Sampah Plastik, Ancam Keuntungan RI Sebagai Penghasil Produk Laut Terbesar Dunia
Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengangkat berbagai inisiatif Indonesia dalam upaya untuk melindungi sumber daya kelautan khususnya dari sampah plastik. Hal ini disampaikan Menko Luhut dalam Workshop on Initiating a Global Insititute and Tri Hita Karana Roadmap for Blended Finance di Indonesia Pavilion Promenade, Annual Meeting WEF 2019 di Davos, Swiss.
Menko Luhut mengatakan, sebagai negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17,000 pulau, laut merupakan salah satu pusat perekonomian bagi Indonesia.
"Sebagai negara kedua terbesar penghasil produk laut di dunia, tidak heran jika sektor industri laut memegang peranan yang signifikan terhadap angka Produk Domestik Bruto Nasional," jelas Menteri Luhut.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
-
Apa dampak sampah plastik bagi kehidupan laut? Kehidupan di dalam laut pun juga terancam. Sampah plastik yang terbuang ke laut dapat menyebabkan kematian hewan laut karena banyak hal, misalnya terjerat atau menelan plastik. Selain itu, mikroplastik yang terbentuk dari sampah plastik dapat masuk ke dalam rantai makanan manusia.
-
Apa itu Nusantara Sustainability Hub? Nusantara Sustainability Hub akan menjadi Pusat Riset dan Inovasi yang mengusung konsep keberlanjutan.
Sektor laut menyerap lebih dari 4 persen jumlah total tenaga kerja di Indonesia. Laut juga merupakan kunci utama akses pemenuhan kebutuhan protein bagi jutaan orang, sektor wisata yang kuat, sumber utama industri budi daya air, dan juga menjadi rumah untuk jutaan orang.
Seperti negara-negara lainnya, Indonesia melihat berbagai tantangan terhadap laut, salah satunya adalah isu plastik di lautan. Belum lagi bencana alam yang belakangan kerap terjadi juga memberikan efek terhadap komunitas lautan di Indonesia, salah satunya adalah bencana tsunami yang belum lama terjadi di Selat Sunda, Indonesia.
"Saat ini Indonesia melakukan banyak hal untuk melindungi laut dari sampah plastik, salah satunya dengan gerakan Tri Hita Karana for Clean Bali, dimana penggunaan plastik sekali pakai dilarang sejak bulan Juni," lanjut Menko Luhut.
Upaya ini dilakukan untuk keberlanjutan dari sumber laut. Sudah lama plastik menjadi ancaman bagi lingkungan dan juga kehidupan manusia. Sehingga dampak buruknya untuk generasi Indonesia selanjutnya harus ditangani dengan baik.
"Kami tidak mau melihat generasi Indonesia yang stunting di masa depan," terang Menko Luhut.
Komitmen Indonesia untuk melindungi laut dari sampah plastik juga ditunjukkan dengan keaktifan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) sebagai anggota dari High Level Panel dalam Sustainable Ocean Economy. Indonesia juga telah memperkenalkan sistem perekonomian untuk kelautan guna mendukung nelayan lokal dan menjadi solusi untuk melindungi keanekaragaman hayati laut Indonesia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah menilai plastik masih jadi bagian dari perputaran roda ekonomi.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.
Baca SelengkapnyaSampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaIndonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang enam fakta penting tentang sampah plastik yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, selama menjadi menteri mengurus masalah sampah di Bali merupakan pekerjaan tersulit.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah melakukan langkah konkret dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKesenjangan pendanaan menjadi salah satu persoalan mencapai pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan (SDGs 14).
Baca SelengkapnyaKLHK pun memberikan perhatian terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaIndonesia juga menyimpan harta karun berupa potensi energi baru dan terbarukan (EBT) bagi pengembangan ekonomi hijau.
Baca SelengkapnyaTarget pemerintah, setahun ke depan sampah di Bali dapat berkurang banyak.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mewujudkan cita-cita besar bersama jajarannya.
Baca Selengkapnya