Sejak 2002, Desa Puay Papua harus bayar Rp 1 juta agar dapat listrik
Merdeka.com - Warga Desa Puay, Kabupaten Jayapura, Papua, sudah mendapatkan aliran listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebelum mendapatkan aliran listrik dari PLN, warga Puay menggunakan genset dari pemerintah daerah yang menghabiskan dana Rp 1 juta per bulan untuk menikmati listrik sejak 2002 lalu.
Desa Puay menjadi salah satu desa yang masuk dalam Program Papua Terang 2020. Desa ini dibangun pada 1940 atau 76 tahun lalu. Program Papua Terang sendiri menargetkan 2.500 desa di Papua dan Papua Barat bisa merasakan aliran listrik dari PLN.
Tokoh Puay, Frederick mengisahkan awal mula warganya menikmati penerangan hanya dengan lampu petromaks. Kemudian, pada 2002, Pemda Jayapura dan masyarakat Puay membeli genset untuk penerangan sehari-hari.
-
Kapan program Listrik Desa dimulai? Kebahagiaan yang dirasakan Mama Lodia ini mulai hadir di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak pertama kali menjabat.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Bagaimana program Listrik Desa mencapai daerah terpencil? Program ini mendesak dilakukan karena pasokan listrik di Indonesia belum merata. Per September 2016, Indonesia baru punya pembangkit listrik dengan total daya 4.133 MW. Sementara 12.317 MW masuk masa konstruksi, dan 8.641 MW dalam penyelesaian kontrak.
-
Apa saja manfaat program Listrik Desa? 'Masak masakan tidak pakai kayu lagi, tinggal colok saja,' ujar Mama Lodia. 'Anak-anak juga gampang belajar karena tidak tidur lagi jadi belajarnya bagus.'
-
Siapa yang bertanggung jawab atas program Listrik Desa? Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) menjadi pengawal utama dari target menerangi Indonesia ini.
-
Kenapa Desa Muara Enggelam menggunakan PLTS? Namun, mereka berhasil mengatasinya dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Pemakaian genset tersebut membuat warga Puay harus mengeluarkan uang lebih guna membeli bahan bakar minyak (BBM) sebagai bahan bakar genset. Frederick mengatakan warga Puay harus membayar uang Rp 1 juta setiap bulannya.
"Bensin satu liter Rp 10.000-15.000, cuma cukup untuk dua jam. Biasa kita pakai sehari 3 liter, itu (digunakan) dari jam 6 sore sampai jam 12 malam saja," ujarnya di Jayapura, Papua, Jumat (16/12).
Usai mendapatkan listrik, Frederick mengaku warga Puay sangat senang. Dengam begitu, warga Puay tak perlu resah dan khawatir jika malam BBM untuk genset habis.
"Mulai Minggu kemarin, warga sudah sangat gembira. Dan hari ini (listrik) sudah nyala, tidak perlu khawatir kehabisan bensin lagi kalau malam," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program pemerataan listrik jadi salah satu agenda mendesak yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKehadiran PLTS ini akan memperkuat lembaga lokal, khususnya Badan Usaha Milik Desa.
Baca SelengkapnyaBanyak penduduk kampung ini yang lebih memilih bersekolah ke daerah lain.
Baca SelengkapnyaSejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaPenempatan PLTA yang dibangun Belanda diperhitungkan dengan begitu matang sehingga tidak berdampak negatif pada lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaKuntjoro Pinardi dipercaya sebagai guru besar madya di sebuah kampus di Swedia.
Baca SelengkapnyaIstalasi itu dibangun di sebuah rumah tua berusia 200 tahun
Baca SelengkapnyaBahkan, listrik yang dikelola oleh Bumdes setempat adalah energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPLTA ini jadi saksi kejayaan perkebunan di Subang yang mensejahterakan rakyat.
Baca SelengkapnyaPemerintah wajib menyediakan dana khusus untuk listrik desa.
Baca SelengkapnyaSelama ini, pengembangan PLTS di Desa Nanggulan dilakukan menggunakan dana desa.
Baca Selengkapnya