Tak punya transportasi, ekspor 1.500 domba asal RI ke Malaysia nyaris batal
Merdeka.com - Indonesia nampaknya belum siap melakukan ekspor ternak ke luar negeri. Salah satu hal penghalang ialah belum adanya transportasi pendukung. Buktinya, pengiriman 1.500 dari 60.000 ekor domba pesanan Malaysia selama satu tahun, nyaris batal berangkat.
Mestinya, sesuai jadwal, pengiriman 1.500 ekor domba ini dilakukan Juli kemarin. Namun, tak satupun moda transportasi, baik laut maupun udara yang siap digunakan untuk mengirim hewan ternak.
Alasannya, puluhan ribu ekor domba milik peternak asal Jawa Timur yang diekspor ke Kuala Lumpur, Malaysia ini baru pertama dilakukan. Sehingga Indonesia 'demam pasar’.
-
Kapan domba-domba Rina dipanen dan dijual? Setelah itu barulah domba-domba itu dipanen dan dijual pada konsumen.
-
Dari mana komoditas pertanian diekspor? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Apa saja yang diekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun. Wapres mengaku bersyukur karena sejauh ini sektor pertanian mampu membuktikan diri sebagai penopang ekonomi disaat pandemi serta memenuhi komoditas dalam negeri dan ekspor secara baik.
-
Apa yang sedang dievakuasi ke Indonesia? Sebuah video beredar di media sosial Snack Video menampilkan narasi bahwa Indonesia sedang mengevakuasi 1.000 warga Palestina menggunakan kapal.
-
Kapan penjualan Domba Priangan meningkat? Para penjual sendiri sudah tampak memarkirkan kendaraan bak terbuka yang berisi domba Priangan, sejak pagi hari. Semakin siang, calon pembeli kian ramai termasuk dari luar wilayah.
-
Dimana cecak ditangkap untuk diekspor? Mereka bisa ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan atau konsumsi, kata Dr Satyawan Pudyatmoko, direktur jenderal konservasi sumber daya alam dan ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Masih proses (menyiapkan transportasi). Ada kemarin perintahnya eselon dua dari Pak Menteri (Adi Amran Sulaiman) proses mencarikan," dalih Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, M Musyafak Fauzi, Kamis (2/8).
Padahal, penandatanganan ekspor-impor 60.000 ekor domba antara PT Inkopmar Cahaya Buana (ICB) yang mewakili Indonesia dengan Ternakan Kamran Trading SDN BHD asal Malaysia sudah diteken lama. Bahkan pada 28 Juni lalu di Kandang Karantina Tandes, Surabaya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang malaunching pengiriman perdana 5.000 dari 60.000 ekor domba pesanan Negeri Jiran itu via kapal laut.
Saat itu, dalam pidatonya, Mentan menolak dukungan Malaysia soal logistik di bidang transportasi. Justru, Amran dengan tegas mengatakan, dia tidak suka melihat pengusaha Indonesia, khususnya anak muda yang cengeng, sedikit kesulitan, minta bantuan sana-sini. Tidak mandiri.
Melalui Kementerian Pehubungan (Kemenhub), Amran menjanjikan kalau pemerintah akan menyiapkan Kapal Cemara III yang merupakan Catle Ship untuk kerbau atau sapi. Tapi sudah dikonversi untuk mengangkut kambing atau domba.
Saat ini, pihak Malaysia akan mengirimkan Pesawat Air Bus 330-200F Maskargo untuk mengangkut domba-domba pesanannya melalui Bandara International Juanda Surabaya di Sidoarjo. "Yang jelas untuk sementara ini pihak Malaysia yang menyediakan transportasi. Ya masalah kesiapan dan waktu saja," tandas Musyafak.
Sementara CEO PT ICB, Rio Lukman mengungkap, selain kendala transportasi, tidak adanya selter khusus juga menjadi masalah dalam proses pengiriman hewan ternak. "Di Indonesia belum ada selter khusus hewan. Sehingga kami sempat merasa kesulitan," ucap Rio.
Namun, Rio bersyukur, saat hendak mengirim ribuan domba ke Malaysia via penerbangan carter yang kali pertama ini, pihak bandara mengizinkan packing di area parkir cargo.
Sementara terkait pengiriman melalui jalur udara, Rio mengaku jauh lebih menguntungkan dibanding dengan kapal. "Pertama, proses pengirimannya bisa lebih cepat, kemudian angka kematian lebih kecil, dan traumatik hewan juga lebih rendah," tandasnya.
Informasi saja, kerja sama ekspor-impor 60.000 ekor domba selama satu tahun di 2018, antara PT ICB dengan perusahaan asal Malaysia pimpinan Dato’ Raghu Raman TP Loganathan ini merupakan yang kali pertama.
Nilai total domba yang diekspor mencapai sekitar Rp 108 miliar dengan skema transfer Rp 9 miliar perbulan atau pengiriman 5 ribu ekor pershipment. Sehingga, selama 12 bulan, target pengiriman 60 ribu domba bisa terpenuhi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut Bulog, Bayu mengaku belum mendapatkan izin impor meski sudah mendapatkan perintah impor 100.000 ton daging kerbau dari India.
Baca SelengkapnyaSiapa pemilik kawanan domba tersebut hingga bisa masuk ke JLNT?
Baca SelengkapnyaBerikut video pelaut Indonesia yang membongkar kejanggalan pelayaran Rohingya ke Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDua kapal pengangkut BBM tujuan Mentawai terdampar di Pantai Padang setelah terseret ombak dari kawasan Batang Harau.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaMakanya, KKP merancang kebijakan untuk menjaga biota kelautan Indonesia dan menjaga populasi ikan.
Baca SelengkapnyaHal tersebut dilakukan dalam rangka mencegah penyakit hewan, pengawasan lalu lintas media pembawa HPHK harus diperketat.
Baca SelengkapnyaTiming dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.
Baca Selengkapnya174 Ribu benih lobster nyaris diekspor secara ilegal ke Singapura. Beruntung upaya tersebut berhasil digagalkan.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaPihak berwenang berhasil mengamankan 6 pekerja packing beserta barang bukti benih lobster.
Baca Selengkapnya