Subsidi BBM jadi kambing hitam kacaunya ekonomi nasional
Merdeka.com - Pengamat ekonomi Universitas Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko menilai subsidi Bahan Bakar Minyak sebagai 'Top Looser' yang menjadi penyebab karut marut neraca pembayaran Indonesia.
"Kalau dikatakan top looser-nya itu siapa, ya itu BBM," kata Agustinus di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (18/12).
Dia menyebutkan, hanya ada dua jalan keluar untuk menyelesaikan persoalan defisit neraca transaksi berjalan terkait besarnya impor BBM, yakni menaikkan harga BBM bersubsidi dan membatasi konsumsi BBM bersubsidi.
-
Bagaimana cara Pertamina membantu mobil yang kehabisan BBM? 'Bekerja sama dengan aparat terkait, tim motorist Pertamina gerak cepat langsung mengirimkan BBM ke lokasi mobil yang mogok,' ucap Vice Presidenr Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Bagaimana Pertamina mengatasi trilema energi? Trilema energi dihadapi dengan mengoptimalkan sumber daya Pertamina Group, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan berbagai mitra dari sektor swasta, pemerintah, termasuk dunia kampus,' jelas Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Bagaimana mengatasinya? Cara mengatasi baby blues yang pertama adalah istirahat yang cukup. Manfaatkan waktu tidur Si Kecil untuk Anda tidur. Jika ia terbangun di malam hari karena mengompol dan Anda masih butuh tidur untuk memulihkan tenaga, jangan ragu meminta bantuan pasangan untuk mengganti popok Si Kecil dan menjaganya sejenak.
-
Bagaimana cara mengatasinya? Untuk mengatasi kondisi ini, penting untuk menggunakan retinol dengan konsentrasi yang tepat, memastikan kulit terhidrasi dengan baik, dan memberi waktu bagi kulit untuk beradaptasi dengan pengelupasan yang lebih aktif.
"Kalau kenaikan tidak bisa karena pemilu. Ya batasi konsumsinya. Menurut saya agak sulit untuk memitigasi konsumsi BBM karena ada beberapa kebijakan yang kontra produktif, mobil murah misalnya. Itu jelas akan menaikkan konsumsi BBM. Jadi kalau mau dibilang ya harusnya itu naik harga BBM untuk membatasi konsumsi dan mengurangi beban impor, dan juga fiskal," jelas Agustinus.
Menurutnya, Kementerian ESDM memiliki peran vital dalam mengatasi persoalan impor dan konsumsi BBM. "Jadi sebetulnya kalau mau di matrix itu sebenarnya kerjaan ESDM itu juga tidak kalah serius untuk mengatasi masalah defisit neraca pembayaran karena defisit yang paling besar itu karena impor BBM," tutup Agustinus. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program pendidikan, hingga kesehatan harus berbagi dengan impor BBM.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengimpor BBM hingga Rp251 triliun sepanjang 2019-2023.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaKenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaDampak dari konflik ini dinilai sangat besar lantaran bisa mempengaruhi pasokan minyak mentah dunia jika terus berlarut-larut.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, mengatakan setiap tahun Indonesia menghadapi masalah karena menurunnya lifting minyak dan gas bumi.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan terlebih dahulu melaporkan hasil kajian tersebut kepada presiden sebelum menyampaikannya kepada DPR RI.
Baca SelengkapnyaJumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza bertambah menjadi 17.177 sejak 7 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKedua kapal ini, lanjut Baron, merupakan small tanker yang akan dioptimalkan untuk memperkuat keandalan distribusi BBM.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencoba menyelesaikan masalah subsidi yang tidak tepat sasaran dengan berbagai langkah.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca Selengkapnya