Rokok miskinkan masyarakat Kalimantan
Merdeka.com - Rokok membuat jumlah penduduk miskin bertambah. Fenomena ini terpantau di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Belanja komoditas ini menjadi penyumbang naiknya warga miskin terbesar kedua setelah beras, baik untuk warga perkotaan maupun pedesaan.
"Dari jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan yang sebanyak 255.910 orang, 10,11 persen di antaranya akibat kebutuhan mereka untuk membeli rokok kretek filter," ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda seperti dilansir Antara, Minggu (12/1).
Jumlah kebutuhan warga yang membeli rokok kretek filter itu untuk wilayah perkotaan sebanyak 8,41 persen, sedangkan untuk wilayah perbatasan lebih tinggi lagi yang mencapai 11,81 persen.
-
Apa penyebab turunnya cukai rokok? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Bagaimana rokok memengaruhi pola makan? Hasil penelitian menunjukkan bahwa perokok memiliki kecenderungan untuk mengalami gangguan pola makan yang signifikan dibandingkan dengan bukan perokok. Penelitian menunjukkan bahwa perokok memiliki dua kali lebih banyak kemungkinan untuk melewatkan makanan secara teratur, menciptakan ketidakseimbangan dalam asupan nutrisi harian mereka.
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Bagaimana Kemendag mendukung industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Siapa yang terkena dampak buruk dari merokok? Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga terkena dampak serius dari paparan asap rokok.
-
Apa dampak buruk merokok setelah makan? Apa yang kita lakukan setelah makan memiliki dampak besar pada kesehatan kita.
Sementara, beras, menyumbang penambahan jumlah warga miskin di Kaltim yakni sebanyak 13,39 persen untuk wilayah perkotaan dan sebanyak 17,24 persen untuk warga di kawasan pedesaan.
Di sisi lain, penyumbang terbesar untuk garis kemiskinan kategori non-makanan urutan pertama baik di daerah perkotaan maupun pedesaan adalah perumahan, yakni mencapai 38,79 persen untuk perkotaan dan 43,42 persen untuk pedesaan.
Jumlah penduduk miskin di Kaltim per September 2013 sebanyak 255.910 atau 6,38 persen, sedangkan pada Maret 2013 sebanyak 237.960 orang atau 6,06 persen. Ini menunjukkan jumlah penduduk miskin bertambah sebanyak 17.950 orang dalam 6 bulan.
Jumlah penduduk miskin selama periode Maret-September 2013, di perkotaan naik sebanyak 8.460 orang dan di daerah pedesaan naik sebanyak 9.490 orang.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rokok menjadi salah satu penyebab atau biang kerok kemiskinan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSemakin tingginya harga rokok mendorong perokok pindah ke alternatif rokok yang lebih murah.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat di Indonesia beralih mengkonsumsi rokok murah.
Baca SelengkapnyaDewan Pimpinan Daerah Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (DPD APTI) Jawa Barat, Nana Suryana dengan tegas menyatakan tak setuju terhadap kebijakan tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain tergolong kebutuhan makanan, Rokok juga menjadi penyebab utama garis kemiskinan di Sumatra Utara meningkat.
Baca SelengkapnyaPer 1 Januari 2024, tarif cukai hasil tembakau naik 10 persen.
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Baca SelengkapnyaKondisi penurunan produksi ini juga berdampak terhadap realisasi penerimaan negara dari CHT.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melarang penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS mencatat beras dan rokok sebagai pengeluaran terbesar dalam rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPengusaha menyoroti kinerja fungsi cukai yang tidak tercapai sebagai sumber penerimaan negara serta pengendalian konsumsi.
Baca SelengkapnyaPenurunan produksi industri rokok diakibatkan kenaikan cukai eksesif pada periode 2023–2024.
Baca Selengkapnya