Supplier kecewa 7-Eleven tak transparan soal pembayaran utang
Merdeka.com - Sebanyak 50 perusahaan yang tergabung dalam Perhimpunan Kreditur 7-Eleven, merasa kecewa dengan 7-Eleven dan PT Modern Sevel Indonesia (MSI) karena tidak adanya transparansi dan penyelesaian utang yang memuaskan terhadap para supplier 7-Eleven.
Perwakilan Perhimpunan Kreditur 7-Eleven, Tri Junanto Wicaksono mengatakan, Perhimpunan Kreditur 7-Eleven merupakan beberapa perusahaan yang memiliki kreditur dalam kasus pembayaran piutang karena tutupnya 7-Eleven.
Saat ini, pihaknya tengah mengumpulkan data piutang dari anggotanya. Berdasarkan informasi dari PT MSI, total piutang supplier terhadap PT MSI Rp 200 miliar.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Dimana reseller menjual produknya? Pekerjaan ini bisa dihandle dari rumah, hanya dengan memasarkan dan menjualkan produk melalui media sosial, seperti TikTok, Instagram, dan lain sebagainya.
-
Siapa yang kehilangan harta karena masalah utang? Keluarga Pulitzer sempat masuk dalam daftar keluarga terkaya berkat bisnis media dan percetakannya. Namun hal ini harus berubah saat keluarga ini didera kesulitan lilitan utang hingga jutaan dolar Amerika Serikat. Padahal di tahun 1982, keluarga Pulitzer memiliki kekayaan bersih yang mencapai angka USD 25 juta.
-
Siapa yang menunggak pembayaran? 'Nah, jemaah sulsel itu sudah selesai semua pembayaran ke oknum broker seat, jemaah surabaya yang belum selesaikan. Ini informasi yang saya dapat yah, tapi belum ada kepastian yah,' sebutnya.
-
Kenapa pembeli dikeroyok? 'Kemudian R Acoka justru menarik mobil tersebut dan terjatuh, lalu dia meneriaki Paisal dengan kalimat maling yang membuat warga terprovokasi,' katanya.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
"Dalam pertemuan antara supplier dengan PT MSI didapatkan informasi bahwa aset PT MSI tidak cukup untuk membayar seluruh utang supplier 7-Eleven," kata Tri, di Pengadilan Niaga, Jakarta, Senin (28/8).
Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa yang masih menjadi pertanyaan karena PT MSI tidak pernah memberikan data hasil audit kepada supplier 7-Eleven.
Pada Senin (14/8) lalu seluruh supplier dikumpulkan oleh PT MSI untuk membicarakan alternatif penyelesaian utang, di mana yang diajukan PT MSI hanya pembayaran sebesar 13 persen sampai dengan 28 persen.
Akan tetapi, kata dia, pada hari yang sama juga PT soejasch Bali dan PT Kurniamitra Duta Sentosa mengajukan gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran utang (PKPU) kepada PT MSI. Padahal, kedua PT itu hanya memiliki piutang yang dapat dikatakan sangat kecil dibandingkan dengan piutang para anggota Perhimpunan Kreditur 7-Eleven.
Perhimpunan saat ini terus bernegosiasi, berkomunikasi dan menyiapkan tangkah-langkah yang tepat untuk dapat meminimalisir kerugian anggota. Dia mengimbau agar para kreditur lain yang belum terlibat agar dapat menginformasikan melalui email Krediturzulegmail.com supaya dapat diakomodasi dan berjuang bersama.
Perhimpunan 7-Eleven berharap PT MSI dan 7-Eleven tetap berkomunikasi dan duduk bersama agar dapat menyelesaikan semua kewajiban utangnya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi trauma pada perusahaan-perusahaan suplier dalam melakukan kerjasama dengan 7eleven International apabila akan melakukan investasi kembali di Indonesia.
Sikap dan itikad baik PT MSI membayar utang kepada seluruh krediturnya sangat menentukan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap PT Modern internasional tbk sebagai pemegang 99,99 persen saham PT MSI.
"Kami juga berharap Pemerintah dan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang saat ini memimpin persidangan PKPU PT Modern Sevel Indonesia serta Pengurus yang ditunjuk dapat mendukung dan membantu para kreditur suplier 7-Eleven agar dapat mendapatkan solusi yang dapat meringankan kerugian yang terjadi karena berla arutnya masalah ini," tutupnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satunya yaitu waralaba asal Jepang yang sangat diganderungi anak-anak remaja.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca SelengkapnyaSambil menahan air mata, seorang pegawai Indofarma mengungkapkan sepotong kue yang menjadi suguhan menjadi barang mewah bagi mereka.
Baca SelengkapnyaMasih ada tujuh perusahaan yang belum menerima pembayaran utang rafaksi.
Baca SelengkapnyaKemendag berutang kepada Aprindo sebesar Rp 344 miliar. Namun, utang gabungan kepada produsen minyak goreng dan pengusaha ritel berjumlah Rp 800 Miliar.
Baca SelengkapnyaSerikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) mengadukan nasibnya kepada Komisi VI DPR RI
Baca SelengkapnyaSedikitnya 10 pabrik tekstil berskala besar di Jawa Tengah bangkrut sehingga sekitar 10 ribu karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca SelengkapnyaTiktok Indonesia menyayangkan keputusan tersebut, karena akan berdampak pada pengusha UMKM dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKSPI telah membentuk Posko Orange untuk mengadvokasi ribuan karyawan Sritex.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Erick menyebut ada 8, namun kemudian dia meralatnya dengan menyebut ada 6 BUMN.
Baca SelengkapnyaEnam debitur LPEI tersebut merupakan perusahaan ekspor yang dilaporkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Baca SelengkapnyaTotal hak karyawan yang belum dibayarkan mencapai Rp95 miliar
Baca Selengkapnya