PLN beri sinyal tarif listrik 12 golongan naik di Desember 2016
Merdeka.com - PT PLN (Persero) mengindikasikan akan terjadi kenaikan tarif listrik dari 12 golongan non subsidi pada Desember 2016. Sebelumnya, pada November ini perseroan sudah menaikan tarif listrik sebesar Rp 2 per kWh untuk 12 golongan tersebut.
Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka mengatakan kenaikan tarif nanti akan tetap mempertimbangkan pada tiga faktor yakni Indonesia Crude Price (ICP) atau harga minyak mentah Indonesia, kedua Inflasi dan ketiga, fluktuasi nilai tukar Rupiah.
Menurutnya, potensi naiknya tarif listrik bisa saja terjadi jika melihat pada kondisi ekonomi global. Terlebih, terpilihnya Donald Trump membuat The Fed berencana menaikan suku bunganya.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Bagaimana mekanisme penetapan harga jika Pertalite ditingkatkan oktan nya? 'Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya,' terang Nicke.
-
Bagaimana cara beralih ke listrik pascabayar? Untuk berpindah atau bermigrasi dari listrik prabayar menjadi pascabayar tergantung ketersediaan layanan di lokasi tempat Anda tinggal. Pengguna listrik prabayar diharapkan menghubungi PLN terlebih dahulu dan menyampaikan nomor ID Pelanggan untuk dilakukan pengecekan ketersediaan layanan di lokasi.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
"Sekarang ini, kalau kita lihat ekonomi global yang terjadi, ada kebijakan presiden baru Trump, ada rencana kenaikan suku bunga The Fed dan sebagainya. Kira-kira kalau seperti itu gambarannya seperti apa, seperti tadi saya gambarkan, kalau Dolar AS naik, harganya akan begini, kalau turun harganya akan begini" ujarnya di kantor pusat PLN, Jakarta, Rabu (23/11).
Kendati saat ini Rupiah tengah perkasa, perseroan khawatir dua faktor lainnya yakni inflasi dan harga minyak akan memberi pengaruh. "Meski sekarang itu ada sedikit penguatan rupiah, tapi ada dua faktor yang masuk dalam proses produksi, kan ada bahan baku yang menggunakan energi fosil," tandasnya.
Sekedar informasi, pada bulan November ini, PLN menaikkan tarif listrik rata-rata sebesar Rp 2 per kWh. Adapun tarif listrik pada November 2016 di Tegangan Rendah (TR) menjadi Rp 1.462 per kWh, tarif listrik di Tegangan Menengah (TM) menjadi Rp 1.113 per kWh, dan tarif listrik di Tegangan Tinggi (TT) menjadi Rp 996 per kWh, serta tarif listrik di Layanan Khusus menjadi Rp 1.633 per kWh.
Berikut 12 Golongan non-subsidi yang akan dikenakan kenaikan tarif listrik:
1. S-1 daya 220VA
2. S-2 daya 450VA
3. S-2 daya 900VA
4. S-2 daya 1300 VA
5. S-2 daya 2200 VA
6. S-2daya 3500 VA s.d 200 kVA
7. S-3 daya 200 kVA ke atas
8. R-1 daya 450 VA
9. R-1 daya 900 VA
10. B-1daya 450 VA
11. B-1daya 900 VA
12. B- 1daya 1300 VA
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan listrik.
Baca SelengkapnyaPromo tambah daya Gelegar Akhir Tahun 2023 ini berlaku sejak 24 Desember hingga 31 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPLN menyetorkan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun.
Baca SelengkapnyaDalam skema transisi energi itu, PLN pun memiliki perhatian pada sisi hilir alias pola konsumsi energi.
Baca SelengkapnyaPT PLN (Persero) berhasil masuk jajaran 2 besar dalam daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia yang dirilis Fortune Indonesia atau Fortune Indonesia 100.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2024, subsidi dan kompensasi untuk BBM, gas Elpiji dan listrik sebesar Rp329,9 triliun.
Baca SelengkapnyaBeberapa BBM non subsidi yang mengalami kenaikan antara lain, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaPer 1 September 2023 semua BBM non subsidi mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaPerdagangan karbon PLN Indonesia Power telah mencapai 2.428.203 ton CO2 dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM per 1 Oktober 2023, ini rinciannya.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan aset ini menjadikan PLN sebagai BUMN utilitas terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPLN berkontribusi dengan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun atau mencapai satu setengah kali dari target yang ditetapkan.
Baca Selengkapnya