Tanah Jakarta terus turun, pemerintah kaji proyek tanggul raksasa
Merdeka.com - Pemerintahan Jokowi-JK bakal mengkaji ulang pembangunan proyek tanggul raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Langkah ini dilakukan agar proyek terus berlanjut dan mengurangi dampak buruk dari pembangunan itu.
Dalam mengkaji ulang ini,pemerintah berencana membuat badan khusus untuk NCICD dan akan melaporkan kajiannya setiap enam bulan. Pembentukan badan ini diperlukan untuk meneliti dampak pembangunan. Jangan sampai pembangunan tanggul raksasa di Jakarta malah memberi dampak buruk ke daerah lain.
"Jadi kita kaji ulang, menambah tugas badan di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) secara lebih komprehensif, menata wilayah kota-kota di pantai, karena masalah bukan cuma di Jakarta," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil di Jakarta, Kamis (30/7).
-
Siapa yang mengerjakan proyek Giant Sea Wall? Proyek Giant Sea Wall sendiri telah digarap Ganjar Pranowo selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
-
Kapan Prabowo menyatakan ingin melanjutkan proyek Giant Sea Wall? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebut proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa harus dilanjutkan.
-
Mengapa Ganjar setuju proyek Giant Sea Wall dilanjutkan? Di satu sisi, Ganjar mengatakan, pembangunan tanggul raksasa itu penting menjaga ketahanan dari air laut.
-
Mengapa Janjang Saribu disebut The Great Wall? 'The Great Wall' Bukittinggi Suasana dan bangunannya sangat mirip dengan tembok besar di China, maka Janjang Saribu dijuluki sebagai The Great Wall-nya Bukittinggi.
-
Siapa yang terlibat dalam pembangunan jembatan ini? Proyek pembangunannya memakan waktu hampir 10 tahun dan melibatkan ribuan insinyur serta pekerja konstruksi.
-
Dimana lokasi tanggul yang jebol? Dalam video melalui drone, tampak cukup luasnya lahan yang terkena terjangan banjir bandang tersebut. Tampak jembatan Sungai Tuntang sudah tidak tampak seutuhnya.
Selain itu, pembentukan badan ini juga diperlukan karena pembangunan tanggul tidak hanya akan dilakukan di Jakarta. Namun, untuk saat ini, tanggul raksasa dibutuhkan Jakarta agar tidak tenggelam di kemudian hari. Pasalnya, penurunan tanah di wilayah DKI Jakarta sudah semakin tinggi. Alhasil Ibu Kota kerap dilanda banjir mencapai 700 liter per detik.
"Ini kan proyek nasional bukan Jakarta saja. Jadi kota-kota yang mengalami hal yang sama juga harus dipikirkan. oleh karena itu kita harus punya institusi untuk menangani isu tersebut," tegasnya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menambahkan, dalam pembangunan badan ini, pemerintah mempercayai dipegang Kementerian PU-Pera. Ini guna mempercepat penyelesaian kajian mengenai solusi di daerah pesisir akibat proyek NCICD. "Jangan juga pembangunan ini hanya memindahkan bencana, tegasnya.
Masalah ini sengaja dilibatkan wilayah lain meski pembangunan saat ini baru di Ibu Kota. Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) bakal menyisir masalah penurunan tanah mulai dari hulu.
"Tugas kita bagaimana atasi fenomena alam seperti turunnya permukaan air tanah. Kita jangan pernah lakukan tindakan yang mengubah fungsi daerah pesisir, makanya disisir dari hulu," ungkap Menteri ATR Ferry Mulsidan Baldan. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah tengah mengkaji pembangunan proyek tanggul laut raksasa, atau Giant Sea Wall di pesisir Pantura Jawa luar Jakarta.
Baca SelengkapnyaKeterbatasan APBN membuat pemerintah meminta swasta ikut serta pengadaan jaringan air pipa.
Baca SelengkapnyaTerdapat 3 tahapan pembangunan Tanggul Laut Pulau Jawa yang akan dikerjakan.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, pesisir utara Jakarta saat ini sudah memiliki sejumlah tanggul pantai setinggi 4,8 meter.
Baca SelengkapnyaPembangunan tanggul pantai dan muara sungai telah dijalankan secara strategis sejak 2020 silam
Baca SelengkapnyaPolitikus Golkar Dave Laksono mendukung rencana pemerintah melanjutkan proyek tanggul laut raksasa (giant sea wall)
Baca SelengkapnyaKenaikan permukaan air laut sebesar berkisar 1 sampai 15 cm per tahun di beberapa lokasi
Baca SelengkapnyaStudi mencatat bahwa sekitar 40-70 persen faktor penurunan air tanah diakibatkan pengambilan air tanah. Ini berartiselama masih ada yang mengambil air tanah.
Baca SelengkapnyaAda sisi tembok lain yang retak. Retakan tersebut terdapat air laut yang keluar. Kondisi ini semakin membuat warga waswas.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tinggi tanggul laut Jakarta dilakukan secara rutin dua tahun sekali supaya air laut tidak meluap ke daratan ketika pasang.
Baca SelengkapnyaProyek tanggul laut raksasa yang sesungguhnya berada di Semarang-Demak.
Baca SelengkapnyaTanggul pantai setinggi 4,8 meter tersebut mampu melindungi pesisir utara Jakarta dari banjir rob.
Baca Selengkapnya