Sri Mulyani & Melinda Gates sepakat kemajuan teknologi harus tingkatkan kesejahteraan
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan pendiri Bill & Melinda Gates Foundation, Melinda Gates, sepakat bahwa kemajuan teknologi harus dipandang sebagai peluang dan bukan ancaman. Sebagai Co-chair dari Komisi Pathways dan The Bill and Melinda Gates Foundation, Sri Mulyani menegaskan bahwa revolusi teknologi berikut disrupsi yang terjadi akibatnya, menawarkan berbagai peluang sekaligus tantangan.
"Ini adalah cara baru untuk meningkatkan kesejahteraan bagi banyak orang, termasuk mereka yang tinggal di negara sedang berkembang. Sekarang tinggal bagaimana untuk memastikan agar teknologi bermanfaat untuk pertumbuhan yang inklusif," ujar Sri Mulyani melalui siaran pers, Jakarta, Kamis (11/10).
Sri Mulyani melanjutkan, negara yang ekonominya sedang berkembang, harus mampu menghadapi dan beradaptasi dengan disrupsi teknologi. Di Indonesia misalnya, teknologi digital telah menghubungkan sektor ekonomi informal dengan sektor ekonomi formal.
-
Bagaimana IPTEK meningkatkan kualitas hidup? Meningkatkan kualitas hidup manusia. Mencakup perkembangan dalam bidang kesehatan dan teknologi yang memudahkan seperti komunikasi berbasis internet, transportasi, dan perangkat rumah pintar.
-
Bagaimana cara mencapai inklusi digital? Mencapai inklusi digital melibatkan berbagai upaya dan strategi yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, organisasi nirlaba, dan masyarakat secara keseluruhan.
-
Mengapa inklusi digital penting untuk masyarakat? Inklusi digital penting untuk masyarakat yang lebih berkembang.
-
Bagaimana IPTEK membantu perkembangan? Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan beriringan membentuk sebuah kemajuan.
-
Bagaimana teknologi industri membantu manusia? Teknologi industri adalah ilmu teknik dan teknologi manufaktur yang dirancang untuk melakukan proses produksi lebih cepat, lebih sederhana dan efisien.
-
Kenapa Puan Maharani ingin negara berkembang bersatu? 'Kita harus berdiri bersama melawan kebijakan berbagai negara yang menghambat kemajuan negara berkembang, seperti kebijakan diskriminatif dan proteksionisme,' ucapnya.
Oleh Karena itu, Indonesia perlu segera memulai diskusi baru terkait upaya pemberdayaan para pengambil keputusan di negara-negara berkembang. Tujuannya, agar mereka lebih bisa mengkapitalisasi teknologi baru serta mengelola dengan lebih baik disrupsi yang terjadi.
"Kami tidak ingin mengorbankan manusia untuk teknologi. Negara ini masih dalam kategori pendapatan menengah dan kita punya unicorn yang cukup mapan, ini kesempatan untuk memanjat teknologi dan menciptakan kesempatan," lanjut Sri Mulyani.
Mengatasi eksklusivitas teknologi digital dan ketidaksetaraan digital adalah kunci untuk menjadikan teknologi sebagai peluang untuk tumbuh inklusif. Dengan tiga miliar jiwa yang diprediksi akan tetap offline pada tahun 2023 dan semakin banyak lagi yang gagal memperoleh potensi dari internet secara penuh, pendekatan bisnis biasa untuk desain dan penyampaian layanan digital, tidak akan mampu menjangkau orang-orang yang termajinalkan.
"Indonesia adalah negara besar dan tidak semua teredukasi dengan baik. Ini harus ditanggulangi pemerintah. Kami harus memastikan tidak ada yang tertinggal dan memastikan teknologi bisa bermanfaat untuk meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan," jelas Sri Mulyani.
Sementara, Melinda Gates mengatakan dirinya bersama Sri Mulyani membentuk sebuah komisi yang disebut Komisi Pathways yang bertujuan untuk menyebarluaskan manfaat positif dari teknologi.
"Kami sekarang sangat senang berbicara dengan Gojek, tidak hanya pengemudi, tapi juga pedagang. Saya ingin menyampaikan bahwa peluang dari transformasi digital ini sangat menjanjikan," ujar Melinda.
Melinda mengungkap berbagai risiko dan tantangan terhadap kemajuan teknologi, sekaligus peluang-peluang yang bisa diciptakan. Sejumlah risiko dan tayangan antara lain ancaman kehilangan pekerjaan, investasi baru pemerintah untuk memenuhi kebutuhan teknologi dan tata kelola teknologi.
Di sisi lain, kemajuan teknologi akan mampu mendorong perubahan struktural dalam perekonomian serta menciptakan efisiensi, menciptakan peluang-peluang baru dalam ekonomi global hingga menghasilkan cara baru bagi pemerintah dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Pathways for Prosperity adalah sebuah gerakan sosial yang terdiri dari para pemimpin pemerintahan, pelaku bisnis, dan akademisi dari berbagai bidang yang secara aktif membahas dampak teknologi terhadap negara berkembang.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan pajak, masyarakat dapat memperoleh hak dasar pendidikan. Khususnya, bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terluar dan terpencil dari kawasan Indonesia
Baca SelengkapnyaLewat bidang pendidikan dan kesehatan, Indonesia bisa keluar dari jebakan negara pendapatan menengah.
Baca SelengkapnyaIa menekankan target layanan tersebut bukan hanya menyasar kelas menengah atau kalangan tertentu, tetapi semua warga negara.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan tengah mengoptimalkan penerimaan melalui aset negara.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, untuk menggapai cita-cita Indonesia Maju dan Unggul di tahun 2045, butuh kerja keras.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy menjelaskan, pentingnya menjunjung tinggi rasa kemanusiaan. Tanpa membeda-beda kan satu dengan lainnya dalam memberikan pelayanan.
Baca SelengkapnyaUntuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 diperlukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Yakni, berada di kisaran 6 persen sampai 8 persen per tahun.
Baca SelengkapnyaKemensos mendirikan lebih dari 648 lumbung sosial di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaTantangan yang menghantui dunia pendidikan bukan hanya pada aspek siswa atau peserta didiknya saja melainkan juga bagi tenaga didik.
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaKolaborasi yang dibangun Huawei selama ini diharapkan mempermudah terwujudnya Indonesia emas pada 2045.
Baca Selengkapnya