Sebelum Pakistan, Presiden Guinea sudah tertarik pesawat buatan PTDI
Merdeka.com - Panglima Angkatan Bersenjata Pakistan, Jenderal Rashad Mahmood berkunjung ke pabrik PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Bandung kemarin, Rabu (21/9). Dalam kunjungan ini, Pakistan menyatakan ketertarikannya untuk membeli CN235-220 MSA/MPA/ASW (Maritime Surveillance/Maritime Patrol Aircraft/Anti Submarine Warfare) buatan anak bangsa.
Sebelum Pakistan, Presiden Republik Guinea, Alpha Conde sudah terlebih dulu menyampaikan minatnya terhadap pesawat buatan anak bangsa tersebut. Alpha Conde berkunjung ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI) pada Kamis, 4 Agustus 2016 lalu.
Dikutip dari keterangan perusahaan, kunjungan pertama Presiden Guinea ke PTDI untuk melihat proses produksi pesawat terbang dan helikopter yang telah diproduksi dan dioperasikan di seluruh negara ASEAN, Guam, Venezuela, Turki, dan Uni Emirat Arab. Sedangkan negara Afrika yang telah membeli pesawat CN235-220 buatan PTDI yakni Burkina Faso dan Senegal.
-
Apa jenis pesawat yang mereka gunakan? Timm dan Cook mempersiapkan pesawat Cessna 172 dengan berbagai modifikasi, termasuk instalasi tangki bahan bakar tambahan.
-
Siapa yang buat mesin jet kedua? Ditenagai oleh dua mesin buatan Rolls-Royce, Gulfstream G650 terkenal sebagai salah satu pesawat paling hening, sehingga memberikan kenyamanan ekstra bagi para penumpangnya.
-
Apa tugas pertama B-25 di TNI AU? Pesawat ini segera menjalani tugas pertamanya: Menumpas Pemberontakan Republik Maluku Selatan.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Bagaimana pesawat nirawak TNI AU bekerja? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran 'beyond visual range' (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
-
Nama angkatan apa yang ada di konteks? Nama angkatan dan filosofinya ini tidak hanya sekadar sebutan. Melainkan juga bisa mencerminkan karakter angkatan.
"Saat ini 2 unit pesawat militer CN235 buatan kami telah beroperasi di Burkina Faso, serta 1 unit pesawat Cargo CN235 yang akan segera dikirimkan dan dioperasikan di Senegal," kata Dewan Komisaris PTDI dan Direktur Produksi, Arie Wibowo.
Presiden Guinea dan rombongan melihat proses produksi pesawat di hanggar produksi, dilanjutkan dengan peninjauan ke dalam pesawat CN235-220 MPA (Maritime Patrol Aircraft) yang ada di depan hanggar Delivery Center PTDI.
Presiden Alpha Conde menuturkan kekagumannya pada Indonesia sebagai negara yang dulunya merupakan negara jajahan Belanda kini dapat memproduksi pesawat terbang seperti halnya negara-negara Barat. Ia pun berharap dapat mengikuti jejak Burkina Faso dan Senegal untuk membeli pesawat CN235.
"Kami harap setelah Burkina Faso dan Senegal, Guinea akan menjadi salah satu klien perusahaan ini," jelas Alpha Conde.
Presiden Guinea sangat antusias dengan menanyakan secara detail spesifikasi teknis, harga dan delivery time untuk CN235-220. Dan menyatakan terkagum dengan negara tetangga mereka yakni Senegal yang sudah membeli dan akan mendapatkan CN235 di tahun ini.
Pesawat CN235-220 memiliki keunggulan yakni:
1. Dapat lepas landas dengan jarak yang pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal.
2. Mampu mengangkut 49 penumpang termasuk pilot dan co-pilot dan merupakan pesawat multiguna untuk berbagai macam misi, seperti pesawat angkut penerjun, evakuasi medis, pesawat kargo, pesawat sipil maupun pesawat VIP dan VVIP.
3. Memiliki ramp door yang mampu membawa mobil di dalamnya.
4. Memiliki sistem avionik terbaru modern dan Full Glass Cockpit.
5. Multihop Capability Fuel Tank, teknologi yang memungkinkan pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.
6. Quick Change Configuration, Retractable Landing Gear, High Wing Configuration.
7. Memiliki harga yang kompetitif dengan biaya perawatan yang murah.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.
Baca SelengkapnyaPrabowo melaporkan soal perkembangan pertahanan RI kepada Jokowi. Kata dia, Kepala negara sangat puas dan gembira.
Baca SelengkapnyaSalah satu alutsista Indonesia paling laku yaitu Anoa 6x6 yang dibuat PT Pindad. Anoa 6x6 ini dipesan Malaysia, Pakistan, Timor Leste dan lainnya.
Baca SelengkapnyaLima pesawat tersebut merupakan bagian dari pengadaan sembilan unit pesawat NC-212i untuk TNI Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaMomen tersebut terjadi saat serah terima tiga alutsista udara di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaPrabowo optimis industri pertahanan Indonesia bisa kuat.
Baca SelengkapnyaMomen kemesraan Jokowi dan Prabowo kembali terlihat dalam kunjungan kerja di PT Pindad, Bandung.
Baca SelengkapnyaPenggunaan mobil yang diproduksi di dalam negeri untuk kendaraan dinas sebenarnya sudah pernah diterapkan oleh beberapa negara sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSebagian motor yang diserahkan adalah berbasis listrik dan diproduksi oleh PT Pindad.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku kerap ditanya oleh negara-negara lain terkait produksi peluru di Indonesia
Baca Selengkapnya