Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Siemens: Jika Tenaga Kerja Tak Disiapkan di Era Digitalisasi, Dampaknya Sangat Besar

Siemens: Jika Tenaga Kerja Tak Disiapkan di Era Digitalisasi, Dampaknya Sangat Besar Menperin Airlangga Hartarto di pusat pendidikan vokasi Siemens. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Dewan Direksi Siemens AG dan CEO Smart Infrastructure Cedric Neike menegaskan pentingnya menyiapkan tenaga kerja yang dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. Jika tidak, maka ancaman hilangnya kesempatan kerja tidak dapat dihindarkan.

Pihaknya sendiri memberikan perhatian besar pada upaya meningkatkan SDM para pekerja. Siemens bahkan mengalokasikan anggaran sebesar 500 juta Euro tiap tahun untuk berbagai program peningkatan kapasitas SDM pegawainya.

"Kami punya fasilitas pabrik di Amburg. Pabriknya sama, orang-orangnya sama tapi sekarang jauh lebih digital. Tenaga kerja lebih banyak yang terlatih. Sebelumnya ada 70 persen tenaga kerja tidak terlatih, sekarang sekitar 20 persen yang tidak terlatih," kata dia di sela-sela 'Siemens Digitalized Indonesia 2019', Jakarta, Kamis (31/10).

Orang lain juga bertanya?

"Jika tidak mempersiapkan tenaga kerja di tengah digitalisasi, Dampaknya akan sangat besar. Orang tidak punya pekerjaan," lanjut Cedric.

Dia pun menegaskan bahwa digitalisasi memang menghilangkan pekerjaan tertentu, biasanya jenis-jenis pekerjaan yang sifatnya repetitif dan berbahaya. Namun digitalisasi bakal menciptakan lebih banyak pekerjaan dari sebelumnya. Dengan syarat angkatan kerja betul-betul siap.

"Setelah tiap revolusi industri akan ada lebih banyak pekerjaan dari sebelumnya dan berbeda," tegas dia.

Hal inilah yang juga harus diperhatikan oleh Indonesia. Program-program peningkatan SDM seperti pendidikan vokasi dan pelatihan harus terus dilakukan. "Sebab, jika angkatan kerja tidak dipersiapkan maka dampak negatif akan besar. Jika dipersiapkan maka akan menciptakan banyak pekerjaan dan banyak kesempatan," ujar dia.

Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia, Prakash Chandran menegaskan komitmen Siemens untuk membantu peningkatan SDM Indonesia. Salah satunya lewat program-program pelatihan.

Sebagai mitra kolaborasi utama, Siemens menjalankan program-program pendidikan dan pelatihan teknologi dan kejuruan atau Technical Vocational Education and Training/TVET) di sejumlah lembaga pendidikan publik dan swasta. "Program ini menargetkan untuk melatih 1.300 siswa pada tahun 2023," ungkap Prakash.

Siemens juga memiliki unit khusus yang berfokus pada smart manufacturing, khususnya untuk Sertifikasi Pendidikan dan Pelatihan Peralatan Mekanik (MTS). Dalam menjalankan program ini, Siemens berkolaborasi dengan universitas dan sekolah kejuruan.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ratusan Pemangku Kepentingan dan Perusahaan Kumpul Bahas Transformasi Digital, Apa Hasilnya?
Ratusan Pemangku Kepentingan dan Perusahaan Kumpul Bahas Transformasi Digital, Apa Hasilnya?

100 pemangku kepentingan utama baik dari regulator maupun perusahaan publik dan swasta dalam event Siemens Indonesia Executive Summit.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Ribuan Talenta Keamanan Siber
Indonesia Butuh Ribuan Talenta Keamanan Siber

Program dirancang dengan berbasis online course bersama beberapa modul.

Baca Selengkapnya
Pelaku Industri Makin Medesak Butuh Orang-orang Hebat Bidang Digital
Pelaku Industri Makin Medesak Butuh Orang-orang Hebat Bidang Digital

Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.

Baca Selengkapnya
Hadapi Bonus Demografi 2045, SDM Indonesia Harus Cakap Digital
Hadapi Bonus Demografi 2045, SDM Indonesia Harus Cakap Digital

Kesenjangan pengguna dan kecakapan digital masih terjadi gap yang cukup jauh.

Baca Selengkapnya
Kadin Sebut Pemerintah Harusnya Sediakan 3 Juta Lapangan Kerja per Tahun
Kadin Sebut Pemerintah Harusnya Sediakan 3 Juta Lapangan Kerja per Tahun

Shinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.

Baca Selengkapnya
May Day 2024, Menaker Ajak Pekerja dan Buruh Tatap Masa Depan Dunia Ketenagakerjaan
May Day 2024, Menaker Ajak Pekerja dan Buruh Tatap Masa Depan Dunia Ketenagakerjaan

Menaker mengatakan masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Ekonomi Digital, Indonesia Masih Butuh 9 Juta Ahli IT Hingga 2030
Kejar Target Ekonomi Digital, Indonesia Masih Butuh 9 Juta Ahli IT Hingga 2030

Pemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing

Baca Selengkapnya
Keterampilan ini Jadi Penting Bagi Karyawan, Kalau Tidak Bisa Perusahaan Enggan Merekrut
Keterampilan ini Jadi Penting Bagi Karyawan, Kalau Tidak Bisa Perusahaan Enggan Merekrut

Perkembangan zaman menuntut perusahaan harus cepat beradaptasi, termasuk para karyawannya.

Baca Selengkapnya
Kemnaker Bertekad Perbanyak Kompetensi Tenaga Kerja yang Tersertifikasi
Kemnaker Bertekad Perbanyak Kompetensi Tenaga Kerja yang Tersertifikasi

Selama 2011 hingga Desember 2023, tenaga kerja Indonesia yang tersertifikasi sebanyak 6.996.410 orang.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Begini Strategi Surveyor Indonesia Bentuk SDM Berdaya Saing Global
Terungkap, Begini Strategi Surveyor Indonesia Bentuk SDM Berdaya Saing Global

Pengembangan talenta yang selama ini dilakukan PTSI telah terbukti memiliki andil dalam penguatan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya
Skill SDM Bidang Kelistrikan Terutama Energi Terbarukan Perlu Ditingkatkan
Skill SDM Bidang Kelistrikan Terutama Energi Terbarukan Perlu Ditingkatkan

Suplai energi terbarukan membutuhkan hubungan jaringan kelistrikan dengan konfigurasi yang kompleks.

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Putus Akar Kemiskinan dan Pengangguran
Strategi Pemerintah Putus Akar Kemiskinan dan Pengangguran

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, persoalan dalam menyiapkan usia produktif yang berkualitas merupakan urusan yang krusial.

Baca Selengkapnya