Sri Mulyani Sebut Pandemi Paksa Masyarakat Lakukan Transformasi Digital
Merdeka.com - Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Covid-19 menimbulkan dampak yang luar biasa bagi seluruh sektor kehidupan termasuk sektor keuangan negara dan perekonomian. Menurutnya, Covid-19 memberikan disrupsi yang luar biasa terhadap sebuah perusahaan.
"Era digital 4.0 memberikan disrupsi. Disrupsi karena digital sudah sering bicarakan, yang tahun ini tidak terduga yaitu disrupsi pandemi Covid-19," kata Sri Mulyani saat memberikan speech dalam wisuda akbar virtual PKN STAN, Rabu (14/10).
Dia pun menyebut bahwa pandemi virus corona menjadi dalang di balik transformasi suatu perusahaan menjadi digital. "Ada sebuah joke, 'siapa yang paling powerful memimpin transformasi dari perusahaan Anda untuk menjadi digital?' Ada 3 pilihan jawaban, CEO, CIO, atau Covid-19? Jawabannya adalah Covid-19. Mungkin ini lelucon tapi ini benar," candanya.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
Dia mencontohkan, meskipun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjadi salah satu kementerian yang terbilang cukup maju karena sudah beralih ke digital, namun ternyata pandemi Covid-19 tetap menjadi tantangan tersendiri bagi Kemenkeu. Penularan virus Corona menuntut Kemenkeu untuk memberlakukan Work from Home (WFH). Yang mana sebelumnya belum pernah diterapkan.
"Coba lihat Kemenkeu. Kita sudah buat seluruh dokumen dalam bentuk digital, naskah dinas tidak di print tapi digital, tanda tangan digital, bahkan kita buat flexible working hour. Namun itu masih dalam tahap permulaan dan percobaan, tiba-tiba kita dihadapkan Covid-19 yang memaksa kita untuk tidak harus tetap bekerja namun tidak masuk kantor,” jelasnya.
Meski begitu, dia merasa bahwa pandemi Covid-19 memberikan banyak pelajaran yang luar biasa. Menurutnya, pandemi Covid-19 memaksa seluruh masyarakat Indonesia dan dunia untuk bisa melakukan penyesuaian, untuk berubah. Oleh karena itu, dia meminta seluruh wisudawan untuk bisa melihat perubahan.
"Covid-19 memaksa kita untuk bertransformasi, Kita dipaksa berubah. Jangan jadi manusia yang tidak bisa melihat perubahan karena dunia pasti akan berubah," tuturnya.
Selain menganggap pandemi Covid-19 menjadi pelajaran berharga, pandemi Covid-19 merupakan tantangan yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia. Terlebih lagi wabah ini sudah menyerang Indonesia selama tujuh bulan ini. Akibatnya, pendapatan pajak Indonesia turun. Banyak perusahaan yang mengalami kerugian dan terpaksa tutup.
"Imbasnya ke keuangan negara luar biasa. Pendapatan pajak kita turun karena perusahaan mengalami kerugian, jangankan bisa beroperasi, mereka tutup," ujarnya.
Dia melanjutkan, banyak perusahaan yang mana harus tetap menanggung beban meskipun sudah jelas-jelas mengalami kerugian. Selain itu, pandemi Covid-19 juga membuat banyak masyarakat Indonesia yang kehilangan pekerjaan.
"Bahkan mereka banyak menanggung biaya. Sebagian masyarakat kita kehilangan pekerjaan. Yang UKM, warteg (warung tegal), penjual makanan di kantor, sekolah, tidak ada yang beli. Ini sudah bulan ketujuh (pandemi)," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerekonomian sebuah negara yang terus berkembang terlihat dari transaksi yang makin berkembang dan semakin canggih.
Baca SelengkapnyaKala itu, permasalahan ekonomi muncul akibat ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi perpolitikan saat itu.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bilang, kehilangan 10 persen PDB akan memberikan konsekuensi yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaProses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaDengan pajak, masyarakat dapat memperoleh hak dasar pendidikan. Khususnya, bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terluar dan terpencil dari kawasan Indonesia
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Menyebut Sri Mulyani jadi menteri yang paling siap mundur.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaDisertasinya berjudul ‘Telaah Kebijakan Publik atas Peran DPR Mengintegrasikan Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Postur APBN untuk Penanganan Pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSederet pesan untuk calon menteri keuangan era kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca Selengkapnya