Strategi Pemerintah Jaga Daya Beli Masyarakat di Tengah Tingginya Harga Komoditas
Merdeka.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan tahun ini tantangan yang dihadapi pemerintah bukan lagi mengatasi dampak pandemi Covid-19. Melainkan menjaga daya beli masyarakat di tengah kenaikan inflasi yang juga dialami berbagai negara dunia.
"Kalau tahun 2020 dan 2021 tugas berat kita jaga kondisi kesehatan masyarakat. Tahun 2022 ini kesehatan masyarakat relatif baik. Maka fokus APBN sekarang pada kesehatan daya beli masyarakat," kata Febrio dalam Taklimat Media, Tanya BKF: Mengoptimalkan Sumber Pertumbuhan Ekonomi ke Depan, Jakarta, Jumat (13/5).
Dalam hal ini strategi yang dilakukan tidaklah sama. Instrumen APBN kali ini akan menjaga daya beli masyarakat sebagai syok absorber.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa yang Kemendagri minta kepala daerah lakukan terkait inflasi? Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir meminta kepala daerah dengan inflasi tinggi agar mengevaluasi sejumlah upaya pengendalian yang telah dilakukan. Upaya pengendalian harus berdampak dan tak hanya bersifat seremonial.
-
Apa yang paling penting bagi pemerintah dalam inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Siapa yang merasa sulit mengimbangi inflasi? Sayangnya, inflasi tinggi membuat uang yang mereka miliki saat ini seperti tidak berarti. Sekitar 67 responden dalam survei itu mengatakan bahwa mereka tidak mampu mengimbangi inflasi.
Pada konteks ini Febrio mengatakan pemerintah akan memanfaatkan kenaikan harga komoditas. Sehingga pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut tahun ini di tengah ancaman kenaikan inflasi.
"Kabar gembira dengan komoditi boom dinikmati sekarang pada penerimaan APBN naik. Sehingga bisa dipastikan pemerintah bisa menjaga daya beli masyarakat," kata dia.
Tak hanya itu, dalam waktu bersamaan pemerintah akan menekan defisit APBN menjadi lebih rendah menuju 3 persen. Sebagaimana diketahui pada tahun 2021 defisit APBN berhasil ditekan di bawah 5 persen. Dalam kesempatan ini pemerintah juga akan memanfaatkan agar APBN kembali sehat setelah sejak tahun 2020 bengkak.
"Defisit tahun 2021 4,57 persen, kami harapkan outlook di 2022 defisit akan lebih baik dan ini tentu tidak mudah," katanya.
Tantangan Tahun ini Makin Berat
Febrio mengakui, tantangan tahun ini semakin berat. Ancaman kenaikan inflasi membuat pemerintah terus memantau kenaikan harga setiap hari dan per pekan. Kondisi tersebut terjadi ditengah banyaknya potensi pertumbuhan ekonomi yang besar.
"Bukan hanya konteks ekspor tinggi karena komoditas tapi bagaimana struktur pertumbuhan ekonomi kita sudah banyak berubah kearah sehat," kata dia.
Saat ini sektor manufaktur lebih berdaya saing. Pemerintah juga memberikan kemudahan usaha dengan adanya reformasi struktural dalam beberapa tahun terakhir. Kemudian rencana dan eksekusi hilirisasi produk hasil tambang.
"Ini akan membuat buat perekonomian tumbuh dengan kuat di tahun 2022 dan beyond. Diharapkan tantangan kedepan ini harus dikelola dengan baik minggu ke minggu hari ke hari," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laju inflasi masih terjaga, hanya saja tren deflasi akan mengganggu daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaPergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaInflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu, mengurangi daya beli uang.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Nana saat membuka acara High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Cilegon Tahun 2024
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaMenurut pemerintah, deflasi saat ini dipengaruhi oleh penurunan permintaan pasar global akibat konflik internasional.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan sulitnya pemerintah menjaga keseimbangan harga beras. Sebab, masyarakat akan mengeluh apabila harga beras naik, sementara petani senang.
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca SelengkapnyaPenanganan inflasi umumnya menggunakan instrumen perbankan.
Baca SelengkapnyaAngka ini masih berada dalam target pemerintah 1,5-3,5 persen. Sementara inflasi bulanan (month-to-month) pada Oktober 2024 sebesar 0,08 persen.
Baca Selengkapnya