Sri Mulyani: Kita Pastikan Tangani Pandemi dengan Konsisten Menuju Endemi
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa 2021 menjadi tahun yang penting bagi Indonesia dalam proses pemulihan ekonomi. Lewat reformasi fundamental yang dilakukan, pemerintah optimis pandemi bisa teratasi dan bergerak menuju endemi.
"Kita pastikan menangani pandemi ini kita lanjutkan dengan konsisten menuju endemi," kata Sri Mulyani dalam Indonesia PPP Day: Enhancing Government Support for Green PPP in Indonesia Toward Climate-Resilient Investment, Jakarta, Senin (28/3).
Di saat yang sama, pemerintah juga menggenjot pertumbuhan ekonomi lewat permintaan dan persediaan barang/jasa. Sehingga fokus pemerintah tertuju pada pemulihan ekonomi nasional.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
-
Kenapa kemenko perekonomian perlu tingkatkan pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,“ tutur Menko Airlangga.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Apa yang menjadi pendorong utama Pertamina dalam ekonomi Indonesia? Pendekatan ini akan menjadi terobosan bagi perekonomian Indonesia, dengan membuka peluang industri baru dan menciptakan pasar global untuk produk-produk rendah karbon.
-
Apa yang paling penting bagi pemerintah dalam inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
Selain itu, sebagai negara tujuan pasar, pemerintah meyakini perlunya peran swasta dalam mendukung pencapaian pembangunan. Maka, lewat omnibus law UU Cipta Kerja, pemerintah mendorong berbagai kemudahan perizinan dan insentif bagi pelaku usaha.
"Menciptakan kemudahan berusaha telah diimplementasikan melalui peraturan harmonisasi perpajakan yang bukan hanya PPh tetapi menyelaraskan dengan perpajakan global," ungkapnya.
Lembaga Pengelola Investasi
Di sisi lain, di tengah pandemi yang berlangsung di dunia tak menghalangi Indonesia membentuk lembaga pengelola investasi yang diberi nama Indonesia Investment Authority (INA). Platform ini telah bekerja sama dengan pihak swasta skala global untuk mengumpulkan pembiayaan pembangunan di Tanah Air.
"INA sudah banyak mengundang investor, target kami (dana yang terkumpul di INA) akan ditujukan untuk pembangunan transportasi untuk konektivitas. Kami investasi jalan tol, pelabuhan laut dan bandara," kata dia.
Sektor ini kata dia sangat penting untuk transformasi ekonomi dan sebagai motor penggeraknya. Tak hanya itu, di saat yang bersamaan berbagai proyek pembangunan yang ada akan mengadopsi kebijakan yang selaras dengan mitigasi perubahan iklim global.
"Komitmen kita mengurangi emisi sebagaimana dalam kesepakatan kami untuk mencapai penurunan emisi 29 persen di tahun 2030 dan 41 persen dengan bantuan pembiayaan dari global," kata dia.
Caranya, dengan melakukan perbaikan di sektor kehutanan dan mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Dua hal ini kata dia akan terus dioptimalkan untuk penggunaan energi yang ramah lingkungan dan menuju net zero emission. Untuk mewujudkannya pemerintah telah menyusun kerangka fiskal yang berfokus untuk mitigasi perubahan iklim, seperti pengenaan pajak karbon dan pasar karbon.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaMenkeu Sri Mulyani menjelaskan penyusunan kebijakan perpajakan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi di berbagai sektor.
Baca SelengkapnyaPergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca Selengkapnya