Tahun ini, Pertamina targetkan jual pertalite 15.000 KL per hari
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) menargetkan penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite sebesar 15.000 kiloliter (KL) per hari pada 2016. Jumlah ini naik 275 persen dibandingkan realisasi penjualan 2015 sebanyak 4.000 KL.
Selain pertalite, Pertamina juga memproyeksikan peningkatan penjualan produk pertamax series, seperti pertamax, pertamax plus dan pertamax dex. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang mengatakan tantangan Pertamina dalam pemasaran BBM saat ini adalah peralihan masyarakat dari pengguna premium ke pertamax atau pertalita. Apalagi, kata dia, harga minyak dunia saat ini tengah mengalami penurunan.
"Hingga saat ini, pertalite telah dipasarkan di 2.133 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam kurun waktu kurang dari lima bulan sejak diluncurkan," kata dia di Jakarta, Minggu (17/1).
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Siapa yang mencatat lonjakan konsumsi BBM? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
Menurut dia, pertalite yang mulai dipasarkan Pertamina pada Juli 2015 memiliki research oktane number (RON) 90 atau lebih tinggi dibanding premium yang memiliki RON 88. Saat ini Pertamina menjual pertalite Rp 7.900 per liter, premium Rp 7.050 per liter dan pertamax Rp 8.500 per liter.
Selain memacu penjualan BBM, Pertamina akan mengoptimalkan peran SPBU untuk memasarkan seluruh produk-produknya, seperti pelumas dan elpiji. Pertamina juga akan mengembangkan strategi channel modern untuk memasarkan produk-produk ritelnya. SPBU akan dikembangkan seperti restoran-restoran cepat saji yang bisa melayani pesan antar. Untuk itu, Pertamina telah menggandeng GoJek. "Sekarang kita benahi sistem teknologi informasinya. Jadi produk-produk yang dijual Pertamina bisa langsung sampai ke konsumen," jelas dia.
Sementara itu, Pakar Pemasaran Rhenald Kasali mengatakan Pertamina diuntungkan oleh jaringan infrastruktur yang sudah masif di seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, pemasaran produknya tidak banyak mengalami kesulitan.
"Sekarang tinggal bagaimana mengembangkan teknologi agar produk-produk yang dipasarkan bisa memenuhi kebutuhan konsumen," kata Rhenald.
Menurut Rhenald, Pertamina telah melakukan langkah tepat dengan meluncurkan produk pertalite untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang menginginkan premium dengan RON lebih tinggi. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama 12 bulan ke depan, Pertamina Patra Niaga akan fokus ke 15 SPBU di Jakarta dan Surabaya. Nantinya akan dibarengi juga dengan evaluasi secara periodik.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaPemantauan dilakukan secara langsung ke lapangan dan juga secara sistem digital melalui PIEDCC.
Baca SelengkapnyaErika menambahkan, konsumsi Pertalite 2023 sebenarnya lebih tinggi dari 2022.
Baca SelengkapnyaHingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional sebanyak 9,9 juta kiloliter.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaPertamina melakukan berbagai upaya dalam melaksanakan misi pelayanan kebutuhan energi masyarakat hingga seluruh pelosok negeri.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian ini mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaKenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPuncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Senin 15 April 2024.
Baca Selengkapnya