehadiran tiga wakil menteri keuangan dinilai akan sangat membantu Sri Mulyani, khususnya dari sisi politik.
Baca SelengkapnyaPrabowo meminta bendahara negara memantau duit negara di tiap kementerian agar digunakan untuk kepentingan rakyat.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Menyebut Sri Mulyani jadi menteri yang paling siap mundur.
Baca SelengkapnyaKekejaman yang kerap terjadi di dalam dunia pekerjaan akibat kurangnya rasa kebersamaan.
Baca SelengkapnyaPagu indikatif Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di tahun 2024 sebesar Rp99,26 triliun.
Baca Selengkapnya