PUPR Belajar dari Korea Bangun Perumahan PNS di Ibu Kota Baru
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama pemerintah Korea Selatan membahas pembentukan rencana dasar dan studi kelayakan (feasibility study) untuk perumahan ASN (Aparatur Sipil Negara) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo mengatakan pembahasan kerja sama bidang infrastruktur antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan ini bisa menjadi komitmen bersama untuk sharing ilmu pengetahuan, terutama di bidang jembatan dan pengembangan IKN.
"Meskipun di tengah pandemi Covid-19 dan ada beberapa program yang pelaksanaannya bergeser, kami harap kerja sama ini tetap bisa terlaksana dengan baik," ujar Wamen Wempi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (22/3).
-
Bagaimana Jakarta dan IKN akan berbagi fungsi? Sesuai dengan skenario yang nantinya dipilih, salah satu kota dapat berperan sebagai ibukota secara legal (de jure), sedangkan kota lainnya menjalankan kegiatan administrasi pemerintahan nasional (de facto), dan masing-masing kota didesain untuk melaksanakan fungsi utama tertentu.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Kemendag meningkatkan kerja sama dengan Korea? Selain itu, dalam meningkatkan kerja sama, Korea menawarkan kerja sama di beberapa sektor, yaitu digitalisasi, ekonomi hijau, dan rantai pasok,“ pungkas Jerry.
-
Mengapa kerjasama QRIS antara Indonesia dan Korea Selatan penting? BI menjelaskan kerjasama ini akan memungkinkan pengguna QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Indonesia bertransaksi dengan QR Code pembayaran Korea Selatan yang akan ditentukan oleh BoK. Hal ini diharapkan dapat memfasilitasi perjalanan dan transaksi para wisatawan serta pelaku bisnis antara kedua negara tanpa perlu melalui proses penukaran uang di tempat penukaran uang atau money changer.
-
Bagaimana Kementerian PUPR membangun tol IKN? Saat ini, Kementerian PUPR sedang melakukan pembangunan di tiga seksi, antara lain Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung 7,3 km, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
Kementerian PUPR melakukan pembahasan peningkatan kerja sama di bidang infrastruktur dengan Pemerintah Korea Selatan yang diwakili oleh Wakil Menteri Land, Infrastructure and Transport (MOLIT) Korsel Yun Seong-won. Terdapat tiga agenda dalam kegiatan ini meliputi pembahasan pembangunan Jembatan Batam-Bintan, pembentukan rencana dasar dan feasibility study untuk perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN) di IKN dan pembahasan perpanjangan Memorandum of Understanding (MoU) bantuan teknis Korea Selatan untuk perpindahan ibu kota.
Jembatan Batam-Bintan merupakan proyek jembatan bentang panjang dengan teknologi cable stayed dan nantinya akan menjadi jalan tol. Wamen Wempi mengatakan status Jembatan Batam-Bintan saat ini dalam tahap studi kelayakan, pembebasan lahan, izin lingkungan, penyiapan dokumen lelang dan penyampaian readiness criteria kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Target penyelesaian pekerjaan tersebut pada Maret 2022.
Sementara itu Wamen MOLIT Korea Selatan, Yun Seong-won mengatakan Indonesia dengan Korea Selatan memiliki kemiripan kondisi geografis yakni negara kepulauan.
"Kami memiliki pengalaman membangun jembatan di atas laut dengan sukses dan memiliki teknologi memadai di bidang jembatan. Untuk itu, kami berharap bisa ikut berpartisipasi dalam pembangunan Jembatan Batam-Bintan ini," ujarnya.
Partisipasi Korea selatan
Pemerintah Korea Selatan berharap dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan Jembatan Batam-Bintan ini melalui skema KPBU.
"Setelah kami pelajari, Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan model Minimum Revenue Guarantee (MRG) kurang lebih sama seperti skema yang kami tawarkan yakni Availability Payment," kata Wamen Yun Seong-won.
Korea Selatan menyampaikan minat turut serta dalam pembangunan Jembatan Batam-Bintan ini melalui Korean Exim Bank (KEXIM) yang telah mengirimkan surat kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada 22 September 2021 untuk mendanai komponen cable stayed dengan skema KPBU.
Pembahasan selanjutnya mengenai kerja sama bantuan teknis untuk menyusun prinsip, design criteria dan feasibility study untuk pembangunan kompleks perumahan ASN di IKN. Salah satu bentuk kerja samanya adalah pelatihan online bagi ASN Kementerian PUPR untuk mempelajari konsep desain dan operasionalisasi kompleks perumahan yang berkelanjutan. Setelah pandemi Covid-19 menurun diharapkan para ASN tersebut bisa melakukan training on site di Korea Selatan.
Selanjutnya adalah pembahasan perpanjangan MoU Kerja Sama Teknis Pemindahan dan Pembangunan IKN antar Kementerian PUPR dengan MOLIT Korea Selatan yang akan berakhir pada 25 November 2022 ini. Kedua belah pihak setuju untuk memperpanjang MoU ini. Adapun bentuk kerja sama di antaranya pertukaran informasi, berbagai pengalaman, pengetahuan dan teknologi serta penugasan tenaga ahli.
"Kami harap pertemuan sore ini dapat mempererat persahabatan dan meningkatkan kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan, khususnya di bidang pembangunan infrastruktur," kata Wamen Wempi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi pun turut mengapresiasi dukungan Republik Korea dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota pintar atau smart city.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan dengan PM Kishida, Presiden Jokowi menyatakan akan mendorong agar investor maupun pemerintah Jepang berinvestasi di proyek IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaYoon Suk Yeol menyampaikan selamat kepada Jokowi yang sukses menyelenggarakan KTT ASEAN.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap di masa depan akan ada banyak kerja sama antara Indonesia dan Korea.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Iriana menyambut hangat Presiden Korsel dan istrinya.
Baca SelengkapnyaRute Proyek MRT itu adalah Fatmawati-Kampung Rambutan dengan jarak tempuh kurang lebih 12 kilometer.
Baca SelengkapnyaPerjalanan dinas tersebut membawa misi membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.
Baca SelengkapnyaMarape yakin kerja sama yang telah dilakukan olehnya dengan Jokowi bakal terus berlanjut di pemerintahan Prabowo nanti.
Baca SelengkapnyaSalah satu rapat yang dilakukan oleh Menhub adalah rapat dengan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN Silvia Halim.
Baca SelengkapnyaJokowi menginginkan kesuksesan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terulang di proyek pembangunan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kerja sama jaringan listrik kedua negara dilakukan mulai hari ini di perbatasan Skouw-Wutung, Papua Nugini
Baca SelengkapnyaStruktur demografi Indonesia yang didominasi oleh populasi muda memberikan keunggulan kompetitif dalam hal SDM
Baca Selengkapnya