Sudirman Said akui pungutan dana ketahanan energi perlu dikaji ulang
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengakui, pungutan Dana Ketahanan Energi yang diambil dari penjualan BBM jenis premium dan solar musti dikaji ulang. Selain itu, pengelolaan dana tersebut juga mesti diteliti lebih lanjut.
"Nah disadari memang yang harus disusun dengan baik adalah mekanisme pemungutan dan penggunaannya. Tapi memang betul cara pemungutan dan pengelolaannya yang harus ditata ulang," ujar Sudirman di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (30/12).
Sudirman mengatakan ESDM bakal bekerja ekstra keras untuk menggodok payung hukum Dana Ketahanan Energi. Payung hukum tersebut nantinya akan disertai mekanisme pungutan dan penggunaan dana yang diambil dari masyarakat ini.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Kenapa penting melestarikan minyak bumi Sumut? Proses pembentukan minyak bumi membutuhkan waktu yang sangat lama sehingga diperlukan adanya usaha untuk melestarikan sumber daya alam yang kian hari kian menipis.
-
Bagaimana emas bisa menjadi dana tambahan? Mengingat memiliki likuiditas yang tinggi, emas dapat menjualnya dengan cepat dan mendapatkan dana tambahan. Bahkan bisa mendapatkan lebih banyak dari investasi yang dimiliki.
-
Bagaimana Kemenhan RI mengelola kekayaan negara? Kemudian, fungsi pengelolaan barang milik atau kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kemenhan.
-
Kenapa keberlanjutan di Sumut penting? Keberlanjutan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan mencegah kerusakan pada ekosistem.
-
Apa yang dikaji dalam disertasi Kombes Pol Yade Setiawan Ujung? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
"Itu yang dalam hari-hari ini menuju ke tanggal 5 Januari seluruh kementerian terkait sedang ngebut, ini juga teman-teman ESDM akan konsinyering (singkronisasi) mulai hari ini untuk menyusun apakah PP atau Perpres yang diperlukan," kata dia.
Kendati demikian, Sudirman menjelaskan DKE memang dibutuhkan untuk membangun ketahanan energi dan mengembangkan energi baru terbarukan.
"Itu fokus karena the true sustainability adalah kalau kita bisa, keberlanjutan yang sesungguhnya kalau kita bisa jaga energi terbarukan. Karena fosil pasti habis. Jadi secara substansi sebetulnya kita melihat ada dasar yang kuat," jelas dia.
Sudirman menambahkan, tidak ada masalah mengenai dasar hukumnya. Kementerian ESDM, lanjut dua, sudah melibatkan ahli hukum untuk mengkaji dasar hukum pungutan tersebut.
"Itu hampir seluruh masukan mengatakan ide ini, ide bagus tapi mekanismenya bagaimana. Dasar hukum terjawab, tidak ada masalah, tadi hadir Pak Sapta juga, Deputi Hukumnya Setneg, kemudian dari kantor Menko juga mengatakan ini dasar hukumnya ada cukup kuat," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia terus didesak menghentikan PLTU batubara untuk mengurangi emisi karbon.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, mengatakan setiap tahun Indonesia menghadapi masalah karena menurunnya lifting minyak dan gas bumi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pendanaan kepada negara berkembang seharusnya bersifat membangun.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana mencari donor lain yang bisa membantu Indonesia mempercepat pensiun PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil untuk Transisi Energi Berkeadilan menyerahkan delapan rekomendasi quick wins untuk 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyaprogram pensiun dini PLTU batubara ini juga membutuhkan biaya, seperti yang sudah ditawarkan JETP.
Baca SelengkapnyaPria yang akrab disapa Yongki ini menyebut, ongkos pengerjaan Tol Dalam Kota Bandung tidak bisa sepenuhnya mengandalkan APBN.
Baca SelengkapnyaJokowi menyadari bahwa mengubah pola pikir seorang pemegang kebijakan bukanlah perkara mudah.
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca Selengkapnya