Selain Dapat Uang, Warga Terdampak Proyek Kilang Tuban Bakal Terima Rumah Baru
Merdeka.com - Aksi sejumlah warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang membeli mobil secara massal mendadak viral di sosial media. Adapun sumber dana pembelian mobil tersebut berasal dari ganti rugi lahan pembangunan kilang di daerah itu yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero).
Namun tak hanya uang, Pertamina (Persero) juga sudah menyiapkan lahan seluas 20 hektare untuk relokasi rumah warga, yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jatim. Lahan tersebut berada di tanah milik Perhutani di tepi jalur Pantura, tepatnya di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban.
Lahan tersebut nantinya diperuntukan bagi 151 Kartu Keluarga (KK) terdampak. Selain rumah, di lahan tersebut juga akan dibangun fasilitas umum lainnya.
-
Bagaimana Prabu Motor Ponorogo mendapatkan mobilnya? Dilansir dari kanal YouTube Jejak Richard, kebanyakan mobil di sana dibeli Prabu Motor Ponorogo dari sebuah lelang di Jakarta. Namun mereka tetap menjaga kualitas barang serta legalitasnya.
-
Mobil apa yang dibeli? Kejadian itu berawal ketika Ahmad Paisal melihat iklan penjualan mobil Toyota Rush 2018 di lokapasar Facebook.
"Lahannya milik Perhutani dan telah siap 20 hektare beserta fasum-fasum lainnya," ungkap Kadek Ambara Jaya, Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, Rabu, (17/2).
Kadek menjelaskan, warga akan akan dipindahkan setelah pemukiman baru selesai dibangun dan siap huni. Sehingga, selama belum dibangun, maka warga akan tetap tingga di rumahnya masing-masing.
Meski demikian, dia mengaku masih ada warga yang tidak mau keluar dari Desa Wadung. Sehingga ada istilah relokasi mandiri. Di mana, warga bersepakat untuk membeli tanah sendiri di Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Tuban.
"Ada relokasi mandiri yakni warga mengambil uang tunai secara langsung dan itu sudah banyak," ungkap Kadek.
Ada juga sejumlah warga yang telah siap untuk direlokasi ke lahan yang telah disiapkan Pertamina. Alasannya, karena lokasinya lebih prospektif lantaran dekat dengan jalur Pantura. "Ada juga yang mau ikut di lahan yang telah kita sediakan, karena mungkin lebih prospektif, berada di jalur Pantura dan harga lebih murah dari pada beli di luar," tandasnya.
Harga Ganti Rugi Lahan
Diketahui, harga ganti rugi lahan milik warga untuk proyek kilang minyak itu dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp680.000 per meter persegi. Penentuan nilai harga itu telah diputuskan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), setelah melakukan penghitungan harga melalui appraisal.
Jumlah lahan warga terdampak untuk proyek kilang minyak itu ada 529 bidang atau sekitar 348 hektare, berada di tiga desa di Kecamatan Jenu, Tuban, yaitu Desa Wadung, Kaliuntu, dan Sumurgeneng.
Proyek pembangunan kilang minyak itu menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun (asumsi kurs Rp 14.084) yang diperkirakan akan selesai pada 2026 mendatang.
Dimana, proyek itu menempati area seluas kurang lebih 900 hektare. Dengan rincian, lahan milik KLHK, warga, dan Perhutani. Termasuk, Pertamina melakukan restorasi dan reklamasi laut.
Kilang Tuban ini juga merupakan salah satu kilang tercanggih di dunia yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel.
Reporter: Ahmad Adirin
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar terbarunya, sejumlah kediaman di kampung relokasi tersebut nampak begitu megah dan mewah.
Baca SelengkapnyaKeberadaan sumber minyak baru di Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi direspons positif warga sekitar.
Baca SelengkapnyaKarena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.
Baca SelengkapnyaDiduga tangki gas meledak saat pengerjaan pengelasan oleh pihak ketiga
Baca SelengkapnyaLalu lintas truk angkutan material proyek pembangunan di wilayah Pantura, Kabupaten Tangerang memicu kemarahan warga.
Baca SelengkapnyaWarga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaKondisi rumah membuat warga cemas terjadi bahaya, mereka meminta pihak terkait bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaSering dilewati truk pengangkut material proyek, dampak buruk dirasakan masyarakat dan lingkungan di Sumedang
Baca SelengkapnyaKebocoran pipa itu sempat menimbulkan semacam kabut asap yang berbau menyengat dan membuat sesak napas.
Baca SelengkapnyaTim Jatanras Polda Jawa Tengah menindaklanjuti viralnya Desa Sukolilo, Pati yang disebut sebagai kampung penadah kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaRibuan warga asli melakukan transmigrasi demi pembangunan Waduk Sermo
Baca Selengkapnya