Sri Mulyani: Bank Pembangunan Islam Siap Beri Pinjaman ke Indonesia Rp3,8 Triliun
Merdeka.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa Bank Pembangunan Islam (IsDB) siap memberikan dana darurat untuk mengatasi dampak wabah Virus Corona baru atau Covid-19 yang berkisar USD 200 juta - USD 250 juta atau mencapai Rp3,89 triliun (estimasi kurs 15.591 per USD).
"Dana darurat Covid-19 dari IsDB dalam proses negosiasi berkisar antara USD 200 - USD 250 juta," kata Sri Mulyani dalam laman instagram yang dipantau di Jakarta, Senin (27/4).
Sri Mulyani mengatakan, hal tersebut menjadi salah satu hasil pembicaraan virtual dengan Presiden IsDB Bandar Hajjar mengenai langkah pemerintah dalam bidang kesehatan, bantuan sosial, maupun insentif dunia usaha.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Kenapa Sri Mulyani bertemu Jokowi? 'Ya betul. Pukul 14.30 WIB, Bu Menkeu diagendakan untuk diterima Bapak Presiden di Istana Merdeka, untuk melaporkan hal-hal yang terkait pelaksanaan APBN 2024,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang hadir di rapat Sri Mulyani dan Jokowi? Rapat itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Dalam kesempatan itu, dia memastikan IsDB akan memberikan dukungan bersama dengan lembaga multilateral lain seperti Bank Dunia dan Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) untuk mengatasi Covid-19
"IsDB meluncurkan program 3 R (Respons, Restore, Restart)," kata Sri Mulyani.
Andalkan Pinjaman
Sebelumnya pemerintah memastikan akan mengandalkan pinjaman dari lembaga multilateral untuk mendukung pembiayaan berbagai program stimulus.
Namun pembiayaan dari lembaga multilateral ini bukan merupakan langkah mendesak yang akan dimanfaatkan untuk penanganan Covid-19.
Langkah yang paling utama dilakukan pemerintah adalah melakukan sejumlah realokasi atau refocusing belanja APBN yang tidak mendesak seperti perjalanan dinas atau pertemuan rapat.
Selain itu pemerintah juga akan mengandalkan pembiayaan penerbitan surat utang seperti pandemic bonds untuk mendukung pelebaran defisit anggaran.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manfaat Pajak tak hanya berbentuk infrastruktur. Subsidi yang diberikan pemerintah hingga bantuan sosial, merupakan manfaat dari pajak.
Baca SelengkapnyaJokowi menyambutnya dan mengajak Ajay masuk ke ruangan bersama sejumlah delegasi.
Baca SelengkapnyaBank Dunia pun menawarkan kerja sama, salah satunya proyek listrik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi bertemu dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva di Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaPertemuan sendiri dilanjutkan dengan pembahasan RAPBN 2025 yang akan segera disahkan oleh DPR RI.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengkalkulasi kebutuhan anggaran untuk transisi energi ramah lingkungan tersebut melampaui nilai APBN 2024.
Baca SelengkapnyaProses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaUsai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca Selengkapnya