Presiden Jokowi bagikan 10.000 sertifikat kepada tenaga konstruksi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menyerahkan 10.000 sertifikat kompetensi kepada perwakilan tenaga kerja konstruksi se-Indonesia. Para tenaga kerja konstruksi yang hadir merupakan tenaga kerja yang telah disertifikasi dan akan disertifikasi pada rangkaian kegiatan Konstruksi Indonesia, dan Indonesia Infrastructure Week 2018.
Para tenaga kerja tersebut terdiri dari 1.500 tenaga ahli, 1.600 teknisi (analis), dan 6.900 operator. Dari jumlah tersebut 5.900 orang telah disertifikasi dan 4.100 orang akan mengikuti uji sertifikasi (1.500 orang di antaranya akan disertifikasi menggunakan Mobile Training Unit).
Di samping itu terdapat 400 orang ASN Kementerian PUPR yang telah disertifikasi sebagai ahli muda K3 bidang bendungan, hidraulik dan jembatan.
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Dimana Jokowi bagi sertifikat lahan? Presiden Jokowi menunjuk salah satu warga untuk membacakan Pancasila, usai membagikan 2.000 sertifikat lahan di Cilacap, Jawa Tengah.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, sertifikat ini sangat penting dimiliki oleh para tenaga kontruksi Indonesia. Sebab, dengan adanya sertifikat menjadi bukti jika tenaga kerja konstruksi tersebut memiliki kemampuan yang baik dan siap saing dengan tenaga konstruksi dari negara lain.
"Dalam persaingan global sertifikat seperti ini sangat dibutuhkan sekali. Operator alat berat, pasang batu, pasang baja ringan, bangun irigasi semua di sini. Spesilisasi seperti ini sangat penting untuk kita tunjukkan bahwa kita terampil, skill kita tidak kalah dengan negara-negara lain. Kita berkompetisi bersaing dengan SDM negara lain," ujar dia di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (31/10).
Namun demikian, Jokowi mengaku belum puas dengan jumlah tenaga konstruksi yang telah mendapatkan sertifikat. Dia meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diminta untuk meningkatkan jumlah tenaga konstruksi yang bersertifikat.
"Tapi Pak Menteri PU, sertifikat jumlah ini sedikit. Saya minta tahun depan 10 kali lipat dari yang diberikan sekarang," ungkap dia.
Dari total 8,14 juta tenaga kerja konstruksi, baru 10 persennya yang bersertifikat, dengan latar belakang tingkat pendidikan dibawah pendidikan SMA sebanyak 5,98 Juta dan diatas pendidikan SMA sebanyak 2,15 Juta. Sertifikat yang telah dikeluarkan terdiri dari 525.857 untuk tenaga terampil (analis/teknisi dan operator) dan sertifikat tenaga ahli sebanyak 241.322.
Sedangkan, dilihat dari jumlah tenaga kerjanya yang sudah tersertifikasi sebanyak 485.534 orang dengan komposisi tenaga terampil sebanyak 333.706 orang dan tenaga ahli sebanyak 151.828 orang.
Selain itu, tenaga terampil yang disertifikasi dan hadir pada acara ini, terdapat 1.300 siswa dari pendidikan vokasi, yaitu siswa SMK dan politeknik, yang merupakan hasil kerjasama Kementerian PUPR dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta 2.030 warga binaan pemasyarakatan yang telah disertifikasi kerjasama Kementerian PUPR dengan Kementerian Hukum dan HAM beberapa waktu lalu.
Ke dua belas tenaga kerja yang akan menerima sertifikat simbolis dari Presiden yakni Ade Ayu Marlita dari Sumatera Selatan, Andriansyah dari Jawa Barat, Nasrullah dari NTB, Harlendra Putra dari Sumatera Barat, Nurul Andryani dari SMK 2 Makassar, M. Suhaemi dari SMKN 1 Jakarta, Rudiansyah dari Kalimantan Utara.
Kemudian, Julianus Tandi Sau dari Sulawesi Barat, Billian M. Imbiri dari Papua, Endyi dari Kalimantan Barat, Farah Maria Astuti D. Rahmat dari NTT, dan Ato Sunarto dari ex. Warga binaan pemasyarakatan Lapas Nusakambangan yang saat ini telah bekerja di salah satu BUMN konstruksi.
Sumber: Liputan6
Reporter: Septian Deny
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan, sejak awal pemerintahannya 10 tahun lalu memang berfokus pada pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) akan menganugerahi tanda jasa dan tanda kehormatan kepada para tokoh bangsa.
Baca SelengkapnyaJokowi menyinggung alasan pemerintah fokus membangun infrastruktur. Salah satunya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca SelengkapnyaSelain bagi-bagi bantuan pangan, Jokowi akan meninjau dan meresmikan infrastruktur di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTotal calon Perwira Remaja TNI-Polri Tahun 2024 berjumlah 906 orang.
Baca SelengkapnyaTokoh-tokoh tersebut dinilai telah memenuhi syarat untuk menerima tanda jasa dan kehormatan sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menghadiri malam apresiasi Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaPada kesempatan ini Jokowi dan Hadi menyerahkan 4.000 sertifikat tanah kepada warga.
Baca SelengkapnyaRaja Juli berpesan supaya masyarakat dapat menggunakan sertifikat tersebut dengan bijak.
Baca SelengkapnyaMedali tersebut merupakan bentuk apresiasi Polri kepada Jokowi yang dinilai berperan besar dalam pengembangan organisasi Korps Bhayangkara.
Baca Selengkapnya"Tahun 2025 mungkin selesai semuanya di Tanah Air. Yang nyelesaikan biar Presiden baru. Kurang sitik, kurang dikit nggih," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga memimpin pemberian sumpah, yang kemudian diikuti oleh perwira TNI dan Polri
Baca Selengkapnya