Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Program Industri 4.0 Kemenperin Butuh Dukungan Lintas Sektor

Program Industri 4.0 Kemenperin Butuh Dukungan Lintas Sektor Menperin Airlangga. istimewa ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Kebijakan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto soal penerapan industri 4.0 dinilai tepat dan sudah sejalan dengan kebutuhan industri. Langkah Airlangga juga dinilai sejalan dengan kebijakan Presiden Joko Widodo yang memang ingin agar ada percepatan penerapan peta jalan industri 4.0.

Tidak hanya diterapkan di industri skala besar, Airlangga juga mendorong penerapan industri 4.0 di industri kecil dan menengah (IKM). IKM perlu beradaptasi dengan teknologi digital demi meningkatkan daya saing di era revolusi industri 4.0.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Imanuddin Abdullah menambahkan, langkah Menperin Airlangga perlu dukungan dari lintas sektor, agar industri 4.0 berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Kata dia, industri 4.0 bisa menjadi peluang untuk meningkatkan investasi oleh perusahaan terutama yang bergerak di sektor dengan tingkat teknologi yang tinggi. Karena itu, Indonesia harus menarik di mata para investor agar mau menanamkan investasi di sektor-sektor yang terkait dengan industri 4.0.

Sementara saat ini dari sisi daya saing, inovasi, masih relatif tertinggal. Misal, tenaga kerja Indonesia yang berpendidikan tinggi hanya 12,8 persen. Jauh lebih kecil dibandingkan Malaysia yang mencapai 20 persen dan negara-negara OECD yang mencapai 40.40 persen.

Kemudian, peringkat global innovation index Indonesia berada pada peringkat 85, lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga seperti Filipina (73), Thailand (52), Vietnam (45), dan Malaysia (35). Kalau Singapura sudah bukan level Indonesia karena peringkat 1 dunia. Belum lagi, anggaran riset terhadap PDB Indonesia masih sangat kecil, di bawah 1 persen. Padahal negara-negara lain sudah di atas 1 persen.

Karena itu, faktor-faktor dan kondisi di atas harus diperbaiki, dan Menperin Airlangga bisa menjembatani. "Kalau Menperin mendukung hal tersebut, maka harus memperhatikan infrastruktur, dan kondisi pendukunganya. Jadi ini memang kerja lintas sektoral," kata dia.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Pieter Abdullah menyebutkan, Indonesia sudah siap menerapkan industri 4.0. Jadi, kebijakan Industri 4.0 Kemenperin di bawah Airlangga, sudah tepat. "Jadi saya kira untuk di Indonesia sudah siap menerapkan konsep industri 4.0. Memang sebagian masih bergantung di industri 1.0, tapi bisa berjalan bersandingan," kata Pieter.

Dia melihat industri 4.0 ini akan lebih cepat diadaptasi karena dari sisi lingkungan memang sudah mengharuskan. Karena itu, pemerintah harus memberikan fasilitas yang memadai bila ingin mendorong industri 4.0. Karena bila penciptaan lingkungan industri baik, maka dengan sendirinya bisa terealisasi lebih cepat, dan diadaptasi berbagai sektor usaha, baik skala kecil maupun besar.

"Biar saja mengalir, karena pihak swasta tahu mana yang menjadi kebutuhan atau bukan. Mereka pasti akan ikut, baik itu industri 4.0 maupun 1.0," kata dia.

Contohnya, kata dia, masih banyak masyarakat yang menggunakan produk ponsel lama, meski sudah ada ponsel baru dengan teknologi lebih maju. Artinya, tools, akan digunakan sesuai kebutuhan dan kemampuan. Sekarang ini, kata dia, lebih penting bagaimana pemerintah memberikan sistem, kondisi, insentif. Mereka yang menggunakan pendekatan industri 4.0 maupun masih pendekatan lama, untuk sama-sama maju. "Mereka yang ingin maju maka harus didukung infrastrukturnya oleh pemerintah, termasuk Kemenperin," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas tentang percepatan peta jalan penerapan industri 4.0 bersama menteri kabinet kerja di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (3/9). Dalam rapat tersebut, Jokowi ingin mendengarkan laporan implementasi dari para menteri.

"Saya ingin mendengar laporan implementasinya dan ini kita perlukan agar langkah-langkah kita menghadapi perubahan global yang sangat cepat terutama datangnya revolusi industri," kata Jokowi saat buka rapat terbatas bersama para menteri di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (3/9).

