Saingi Produk China, Pemerintah Sediakan Tikar 'Pintar' untuk Jemaah Haji & Umrah RI
Merdeka.com - Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Anggito Abimanyu, menyebutkan pihaknya bekerja sama dengan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) akan menyediakan produk untuk para jemaah haji dan umrah asal Indonesia di Arab Saudi. Selama ini para jemaah selalu membeli produk buatan China untuk memenuhi kebutuhan mereka selama berada di Tanah Suci.
Diantaranya seperti tikar, hingga tisu basah. "Sekarang ada tikar buatan Tasikmalaya yang istimewa untuk mabit, untuk tidur, untuk berdiam di Arafah. Buatan Indonesia sendiri," kata dia, di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (14/11).
Dia mengungkapkan akan bekerjasama dengan para agen travel perjalanan umrah untuk memasarkan produk tersebut. Tikar biasanya digunakan untuk mabit atau bermalam di Mina yang merupakan salah satu rangkaian dari ibadah.
-
Siapa yang membuat produk UMKM di Imah Saba Budaya? Mengutip Youtube Pedesaan Banten, Imah Saba Budaya Baduy juga memajang berbagai produk UMKM buatan warga adat.
-
Bagaimana Kemenkumham mendukung produk dalam negeri? “Dalam kegiatan ini kami menyediakan layanan host berupa Layanan Paspor Merdeka, Pameran “Kemudian coaching clinic bidang Kekayaan Intelektual (KI), Administrasi Hukum Umum (AHU), dan Hak Asasi Manusia (HAM),“ imbuhnya lagi.
-
Kenapa Kemenkumham mendukung penggunaan produk dalam negeri? Tujuannya adalah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung daya saing industri di tanah air.
-
Apa yang dijual oleh UMKM Purwakarta ini? Pastel kering awalnya merupakan camilan ringan yang bisa dibuat sendiri di rumah. Penganan ini umumnya memiliki cita rasa gurih, dengan isian abon.
-
Siapa yang membantu UMKM batik tulis Kebon Indah? Berkat bantuan dari BRI, para perempuan ini bisa tetap bersemangat nguri-uri kebudayaan batik tulis yang merupakan warisan nenek moyang.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
"Daripada beli (tikar) buatan China," ujarnya sambil memamerkan tikar tersebut.
Adapun tikar tersebut, kata dia, memiliki keistimewaan dapat berubah sesuai iklim. Ketika cuaca panas akan menjadi sejuk dan ketika cuaca dingin akan menjadi hangat. Bentuknya juga cukup ringkas karena dapat dilipat menjadi bentuk kecil.
"Harganya Rp30.000, kalau di sana 11 Real. Bisa ditenteng dan dibawa pulang ke Indonesia (oleh jemaah haji dan umrah)," ujarnya.
Sediakan Makanan Hingga Tisu Basah
Selain tikar, ada juga produk makanan siap saji mulai dari rendang, hingga ayam penyet. Dia mengungkapkan, selama ini banyak jemaah asal Indonesia yang sering sakit ketika sedang berada di Tanah Suci karena makanan yang tidak cocok dengan perut mereka.
Selain itu, saat ini di sana ada kebijakan baru yang melarang adanya open kitchen atau dapur terbuka karena dinilai berdampak buruk pada kesehatan. Sehingga makanan yang disajikan semuanya berbentuk makanan instant atau siap saji.
"Beberapa pengusaha membuat makanan seperti untuk tentara, siap saji, tidak perlu dipanasin cukup pakai energi uap atau steam, 2 menit jadilan makan rendang, ayam penyet," jelasnya.
Sementara itu, tisu basah yang dijual juga dibuat secara halal dan bebas alkohol. "Tisu basah bebas alkohol dan halal namanya Seeka, daripada beli produk China," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan kampung haji untuk memudahkan jamaah haji asal Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda 8 jenis bumbu yang didatangkan dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung UMKM untuk Go Global.
Baca SelengkapnyaUMKM yang dikirim Bank BTN ke China merupakan binaan dari Rumah BUMN BTN Kantor Cabang (KC) Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN bersama-sama BSI berkomitmen untuk terus mendorong Indonesia membangun kapasitas dan kapabilitas UMKM.
Baca SelengkapnyaKementerian Agam merilis batik haji Indonesia setelah 12 tahun tidak diganti.
Baca SelengkapnyaKepala LKPP menganalogikan lembaganya tak hanya sekadar memberi kail dan pancing, tapi juga siapkan kolam.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaKampung ini akan menjadi kawasan yang memfasilitasi seluruh kebutuhan haji maupun umroh.
Baca SelengkapnyaBanyak kisah seru saat di tanah suci, salah satunya kulineran di sela-sela kegiatan ibadah.
Baca SelengkapnyaPertamina memamerkan ratusan produk dari 13 UMKM binaan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca Selengkapnya