Tak cuma IHSG, Rupiah ikut menguat usai Jokowi resmi jadi capres
Merdeka.com - Tak hanya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saja yang menguat setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengumumkan pencalonan dirinya sebagai calon presiden. Rupiah ikut merespon positif kabar tersebut.
Rupiah menguat di level Rp 11.421 per dolar AS mengikuti perkembangan pasar saham yang ikut membaik. Sentimen positif investor dan pelaku pasar atas pencapresan Jokowi , ikut mengangkat Rupiah dari keterpurukan. Namun fenomena ini diyakini hanya sesaat.
"Rupiah itu karena sentimen positif dari investor, memang positif bagi perekonomian, kami monitoring saja, mengamati perkembangan pasar, belum ada kebijakan terkait perkembangan terakhir ini," ujar Direktur Komunikasi, Peter Jacobs kepada wartawan di Gedung BI, Jakarta, Jumat (14/3).
-
Kenapa Redenominasi Rupiah belum diterapkan? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Mengapa BI mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Bagaimana Soeharto stabilkan nilai tukar rupiah? Soeharto kemudian tampil menggantikan Soekarno sebagai presiden. Dia mampu menstabilkan perekonomian dengan memangkas angka inflasi dari 635 persen di tahun 1965 menjadi 9,90 persen di tahun 1969. Soeharto menerapkan sistem kerja pembangunan nasional dengan istilah “Repelita“ yaitu rencana pembangunan lima tahun. Ini dibuat agar fokus kerja pemerintah lebih terarah di berbagai sektor.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
Bank Indonesia mengklaim penguatan Rupiah juga terjadi karena bank sentral ikut mengintervensi nilai tukar. "Kami kan menjaga fluktuasi, biar tidak menguat tetap intervensi, walaupun tren-nya saat ini naik. Supaya nantinya tidak terlalu tajam," jelas dia.
Kendati demikian, pihaknya belum dapat mengatakan jika penguatan nilai tukar ini akan bertahan lama. "Belum tentu sustainable, momennya pas, begini ya sifatnya sementara," ungkapnya.
Dari sisi history, selesai pemilihan presiden pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) tumbuh positif. "Pemilu secara history, IHSG positif cukup signifikan, lagi-lagi menunjukkan perekonomian akan membaik, dengan pemerintahan yang baik," katanya.
Bank sentral berharap penguatan nilai tukar akan berkelanjutan sehingga perekonomian semakin membaik. "Tetap sustainable sehingga pasar akan terus sehat dan bagus," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaNilai tukar Rupiah memang masih melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPenguatan nilai tukar Rupiah dipengaruhi sentimen dari pembatalan revisi Rumusan Undang-Undang (RUU) Pilkada 2024 oleh DPR RI pada Kamis (22/8) sore.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani klaim pergerakan Rupiah saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang utama Asia lainnya.
Baca SelengkapnyaPerry mencatat, nilai tukar Rupiah menguat 0,78 persen menjadi Rp15.330 per USD hingga 17 September 2024 dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaPelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI yang berlangsung lancar menjadi sentimen positif bagi pergerakan rupiah ke depan.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.
Baca Selengkapnya