Satgas pangan buru penjual beras premium 'palsu' penyebab harga medium naik
Merdeka.com - Pemerintah memantau harga beras jenis medium merangkak naik sejak sebulan terakhir. Padahal, stok beras melimpah. Hal tersebut menjadi anomali, sebab, seharusnya harga bergerak turun ketika stok melimpah.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyebutkan anomali tersebut tidak perlu dikhawatirkan mengingat stok beras masih melimpah. "Kami ingin yakinkan publik, pangan aman. Jangan digoreng kesana kemari manti ada anomali hari ini. Kita yakin kenapa? Karena supply cukup bahkan dua kali lipat dari standard lalu stok Bulog juga cukup," kata Mentan Amran saat melakukan peninjauan pasar di Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (8/11).
Dia menjelaskan, anomali tersebut terjadi sebab stok beras medium oleh pedagang dinaikkan menjadi jenis premium. Namun, dia berharap kondisi ini akan membaik sebab musim panen sudah di depan mata. "Kita panen lagi satu bulan lagi," ujarnya.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
Dia mengatakan satgas pangan akan turun tangan mengatasi anomali harga beras tersebut. "Ada anomali ini kita serahkan ke satgas pangan. Kita imbau supaya jangan mengubah. Karena ada sampel kami ambil di bawa ke lab dikatakan premium tetapi sesungguhnya medium," tutupnya.
Dalam kesempatan serupa, Kepala Satgas Pangan Polri, Irjen Setyo Wasisto mengamini bahwa terjadinya anomali harga tersebut karena indikasi ada yang mengubah spesifikasi beras dari medium ke premium. "Nah ini menjadi tugas saya sebagai satgas pangan untuk melakukan pengawasan," ujarnya.
Dia menyatakan satgas pangan akan terjun ke pasar-pasar dan melakukan pengecekan. "Kita akan ngecek di pasaran dan melakukan uji laboratorium juga kepada kualitas beras yang ada di lapangan sehingga beras yang disebut medium sesuai dengan kriteria yang ada dan premium juga sesuai kualitas yang ada sehingga tidak ada lagi menipu masyarakat, jangan kualitas medium dijual premium," tutupnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Food Station, Arief Prasetyo Adi membenarkan adanya fenomena aneh tersebut. Kenaikan terjadi dari harga Rp 8.750 menjadi Rp 9.150 per Kg.
"PIBC stoknya 50.000 ton, kemarin 51.000 ton. Artinya lebih tinggi dari sebelumnya. Memang ada fenomena harga beras medium yang agak bergerak naik. Kita mengajukan operasi pasar kepada Pak Budi, Pak Amran dan Mendag," ujarnya.
Dia menjelaskan, kondisi tersebut bukan disebabkan masalah produksi. Melainkan beras medium yang cenderung dijadikan beras premium. "Tapi dalam kondisi saat ini memang produksi dari pertanian kita beras cukup dan pasokannya juga normal. Tapi memang beras medium ini cenderung di up ke premium," tutupnya.
Harga eceran tertinggai (HET) beras medium di wilayah mengacu pada Permendag nomor 57/M-DAG/PER/8/2017, yaitu Wilayah I: Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, NTB, Sulawesi, dan Bali harga af gudang curah Rp. 8.100,-/Kg dengan HET Rp. 9.450,-/Kg, Wilayah II: Sumatera kecuali Lampung dan Sumatera Selatan, NTT, dan Kalimantan, harga af gudang curah Rp. 8.600,-/Kg dengan HET Rp. 9.950,-/Kg, dan Wilayah III: Maluku dan Papua, harga af gudang curah Rp. 8.900,-/Kg dengan HET Rp. 10.250,-/Kg.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaKemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.
Baca SelengkapnyaPasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaTingginya harga beras medium dan premium membuat konsumen beralih ke beras Bulog dengan harga Rp47.500 per kemasan 5 kg.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras medium dijual Rp13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras ini diperkirakan akan berdampak pada daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.
Baca SelengkapnyaProgram bansos pangan berupa beras ini sudah dijalankan pemerintahan Jokowi sejak tahun 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras.
Baca SelengkapnyaKPPU tengah menelusuri data mengenai persaingan usaha untuk mencari tahu penyebab harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaMengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca Selengkapnya