PLN Sebut Pembangkit Listrik Bukan Sumber Polusi Udara di Jakarta
Merdeka.com - Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka mengatakan, polusi udara Jakarta yang terjadi belakangan ini bukan berasal dari pembangkit listrik, sebab emisi yang dihasilkan dari pembangkit listrik yang ada di Jakarta relatif kecil.
"Kalau lihat ke atas gedung-gedung itu asap semua. Katanya salah satu kontributor polusi Jakarta adalah PLTU. Setelah berdiskusi bukan PLTU," kata Made, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Kamis (1/8).
Menurut Made, pembangkit yang ada di Jakarta tersebut merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) menggunakan energi gas, emisi yang ditimbulkan dari hasil pembakaran gas sangat rendah tidak seperti yang dihasilkan dari Bahan Bakar Minyak (BBM) dan batubara.
-
Apa yang menyebabkan polusi udara Jakarta? Pasalnya, buruknya kualitas udara di Jakarta juga merupakan hasil tingginya emisi pembuangan dari industri, selain tingginya mobilitas kendaraan di Jakarta.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Apa polutan utama yang menyebabkan kualitas udara Jakarta tidak sehat? Ukuran polutan utamanya PM2.5 dengan konsentrasi 59.4µg/m³. Data ini tercatat per pukul 08.00 WIB.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
-
Siapa yang memimpin Jakarta Electric PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, mengapresiasi semangat juang yang diberikan oleh seluruh pemain Jakarta Electric PLN, sehingga berhasil memberikan kemenangan pada pertandingan ketiga ini.
"Muara Karang Pembangkit dekat sini PLTGU itu gas tidak ada asapnya," tutur Made.
Selain itu, letak untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) jauh dari Jakarta. Seperti yang terdekat adalah PLTU Suralaya Banten yang berjarak 100 Km dari Jakarta, namun sebaran asap hasil pembakaran batubara dari PLTU dengan kapasitas 3.400 MW ini hanya mencapai radius 30 Km.
Untuk setiap PLTU, dilengkapi dengan teknologi penangkap karbon dan rendah emisi, sehingga dapat meredam polusi udara dari hasil pembuangan pembakaran batubara. "Jadi tidak benar setiap pltu yang dibangun dilengkapi dengan ultra super critical debu yang keluar rontok bersama fly ash," tandasnya.
Sebelumnya, Pembangkit listrik yang ada di Jakarta di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, di Pluit, Jakarta. Pembangkit ini dioperatori oleh PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan Muara Karang.
Total kapasitas pasokan listrik yang berasal dari Komplek PLTGU Muara Karang sebesar 1.600 Mega Watt (MW), terdiri dari 11 generator dan tiga pembangkit yaitu PLTGU 2x200 MW, PLGU 500 MW dan PLTGU 700 MW.
General Manager PJB UP Muara Karang Rachmat Azwin mengatakan, pembangkit yang sudah beroperasi sejak 1979 ini selalu memperhatikan keberlangsungan lingkungan sekitar, termasuk emisi buang hasil pembakaran gas untuk menciptakan uap yang menggerakkan generator. Hal ini dibuktikan dengan disabetnya proper hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dia mengungkapkan, PLTGU Muara Karang mendapat proper hijau karena mampu menghasilkan gas buang dengan kadar sulfur oksida (SOx) di bawah 10 sedangkan batas ditetapkan KLHK 150 dan Kadar Nitrogen oksida (NOx) di bawah 100 sedang standar batas ditetapkan KLHK 400.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Jawa Barat buka suara soal PLTU dituding jadi penyumbang polusi Jakarta.
Baca SelengkapnyaKegiatan industri serta penggunaan kendaraan bermotor juga menjadi faktor pemicu utama buruknya kualitas udara Jakarta.
Baca SelengkapnyaCREA menyebut PLTU sebagai sumber polutan utama karena tidak punya alat pantau real time.
Baca SelengkapnyaHal ini merespon pernyataan Presiden Joko Widodo yang akan memberikan sanksi kepada industri yang tidak memasang perangkat pengontrol polusi.
Baca SelengkapnyaSelama sepekan terakhir, tingkat polusi udara di Jakarta ini sangat buruk di angka 156 dengan keterangan tidak sehat.
Baca SelengkapnyaJakarta kembali menduduki sebagai kota dengan udara terburuk sedunia pagi ini
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data yang dihimpun oleh Kemenko Marves dan sejumlah pihak, kualitas udara di Jakarta sangat buruk pada 2019. Namun kemudian membaik saat pandemi.
Baca SelengkapnyaArifin tak menampikan, operasional PLTU Suralaya berdampak pada polusi udara hingga ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaUntuk memperbaiki kualitas udara di kota-kota besar seperti Jakarta, pemerintah berencana untuk menutup Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Baca SelengkapnyaApindo menyebut tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari rumah.
Baca SelengkapnyaAsap knalpot kendaraan selama ini ternyata penyumbang polusi paling tinggi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaRachmat menyebut, polusi udara di Jakarta di sebabkan oleh emisi kendaraan bermotor dengan BBM berbasis fosil dan pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU).
Baca Selengkapnya