Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Respons BEI Soal Ramai Isu Delisting

Respons BEI Soal Ramai Isu Delisting bursa saham. shutterstock

Merdeka.com - Kabar penghapusan pencatatan saham (delisting) oleh beberapa emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) kini tengah ramai diberitakan dalam waktu dekat. Pasca PT Sekawan Intipratama Tbk dan PT Grahamas Citrawisata yang telah delisting sebelum September, tiga emiten lainnya diisukan bakal ikut meninggalkan pasar modal.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan seluruh emiten dari berbagai sektor di pasar modal agar bisa terus sustain ke depan.

"Perusahaan apapun, saya enggak lihat sektornya, kita pro ke semua sektor. Jadi kondisi seperti bagaimana pun, kondisi semua sektor tuh harus di-grooming oleh bursa. Apalagi, yang memang ke depan itu strategis," jelas dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (17/9).

Orang lain juga bertanya?

Dia menyatakan, keputusan untuk menjadi perusahaan tercatat atau keluar itu merupakan wewenang strategis dari masing-masing emiten. "Kita sampaikan bahwa opportunity-nya banyak ke depan buat mereka. Tapi kan mereka memiliki pertimbangan lain, karena secara umum mereka juga bagian dari struktur yang sifatnya global," ujar dia.

Setelah itu, BEI tidak bisa menahan kehendak setiap perusahaan tercatat untuk melakukan delisting. Namun, BEI disebutnya siap menerima jika mereka mau kembali lagi ke pasar modal.

"Intinya kita sudah sampaikan, banyak hal yang akan kita gagas ke depan, dan banyak benefitnya. Sekali lagi, yang kita pastikan adalah diskusi pasti ada. Tapi kan kita enggak bisa juga intervensi. Ibarat rumah tangga sendiri," tuturnya.

Saat ditanya perusahaan tercatat mana lagi yang bakal delisting dalam waktu dekat, Nyoman belum bisa menjawabnya. Dia mengatakan, informasi itu baru bisa disampaikan jika pihak yang bersangkutan sudah menyampaikan surat resmi.

"Lihat saja nanti hasilnya. Kalau yang mau ngomong delisting saya enggak bisa sampaikan, kecuali dia menyampaikan surat. Yang bicara kemarin itu yang sudah menyampaikan surat," tandasnya.

Diketahui, tiga emiten lain yang dikabarkan ikut meninggalkan pasar modal, yakni PT Bara Jaya Internasional Tbk (ATPK), PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN), dan PT Danayasa Arthatama Tbk (SCBD).

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun

Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.

Baca Selengkapnya
BEI Pecat 5 Karyawan Diduga Terlibat Suap dalam Proses IPO, Ketua OJK Beri Respons Begini
BEI Pecat 5 Karyawan Diduga Terlibat Suap dalam Proses IPO, Ketua OJK Beri Respons Begini

Langkah tegas yang diambil BEI tersebut sebagai cara untuk menunjukkan integritas dari lembaga bursa tersebut.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK Pastikan Usut Tuntas Kasus Gratifikasi IPO BEI
Ketua OJK Pastikan Usut Tuntas Kasus Gratifikasi IPO BEI

Dia mengapresiasi langkah tegas Bursa Efek Indonesia tersebut.

Baca Selengkapnya
Tak Perlu Antre di Kantor Cabang, Transaksi Saham Syariah Bisa Pakai Rekening BSI
Tak Perlu Antre di Kantor Cabang, Transaksi Saham Syariah Bisa Pakai Rekening BSI

BSI menyediakan fasilitas pembukaan RDN secara online dan offline.

Baca Selengkapnya
Transaksi di BEI Tembus Rp11 Triliun hingga September 2024, Mekanisme Market Order Disebut Jadi Kunci
Transaksi di BEI Tembus Rp11 Triliun hingga September 2024, Mekanisme Market Order Disebut Jadi Kunci

Market order merupakan tipe order yang memungkinkan investor memasukkan penawaran jual dan/atau permintaan beli berdasarkan volume yang ditetapkan oleh nasabah.

Baca Selengkapnya
Ditinggalkan Dua Bank, Erick Thohir Jadi Penentu Investor Baru untuk Perusahaan Ini
Ditinggalkan Dua Bank, Erick Thohir Jadi Penentu Investor Baru untuk Perusahaan Ini

Kementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.

Baca Selengkapnya
BNI Proaktif Dukung Upaya Pemulihan dan Peningkatan Kinerja BUMN
BNI Proaktif Dukung Upaya Pemulihan dan Peningkatan Kinerja BUMN

Peningkatan tersebut terutama disalurkan kepada BUMN yang menjalankan fungsi strategis bagi negara seperti PLN, Pertamina, dan BULOG.

Baca Selengkapnya
BRI Dorong Pendanaan Nasabah Segmen Korporasi to The Next Level
BRI Dorong Pendanaan Nasabah Segmen Korporasi to The Next Level

BRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: 7 BUMN Statusnya Masih Sakit
Erick Thohir: 7 BUMN Statusnya Masih Sakit

Dari 47 BUMN setelah holdingisasi, ada 7 BUMN yang kurang sehat.

Baca Selengkapnya
Tujuh BUMN Masuk Anggota Danantara, Target Setoran Dividen Rp90 Triliun di 2025 Terancam?
Tujuh BUMN Masuk Anggota Danantara, Target Setoran Dividen Rp90 Triliun di 2025 Terancam?

Erick menyebut, kajian terkait dividen berada diranah Kementerian Keuangan sebagai pemilik perusahaan BUMN.

Baca Selengkapnya
Aset Kelolaan Bank Kustodian Tembus Rp1.000 Triliun, BRI Tunjukkan Pertumbuhannya yang Impresif dari Tahun ke Tahun
Aset Kelolaan Bank Kustodian Tembus Rp1.000 Triliun, BRI Tunjukkan Pertumbuhannya yang Impresif dari Tahun ke Tahun

Aset kelolaan Bank Kustodian BRI telah menembus Rp1.000 triliun.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Sebut 70 Persen Dana Pensiun BUMN Tak Sehat, Dirut Dapen RNI Bilang Begini
Erick Thohir Sebut 70 Persen Dana Pensiun BUMN Tak Sehat, Dirut Dapen RNI Bilang Begini

Dapen RNI mendukung Menteri BUMN Erick Thohir dalam langkah bersih-bersih BUMN.

Baca Selengkapnya