Tarif listrik tak naik meski Rupiah melemah
Merdeka.com - Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprapteka mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tentu akan cukup membebani perseroannya, mengingat nilai tukar rupiah merupakan salah satu dari 3 komponen pembentuk tarif listrik, selain inflasi dan harga minyak dunia.
"Kalau nilai tukar sekarang itu adanya pelemahan, jadi Rp 14.000 tentu ini kita tahu bahwa income PLN kan dari rupiah, expenditure banyak juga USD. Nah jadi secara langsung itu cukup membebani PLN," ungkapnya di sela-sela acara peringatan '45 tahun YLKI', di Hotel Kaisar, Jakarta, Jumat (11/5).
Meski demikian, dia menegaskan bahwa pihaknya akan tetap menjalankan kebijakan pemerintah untuk tidak menaikkan tarif dasar listrik hingga 2019.
-
Siapa yang memimpin PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program TJSL PLN.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
-
Mengapa PLN butuh investasi besar untuk nol emisi? PT PLN (Persero) membutuhkan investasi lebih dari USD700 miliar atau setara dengan Rp11.323 triliun untuk mencapai emisi nol bersih (Net Zero Emisi) pada 2060.
-
Apa yang akan dilakukan PLN di Bursa Karbon Indonesia? PLN akan menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2. Hal ini merupakan bagian langkah PLN mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Apa target PLN dalam AIPF? Tiga fokus utama PLN dalam forum AIPF adalah mendorong kerja sama antara negara maupun private sector untuk mewujudkan misi ASEAN dalam interkoneksi sistem kelistrikan.
"Pemerintah menerapkan tarif adjustment tidak ada kenaikan tarif listrik saat ini. Yang penting masyarakat tahu, pemerintah paham. Kita jalankan sesuai dengan mandat dari pemerintah agar harga listrik bisa terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat," jelas dia.
Untuk menghadapi fluktuasi nilai tukar rupiah ini, kata dia, PLN terus menjalankan program efisiensi. "Sebagaimana pernah kita sampaikan, kita melakukan berbagai upaya untuk melakukan substitusi energi primer yang bisa kita ganti, artinya kita mengacu pada harga energi primer yang paling murah. Yang saat ini mudah didapat dan sebagainya. Dari sana kita dapat menjaga keseimbangan efisiensi yg kita lakukan," kata dia.
Selain itu, PLN akan berusaha meningkatkan penjualan listrik, melalui program sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan penggunaan listrik. "Sekarang kita sudah ada listrik, kapasitas cukup, kita harus melakukan program-program penjualan baik tambah daya, baik pertambahan jumlah pelanggan, baik upaya sosialisasikan program-program terkait dengan kebiasaan masyarakat agar lebih banyak menggunakan baik itu vehicle, dan lain-lain yang bertenaga listrik karena selain hemat tapi juga aman," jelas Made.
"Upaya itu kita lakukan sehingga kita bisa. Artinya dengan peningkatan penjualan akan membantu mengatasi sedikit persoalan karena kenaikan USD," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap tiga bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter.
Baca SelengkapnyaDarmawan memastikan kesiapan PLN untuk menghadirkan listrik yang tetap andal dan terjangkau demi menjaga daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap diberikan subsidi listrik.
Baca SelengkapnyaTarif adjustment listrik merupakan ketentuan tarif listrik bagi pelanggan non subsidi yang dievaluasi setiap tiga bulan secara berkala.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa saat ini Pertamina sedang meninjau kemungkinan penyesuaian harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 24 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaKemudian harga BBM non-subsidi jenis Pertamax Green 95 tetap dijual Rp13.900 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Baca SelengkapnyaKeuangan PLN pernah diramal hampir ambruk. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya kelebihan pasokan (supply) listrik di Pulau Jawa pada 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca Selengkapnya