Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Restorasi gambut disebut tak ganggu budidaya perkebunan

Restorasi gambut disebut tak ganggu budidaya perkebunan Ilustrasi lahan gambut©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Upaya restorasi gambut disebut tidak akan menghentikan kegiatan budidaya yang sudah berjalan selama ini. Kegiatan budidaya baik perkebunan dan hutan tanaman masih bisa dijalankan dengan pengelolaan tata air gambut.

"Arahnya adalah pengaturan tinggi muka air agar gambut tetap lembab dan tidak mudah terbakar," kata Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead di Jakarta, Selas (15/3).

Untuk mengatur tinggi muka air, maka penting untuk membuat sekat kanal. Menurut Nazir, saat musim kemarau dan gambut diperkirakan akan mengalami kekeringan, maka sekat kanal harus ditutup. "Jika sudah hujan berhari-hari dan banjir, dibuka sebagian tidak apa-apa," katanya.

Orang lain juga bertanya?

BRG saat ini tengah menyusun panduan tentang pengelolaan tata air gambut yang bisa diacu oleh masyarakat dan perusahaan pengelola lahan gambut. Penyusunan panduan tersebut menggunakan pendekatan ilmiah dan mempertimbangkan parakti-praktik pengelolaan yang sudah ada selama ini di lapangan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengidentifikasi ada 33,4 juta hektare lahan rawa di mana sekitar 20,2 juta di antara adalah rawa gambut. Saat ini kementerian tengah berkoordinasi dengan Badan Informasi geospasial sedang menyusun peta rawa untuk mendukung sesuai UU No 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospatial dan Peraturan Menteri PUPR No 29/PRT/M/2015 tentang Rawa.

"Penetapan rawa ini diperlukan untuk menentukan jenis rawa yaitu apakah tergolong Fungsi Lindung atau Fungsi Budidaya," katanya.

Basuki mengusulkan agar dilakukan pengelolaan adaptif untuk rawa gambut, yang telah dikembangkan namun berada dalam fungsi lindung. "Jika ada lahan perkebunan yang sudah dibangun pada areal gambut dengan fungsi lindung. Maka dilakukan dengan pengaturan tata air rawa untuk menjaga lahan tetap basah," kata Basuki.

Pemanfaatan lahan rawa gambut untuk kegiatan budidaya sejatinya bukan hal baru di Indonesia. Tahun 1920-an masyarakat sudah melakukan budidaya secara swadaya yang luasnya mencapai. Baru pada tahun 1980-an, budidaya di lahan gambut dilakukan perusahaan untuk kegiatan budidaya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BRGM Ajak 6 Provinsi Belajar Restorasi Gambut di Desa Pandan Sejahtera Jambi
BRGM Ajak 6 Provinsi Belajar Restorasi Gambut di Desa Pandan Sejahtera Jambi

Perwakilan 6 provinsi tersebut diundang untuk mempelajari restorasi gambut secara sistematis, terpadu dan terintegrasi.

Baca Selengkapnya
Cara Kementan Adaptasi Perubahan Iklim Ekstrem
Cara Kementan Adaptasi Perubahan Iklim Ekstrem

Perubahan iklim global yang terjadi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pertanian

Baca Selengkapnya
Penampakan Langit Biru dan Pelangi di Pekanbaru saat Kabut Asap Hilang Diguyur Hujan
Penampakan Langit Biru dan Pelangi di Pekanbaru saat Kabut Asap Hilang Diguyur Hujan

Saat ini kondisi langit di Pekanbaru yang awalnya disebut tidak sehat, kini sudah biru dan status udara dinyatakan sehat.

Baca Selengkapnya
Bendungan Katulampa Kering, Air Diprioritaskan untuk Pertanian
Bendungan Katulampa Kering, Air Diprioritaskan untuk Pertanian

Ini merupakan tanda musim kemarau kering yang sudah diwanti-wanti oleh BMKG sejak lama.

Baca Selengkapnya
Irigasi Terawat, Pertanian Bantul Tak Terpengaruh El Nino
Irigasi Terawat, Pertanian Bantul Tak Terpengaruh El Nino

Kementan juga terus mendata atau melakukan pemetaan jaringan irigasi yang sudah direhabilitasi dan yang belum direhabilitasi.

Baca Selengkapnya
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam
Warga Sumsel di Wilayah Ini Dilarang Keras Nyalakan Api, Ada Karhutla dan Kabut Asap Mengancam

Secara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.

Baca Selengkapnya