Sri Mulyani Luncurkan Buku Terobosan Menghadapi Perlambatan Ekonomi
Merdeka.com - Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (Iluni FEB UI) meluncurkan buku bertemakan 'Terobosan Menghadapi Perlambatan Ekonomi' secara virtual. Buku yang ditulis oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan kawan-kawan alumni FEB UI lainnya ini, diharapkan akan menjadi sebuah rujukan sebuah kebijakan perekonomian.
Dalam sambutannya, Sri Mulyani mengatakan, seluruh pembangunan ekonomi Indonesia tidak lepas dari peranan para teknokrat yang lahir dari Fakultas Ekonomi UI. Peran tersebut dapat ditunjukan dan diimplementasikan melalui buku tersebut.
"Di dalam hal ini mungkin salah satu cara untuk menulis buku. Seperti ini cara untuk kita belajar mempelajari," kata dia dalam peluncuran buku melalui virtual, di Jakarta, Sabtu (4/7).
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Siapa yang hadir di rapat Sri Mulyani dan Jokowi? Rapat itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kapan Sri Mulyani bertemu Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat terbatas dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2).
-
Kenapa Sri Mulyani bertemu Jokowi? 'Ya betul. Pukul 14.30 WIB, Bu Menkeu diagendakan untuk diterima Bapak Presiden di Istana Merdeka, untuk melaporkan hal-hal yang terkait pelaksanaan APBN 2024,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).
Di dalam buku tersebut, Bendahara Negara ini menuliskan tantangan sebagai pemimpin atau sebagai pembuat kebijakan dalam lingkungan yang sangat berubah-ubah. Berbagai adjustment dan berbagai pilihan yang harus diambil.
Sebagai pengelola kebijakan, dirinya mengutarakan telah berhadapan di dalam suatu lingkup besar. Di mana masyarakat mengharapkan banyak sekali terartikulasi melalui berbagai macam dengan mempertimbangkan dan melihat, dari sisi politik, media, ataupun para aktivis.
"Kita policymaker mendengar itu namun untuk bisa menetapkan policy seperti apa kita dihadapkan. Karena terus terang sebagai policy maker dan sekarang terjun sebagai Menteri Keuangan kita kadang-kadang kalau waktu di akademik merasa bisa menjelaskan dan bisa menganalisa dan membahas berbagai topik. Pada saat kita sebagai pembuat kebijakan dan apalagi dalam situasi seperti sekarang ini Covid kita sering tidak dihadapkan pada kemewahan di dalam mendesain kebijakan dalam suasana yang tenang," jelas dia.
Tak sampai di situ, di dalam buku ini Sri Mulyani juga turut menyumbangkan tulisannya dari sisi makro dan ekonomi di Indonesia. Berbagai pandangan mengenai kondisi ekonomi sejak sebelum adanya pandemi hingga adanya Covid-19 dibahas di dalam buku tersebut.
"Terus terang saya saya menulis di tengah kondisi seperti ini juga dibantu oleh tim teknis Kementerian Keuangan," kata dia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengatakan, buku ini disusun karena banyak sekali peristiwa yang ingin dia ceritakan dalam 20 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaAirlangga menilai Sri Mulyani selama ini telah menjabat sebagai menteri keuangan dengan baik, khususnya saat menghadapi krisis pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenteri Sri Mulyani menjadi salah satu sosok penting di balik berbagai perencanaan dan kebijakan keuangan negara.
Baca SelengkapnyaPada tahun ketiga pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani ditarik kembali ke Indonesia untuk menduduki lagi posisi Menteri Keuangan.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda satu mahasiswa di tanah air yang disebutnya layak menjadi calon menteri keuangan.
Baca SelengkapnyaPosisi Sri Mulyani di kancah internasional itu juga turut berdampak positif terhadap reputasi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani lebih memilih menerima tawaran beasiswa Dari University of Illinois Urbana-Champaign di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan melakukan sinergi lintas kementerian/lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia (BI) untuk insentif likuiditas.
Baca SelengkapnyaPerekonomian sebuah negara yang terus berkembang terlihat dari transaksi yang makin berkembang dan semakin canggih.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ikut menghadiri makan malam bersama Jokowi hingga Prabowo di bawah sinar bulan di IKN.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Menyebut Sri Mulyani jadi menteri yang paling siap mundur.
Baca Selengkapnya