Selain itu, Jokowi juga ingin adanya perubahan industri global terlaksana secepatnya. Ada lima industri yang diprioritaskan. Mulai dari makanan, minuman hingga elektronik.

"Saya juga ingin langkah-langkah perubahan harus betul-betul nyata di lima sektor industri prioritas yang sudah sering kita bicarakan yaitu di industri makan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia dan elektronik," ungkap Jokowi.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga Instruksikan Sektor Industri Lakukan Digitalisasi
Airlangga Instruksikan Sektor Industri Lakukan Digitalisasi

Airlangga meminta industri konstruksi melakukan transformasi digital.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Kuasai Industri 4.0 Agar Masuk 10 Besar Ekonomi Terbesar Dunia
Indonesia Harus Kuasai Industri 4.0 Agar Masuk 10 Besar Ekonomi Terbesar Dunia

Perusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.

Baca Selengkapnya
Menperin Agus Minta Bantuan Startup Ajari Pengusaha Kecil Melek Teknologi
Menperin Agus Minta Bantuan Startup Ajari Pengusaha Kecil Melek Teknologi

Pemerintah mengajak perusahan startup dan IKM berkolaborasi dalam menjemput transformasi teknologi.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Sebut Program UMKM Level Up, Bantu Pelaku Usaha Adopsi Teknologi Digital
Menkominfo Sebut Program UMKM Level Up, Bantu Pelaku Usaha Adopsi Teknologi Digital

"Digitalisasi oleh UMKM membuka berbagai peluang bagi perluasan akses pasar," kata Menteri Budi

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Ingatkan Industri Asuransi Tangkap Peluang Digitalisasi, Ini Kentungan Bakal Dirasakan
Menko Airlangga Ingatkan Industri Asuransi Tangkap Peluang Digitalisasi, Ini Kentungan Bakal Dirasakan

Menko Airlangga menyebut, sektor digital telah tumbuh 2,5 kali lipat lebih cepat dibandingkan sektor non-digital dan berkontribusi 15 persen terhadap PDB.

Baca Selengkapnya
Tak Ingin Ada Monopoli, Menko Airlangga Colek Bos Kadin dan Pengusaha Minta UMKM Dilibatkan dalam Pengembangan Bioavtur
Tak Ingin Ada Monopoli, Menko Airlangga Colek Bos Kadin dan Pengusaha Minta UMKM Dilibatkan dalam Pengembangan Bioavtur

Menko Airlangga meminta pengusaha besar melibatkan pelaku UMKM dalam pengembangan bisnis bioavtur.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Cara Kemenperin Buka Akses Pendanaan Bagi Startup Dalam Negeri
Terungkap, Begini Cara Kemenperin Buka Akses Pendanaan Bagi Startup Dalam Negeri

Bentuk pendanaan yang diberikan merupakan bukti keterlibatan pemerintah dalam menyokong industri teknologi Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Jurus Anyar Kemenperin Pacu IKM Logam Agar Naik Kelas
Jurus Anyar Kemenperin Pacu IKM Logam Agar Naik Kelas

Fasilitasi kemitraan bertujuan untuk memperkuat peran strategis IKM dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, stabilitas sosial.

Baca Selengkapnya
Wamenperin: Serap 12,3 Juta Tenaga Kerja, IKM Wujudkan Pemerataan dan Pengentasan Kemiskinan
Wamenperin: Serap 12,3 Juta Tenaga Kerja, IKM Wujudkan Pemerataan dan Pengentasan Kemiskinan

Kemenperin mencatat industri tersebut mencakup 99,7 persen dari total unit usaha industri di Indonesia, menyerap 12,37 juta tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten Dorong Digitalisasi UMKM: Produk UMKM Belum Punya Daya Saing
Menkop Teten Dorong Digitalisasi UMKM: Produk UMKM Belum Punya Daya Saing

Menkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.

Baca Selengkapnya
Lewat PIDI 4.0, Masyarakat Bisa Ikuti Kemajuan Teknologi Industri
Lewat PIDI 4.0, Masyarakat Bisa Ikuti Kemajuan Teknologi Industri

PIDI 4.0 adalah sebuah lembaga pemerintah yang dibangun untuk membantu industri di Indonesia bertransformasi menuju industri 4.0.

Baca Selengkapnya
3 Catatan Penting Negara ASEAN Tingkatkan UMKM
3 Catatan Penting Negara ASEAN Tingkatkan UMKM

Ada tiga catatan yang menjadi pembahasan dalam pertemuan menteri-menteri ASEAN.

Baca Selengkapnya