Selama Lebaran 2019, Bandara I Gusti Ngurah Rai Layani 1,09 Juta Penumpang
Merdeka.com - Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali resmi menutup operasional Posko Angkutan Terpadu Lebaran 2019. Posko tersebut sudah beroperasi selama 16 hari untuk mengawal pergerakan angkutan udara selama perayaan Idulfitri.
Penutupan dilaksanakan melalui apel yang digelar di area publik Terminal Domestik, dengan dihadiri oleh personel lintas instansi komunitas bandar udara yang turut mengawal operasional Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2019.
Sementara, dari data terkait statistik lalu lintas udara yang dihimpun selama pelaksanaan posko, tercatat terdapat sejumlah 1.098.886 penumpang dan 7.101 pergerakan pesawat udara yang keluar masuk Pulau Dewata melalui bandar udara.
-
Apa yang dilakukan selama penutupan? Selama penutupan kami memastikan tidak ada pendaki yang melintas terutama yang merayakan malam pergantian tahun di puncak Gunung Gede, karena patroli digencarkan agar tidak ada oknum pendaki nakal yang naik melalui jalur ilegal,' katanya.
-
Apa yang dilakukan Bupati Banyuwangi setelah libur Lebaran? Bupati Banyuwangi Pantau Layanan Publik Usai Libur Lebaran Tujuannya untuk memastikan seluruh pelayanan sudah aktif dan pengunjung dapat terlayani dengan baik.
-
Apa yang dilakukan sopir bus saat Lebaran Pertama? Sopir bus pun mengajak para penumpang makan di rumah mertuanya.
-
Dimana Terminal Pulo Gadung berada? Terminal ini merupakan terminal bus tipe A yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Bekasi Raya, Jakarta timur.
-
Apa saja yang disiagakan di Banyuwangi untuk Lebaran? Pemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan (nakes) untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran. Ribuan nakes tersebut akan bertugas di pos-pos pelayanan kesehatan (posyankes) yang dibuka di sepanjang jalur mudik dan tempat pariwisata.
-
Kapan Terminal Pulo Gadung mulai beroperasi? Dikutip berbagai sumber, Terminal Pulo Gadung dibangun pada awal 1970-an, dan resmi beroperasi mulai 14 Mei 1976 sebagai terminal Bus dalam kota, Bus antar kota.
Jika dilakukan komparasi dengan statistik dalam periode perhitungan yang sama di tahun 2018 lalu, terjadi penurunan jumlah penumpang dan jumlah pergerakan pesawat udara, masing-masing sebesar 70.702 penumpang dan 136 pergerakan pesawat udara, atau turun 6 persen dan 2 persen.
Haruman Sulaksono selaku General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai,Bali, memaparkan beberapa faktor penyebab turunnya jumlah penumpang dan pergerakan pesawat dibanding tahun sebelumnya.
"Benar bahwa terjadi penurunan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat udara yang terlayani jika dibanding dengan periode penghitungan yang sama di tahun lalu," ujar Haruman di Bali, Jumat (14/6).
"Beberapa faktor menjadi penyebab, di antaranya adalah harga tiket pesawat yang dirasakan masih cukup tinggi, kemudian juga adanya opsi moda transportasi lain yang digunakan oleh masyarakat dari dan menuju Bali pada saat masa libur Lebaran 2019, serta adanya trend adanya kecenderungan pemakaian kendaraan pribadi oleh para pelancong yang menghabiskan waktu cukup lama di Bali," sambungnya.
Untuk puncak kepadatan penumpang sebelum Hari Raya Idul Fitri terjadi pada H-4 lebaran, yaitu pada tanggal 1 Juni 2019, dengan tercatat terdapat total 70.456 penumpang dan 459 pergerakan pesawat yang terlayani.
Sementara H+3 lebaran atau tanggal 9 Juni menjadi puncak kepadatan pasca Lebaran, dengan jumlah 76.220 penumpang dan 469 pergerakan pesawat udara yang keluar masuk Pulau Bali.
"Terkait extra flight hingga penutupan posko ini, kami mencatat terdapat total realisasi sebanyak 122 penerbangan, dengan pembagian 61 arrival dan 61 departure. Realisasi extra flight di Posko lebaran tahun ini mencapai 58 persen dari total permohonan sebanyak 212 penerbangan," jelasnya.
Kota yang mendominasi rute extra flight adalah kota Jogjakarta, Surabaya, Makassar dan Jakarta. Sementara itu, dari total 3.540 kedatangan pesawat (arrival), tercatat 1.802 penerbangan adalah tepat waktu, dengan on-time performance (OTP) sebesar 51 persen.
Sedangkan untuk catatan OTP keberangkatan pesawat (departure) adalah sebesar 68 persen, dengan jumlah 2.414 penerbangan tepat waktu dari total 3.561 penerbangan.
"Dapat saya sampaikan pula, tidak memandang apakah traffic Lebaran 2019 sedang turun atau naik, kami tegaskan bahwa kami tetap dan akan selalu memberikan pelayanan terbaik bagi setiap pengguna jasa bandar udara tanpa terkecuali," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatat ada 6.736 pergerakan pesawat selama periode libur natal dan tahun baru.
Baca SelengkapnyaUntuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas di sekitar Bandara
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 6 persen dari jumlah pelayanan penumpang di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPenutupan bandara dikecualikan untuk penerbangan yang bersifat darurat dan juga medical evacuation, itupun dengan persyaratan tertentu.
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut, seiring dengan prediksi korporasi di periode libur sekolah dan libur lebaran haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaKantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, menyiagakan 603 personel.
Baca SelengkapnyaDari total penumpang di tahun 2023, terdiri atas 9.918.236 penumpang domestik dan 11.533.185 penumpang internasional.
Baca SelengkapnyaPenumpang pesawat dapat mempersiapkan perjalanan dengan tiba lebih awal di bandara.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2023 hingga bulan Agustus, Bandara Ngurah Rai telah melayani sebanyak 13.910.685 penumpang.
Baca SelengkapnyaBudi memprediksi adanya kenaikan jumlah pemudik di momen lebaran tahun 2024 mencapai 193 juta penumpang.
Baca SelengkapnyaBerbagai persiapan telah dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di bandara.
Baca SelengkapnyaDari 90 penerbangan itu, yang paling banyak adalah pembatalan rute dari Australia ke Bali dan sebaliknya, sebanyak 36 penerbangan.
Baca Selengkapnya