Sri Mulyani Ingin 1.000 Perusahaan Indonesia Melantai di Bursa Saham
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi 50 perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun ini. Dengan demikian, tercatat sudah ada 600 perusahaan yang secara resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal tersebut.
Sri Mulyani berharap, dalam waktu dekat 1.000 perusahaan akan IPO atau Initial Public Offering. Untuk itu, pihaknya akan menyiapkan sejumlah regulasi pendukung dan merevisi aturan yang dianggap kurang memadai dengan kondisi terkini.
"Saya menginginkan nanti kalau bisa suatu saat Indonesia bisa capai 1.000 dalam waktu yang tidak terlalu lama. Bisa nggak? Saya rasa bisa. Saya anggap anda semua nya bisa punya potensi untuk bisa listed," ujarnya saat memberi paparan di acara Ceo Network, Jakarta, Senin (3/12).
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Kenapa Mulyani memilih untuk merintis bisnis? 'Saya buka toko bahan roti. Saat itu modalnya hanya Rp24 juta, yang Rp12 juta untuk sewa toko,' ujar Mulyani, dikutip dari YouTube PecahTelur.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Siapa yang mendorong Mulyani untuk merintis bisnis? Beberapa pelanggan tertarik belajar membuat kue pada dirinya.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa saja yang diusulkan ke Kemenpan-RB? Anas menyebut proses pengumuman sempat tertunda karena beberapa kementerian dan lembaga belum menyampaikan formasi yang diperlukan.
Sri Mulyani mengatakan, salah satu kebijakan yang akan dikaji adalah pemberian intensif perpajakan bagi perusahaan. Pihaknya pun akan melihat bagaimana dampak kebijakan insentif pajak saat ini mampu menarik perusahaan.
"Sebetulnya kan yang dilakukan selama ini melalui perpajakan kita akan memberikan supaya mereka lebih listed dengan tax perubahan supaya mereka bisa," jelasnya.
"Kita evaluasi sepanjang satu tahun ini, tahun ini kan cukup banyak. Concernnya bukan cuma itu saja. Nanti kita lihat. Tapi saya tentu mendorong para perusahaan-perusahaan itu untuk listed. Karena itu baik bagi perekonomian kita," sambungnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, ruang melakukan revisi aturan lama masih terbuka. Sehingga ke depan, bisa disesuaikan dengan tantangan pasar modal terkini.
"Direvisi selalu kita terbuka untuk seluruh policy perpajakan yang selama ini sudah kita lakukan dan sudah memiliki periode yang cukup panjang kita akan liat efektivitas nya. Apakah masih diperlukan atau tidak apakah perlu dimodifikasi berdasarkan tantangan sekarang ini," tutup Sri Mulyani.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.
Baca SelengkapnyaAdapun rencana tersebut tidak akan dilakukan tahun ini maupun dalam waktu cepat.
Baca SelengkapnyaRespons Sri Mulyani saat Luhut bilang family office akan terbentuk sebelum Jokowi lengser.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi BPR maupun BPR untuk melantai di bursa saham.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan melakukan sinergi lintas kementerian/lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia (BI) untuk insentif likuiditas.
Baca SelengkapnyaIni alasan Teten ingin UKM berani IPO di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun, belum ada mengenai rincian jumlah saham yang akan ditawarkan.
Baca SelengkapnyaBRI berkolaborasi dengan PT BEI menyelenggarakan seminar terbuka.
Baca SelengkapnyaSaat ini ketentuan atau regulasi yang mengatur aset kripto bervariasi antar juridiksi setiap negara.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi perusahaan global, Kimia Farma Apotek harus lebih transparan melalui IPO.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca Selengkapnya