Riset McKinsey: Era Otomatisasi Ciptakan Lebih Banyak Lapangan Kerja di Indonesia
Merdeka.com - Risiko dan ketakutan akan kehilangan pekerjaan karena otomatisasi pekerjaan masih menjadi perdebatan publik. Sebab, dengan meningkatnya adopsi otomatisasi dan kecerdasan buatan, dianggap akan mengubah dunia pekerjaan dan menggeser posisi tenaga kerja.
Padahal, hasil riset McKinsey Indonesia, menunjukkan perubahan teknologi akan membawa manfaat bagi perekonomian Indonesia, seperti peningkatan produktivitas, pertumbuhan, pendapatan, dan lapangan kerja. Namun, hal ini juga harus diperkuat dengan meningkatkan keterampilan tenaga kerja guna mewujudkan perekonomian Indonesia yang lebih baik.
Hal ini juga ditegaskan oleh President Director PT McKinsey Indonesia, Phillia Wibowo, bahwa untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi, meningkatkan keterampilan dan pelatihan kejuruan sangat diperlukan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
-
Kapan teknologi akan menggantikan pekerjaan? Menukil laporan World Economic Forum (WEF), teknologi dan otomatisasi diperkirakan akan menggantikan 85 juta pekerjaan di Indonesia pada tahun 2025.
-
Bagaimana kecerdasan buatan membantu pekerjaan manusia? Dengan ini, peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
-
Apa yang sedang trending dalam dunia pekerjaan? Seiring perkembangan zaman, penggunaan Bahasa Inggris pun kian meningkat pesat.
-
Bagaimana AI membantu pekerjaan? Semisal penggunaan Chat GPT yang membantu pekerjaan menjadi lebih efisien di tempat kerja dan kehidupan.
-
Apa potensi dampak negatif AI? Potensi terjadinya masalah sangat besar, yang dapat menyebabkan kehancuran peradaban biologis dan AI sebelum mereka berkesempatan menjadi multiplanet.
"Fokus kita adalah untuk mempersiapkan transisi keterampilan yang akan diperlukan untuk adopsi teknologi. Indonesia perlu fokus meningkatkan pendidikan dan pelatihan kejuruan untuk mengajarkan keterampilan, memberikan keterampilan baru, dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja untuk era kerja yang baru," ucapnya, Jakarta, Jumat (27/9).
Meski otomatisasi di Indonesia sering terfokus pada risiko masa depan pekerjaan, tetapi penelitian yang dilakukan PT McKinsey Indonesia menunjukkan bahwa pekerjaan baru akan lebih banyak hadir.
Pada 2030 mendatang, Indonesia diprediksi akan menciptakan 27 sampai 46 juta pekerjaan baru. Hal ini sejalan dengan meningkatnya pendapatan, anggaran teknologi, pembangunan infrastruktur, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi.
Dampak dari teknologi baru juga sudah terlihat dalam tenaga kerja Indonesia. McKinsey memprediksikan bahwa perdagangan online dapat secara langsung atau tidak langsung mendukung 26 juta pekerjaan pada 2022 mendatang.
Ditambah lagi dengan pertumbuhan perusahaan seperti Go-Jek dan Grab yang memberi peluang kerja kepada pengangguran di Indonesia. Hal tersebut membuktikan bahwa dinamika kewirausahaan dalam kemajuan teknologi memiliki manfaat bagi masyarakat Indonesia.
Reporter Magang: Rhandana Kamilia
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.
Baca SelengkapnyaPeran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
Baca SelengkapnyaKemunculan otomasi dan AI ini membuat semua negara kesulitan untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya.
Baca SelengkapnyaGig economy bisa mempekerjakan seseorang di dalam negeri maupun luar negeri.
Baca SelengkapnyaMeski mengubah iklim pekerjaan, AI tidak berarti menjadi malapetaka dan kesuraman bagi semua pekerja.
Baca SelengkapnyaPerkembangan zaman menuntut perusahaan harus cepat beradaptasi, termasuk para karyawannya.
Baca SelengkapnyaKemajuan pesat kecerdasan buatan menimbulkan kegembiraan dan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaDi tengah perkembangan teknologi saat ini, muncul berbagai hasil produk inovasi yang bisa mengancam sektor bisnis yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaWEF melaporkan bahwa dominasi penggunaan kecerdasan buatan atau AI akan berdampak pada struktur pasar tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaHal tersebut merupakan hasil riset dari LinkedIn yang dilakukan pada profesional di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaKecerdasan buatan (AI) akan memberikan pengaruh besar ke dunia kerja.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah proyeksi robot yang bisa menggerus lapangan pekerjaan umat manusia.
Baca Selengkapnya