Siemens: Jika Tenaga Kerja Tak Disiapkan di Era Digitalisasi, Dampaknya Sangat Besar
Merdeka.com - Anggota Dewan Direksi Siemens AG dan CEO Smart Infrastructure Cedric Neike menegaskan pentingnya menyiapkan tenaga kerja yang dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. Jika tidak, maka ancaman hilangnya kesempatan kerja tidak dapat dihindarkan.
Pihaknya sendiri memberikan perhatian besar pada upaya meningkatkan SDM para pekerja. Siemens bahkan mengalokasikan anggaran sebesar 500 juta Euro tiap tahun untuk berbagai program peningkatan kapasitas SDM pegawainya.
"Kami punya fasilitas pabrik di Amburg. Pabriknya sama, orang-orangnya sama tapi sekarang jauh lebih digital. Tenaga kerja lebih banyak yang terlatih. Sebelumnya ada 70 persen tenaga kerja tidak terlatih, sekarang sekitar 20 persen yang tidak terlatih," kata dia di sela-sela 'Siemens Digitalized Indonesia 2019', Jakarta, Kamis (31/10).
-
Siapa yang berperan aktif dalam pengembangan SDM? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengapresiasi peran aktif dunia usaha dan dunia industri dalam pembangunan SDM terampil di Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Kemnaker untuk tingkatkan SDM? 'Ini dikarenakan BLK Komunitas bisa menjadi motor penggerak peningkatan kualitas SDM di Indonesia,' kata Menaker dalam sambutannya ketika membuka Rapat Koordinasi Percepatan Pengembangan Kemandirian Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) di Kota Semarang Jawa Tengah, pada Kamis (8/2).
-
Mengapa Kemnaker fokus pada peningkatan kompetensi SDM? “Ini saya sampaikan di mana-mana bahwa negara kita berpeluang menjadi negara maju, tetapi ada syaratnya, dan di antara syaratnya adalah SDM kita harus unggul, harus kompeten,“ ujar Menaker Ida.
-
Kenapa Kemnaker dorong peningkatan kompetensi SDM? Untuk mendorong peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan vokasi, Pemerintah menebitkan Perpres 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
-
Gimana Kemnaker kembangkan SDM Ketenagakerjaan? Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional melalui program-program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan kompetensi SDM? Kegiatan Bimtek yang bertemakan Custody Transfer ini dilakukan sebagai bagian dari peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) badan usaha gas bumi melalui pipa.
"Jika tidak mempersiapkan tenaga kerja di tengah digitalisasi, Dampaknya akan sangat besar. Orang tidak punya pekerjaan," lanjut Cedric.
Dia pun menegaskan bahwa digitalisasi memang menghilangkan pekerjaan tertentu, biasanya jenis-jenis pekerjaan yang sifatnya repetitif dan berbahaya. Namun digitalisasi bakal menciptakan lebih banyak pekerjaan dari sebelumnya. Dengan syarat angkatan kerja betul-betul siap.
"Setelah tiap revolusi industri akan ada lebih banyak pekerjaan dari sebelumnya dan berbeda," tegas dia.
Hal inilah yang juga harus diperhatikan oleh Indonesia. Program-program peningkatan SDM seperti pendidikan vokasi dan pelatihan harus terus dilakukan. "Sebab, jika angkatan kerja tidak dipersiapkan maka dampak negatif akan besar. Jika dipersiapkan maka akan menciptakan banyak pekerjaan dan banyak kesempatan," ujar dia.
Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia, Prakash Chandran menegaskan komitmen Siemens untuk membantu peningkatan SDM Indonesia. Salah satunya lewat program-program pelatihan.
Sebagai mitra kolaborasi utama, Siemens menjalankan program-program pendidikan dan pelatihan teknologi dan kejuruan atau Technical Vocational Education and Training/TVET) di sejumlah lembaga pendidikan publik dan swasta. "Program ini menargetkan untuk melatih 1.300 siswa pada tahun 2023," ungkap Prakash.
Siemens juga memiliki unit khusus yang berfokus pada smart manufacturing, khususnya untuk Sertifikasi Pendidikan dan Pelatihan Peralatan Mekanik (MTS). Dalam menjalankan program ini, Siemens berkolaborasi dengan universitas dan sekolah kejuruan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
100 pemangku kepentingan utama baik dari regulator maupun perusahaan publik dan swasta dalam event Siemens Indonesia Executive Summit.
Baca SelengkapnyaProgram dirancang dengan berbasis online course bersama beberapa modul.
Baca SelengkapnyaSayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
Baca SelengkapnyaKesenjangan pengguna dan kecakapan digital masih terjadi gap yang cukup jauh.
Baca SelengkapnyaShinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaPerkembangan zaman menuntut perusahaan harus cepat beradaptasi, termasuk para karyawannya.
Baca SelengkapnyaSelama 2011 hingga Desember 2023, tenaga kerja Indonesia yang tersertifikasi sebanyak 6.996.410 orang.
Baca SelengkapnyaPengembangan talenta yang selama ini dilakukan PTSI telah terbukti memiliki andil dalam penguatan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaSuplai energi terbarukan membutuhkan hubungan jaringan kelistrikan dengan konfigurasi yang kompleks.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, persoalan dalam menyiapkan usia produktif yang berkualitas merupakan urusan yang krusial.
Baca Selengkapnya