Terungkap, Begini Skenario Pemerintah Capai Karbon Netral di 2060
Merdeka.com - Pemerintah bakal memaparkan skenario transisi energi nasional dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT) yang tertuang dalam peta jalan Grand Strategi Energi Nasional ke forum Kelompok 20 atau G20.
"Presidensi G20 Indonesia akan dimanfaatkan pemerintah untuk mengenalkan kepada dunia skenario Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat," kata Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis, Yudo Dwinanda Priaadi dalam keterangan di Jakarta, Jumat (4/2).
Yudo menjelaskan, GSEN menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 100 persen pada 2060, dengan kapasitas 587 gigawatt mencakup PLTS sebesar 361 gigawatt, PLTA 83 gigawatt, PLTB 39 gigawatt, PLTN 35 gigawatt, PLTBio 37 gigawatt, PLTP 18 gigawatt, dan PLT arus laut 13,4 gigawatt.
-
Apa target PLN dalam bauran energi tahun 2040? Sementara itu, total tambahan kapasitas pembangkit hingga 2040 adalah 86 GW, dengan rasio 75 persen berasal dari pembangkit EBT dan 25 persen dari pembangkit berbasis gas.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Bagaimana PLN mencapai nol emisi tahun 2060? Untuk mencapai emisi nol bersih, PLN secara bertahap akan menggantikan energi batu bara dengan energi baru terbarukan (EBT), seperti energi surya, air, biomassa, dan hidrogen. 'Ammonia untuk menggantikan batu bara atau pengembangan nuklir ke depan juga bisa jadi opsi,' kata Warsono dilansir dari Antara, Selasa (16/7).
-
Bagaimana Pertamina mencapai target Net Zero Emission 2060? Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mencapai target Net Zero Emission 2060? Demi mencapai target Net Zero Emission 2060 PT Pertamina (Persero) telah melaksanakan berbagai program yang hasilnya telah terlihat nyata. Pertamina pamerkan deretan capaian tersebut pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau Conference of the Parties 28 di Uni Emirat Arab.
Pemerintah menegaskan, tambahan pembangkit listrik setelah tahun 2030 hanya bersumber dari energi terbarukan, yang berarti tidak ada lagi setrum kotor yang terbuat dari bahan bakar fosil.
"Mulai 2035 akan didominasi oleh Variable Renewable Energy (VRE) berupa PLTS, pada tahun berikutnya menyusul PLTB dan PLT arus laut. PLTP juga akan dimaksimalkan hingga 75 persen dari potensinya," jelas Yudo.
Yudo mengungkapkan, pemerintah tidak akan lagi menambah PLTU, kecuali yang telah kontrak dan konstruksi. PLTU milik PLN akan berhenti beroperasi lebih cepat dibandingkan revaluasi aset.
PLTU milik perusahaan listrik swasta atau IPP pensiun setelah berakhirnya perjanjian jual beli listrik. Sedangkan, PLTGU akan berhenti beroperasi setelah usia 30 tahun.
Maksimalkan PLTA
PLTA juga akan dimaksimalkan dan listriknya dikirim ke pusat-pusat beban di pulau lain agar bisa mendukung ketahanan energi nasional. Selain itu PLTA juga akan memberikan keseimbangan bagi pembangkit energi terbarukan variabel.
PLTN juga akan masuk sekitar tahun 2049 untuk menjaga keandalan sistem. Adapun pumped storage akan dimulai pada 2025 dengan target 2060 sebesar 4,2 gigawatt.
Yudo menyampaikan teknologi Battery Energy Storage System (BESS) mulai masif di tahun 2031 dan kapasitasnya akan mencapai 140 gigawatt pada 2060.
"Hidrogen juga akan dimanfaatkan bertahap mulai 2031 dan mulai masif pada 2051. Hidrogen ditargetkan mencapai 52 gigawatt pada 2060," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana ini untuk mencapai target net zero emission di 2060.
Baca SelengkapnyaStrategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.
Baca SelengkapnyaPLN tengah fokus dalam pengurangan penyediaan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaSaat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaDalam mengoptimalkan panas bumi, PLN Indonesia Power pun berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy.
Baca SelengkapnyaPLN telah melakukan kajian untuk memprioritaskan retrofit CCS di pembangkit listrik fosil.
Baca SelengkapnyaGRP menargetkan kapasitas PLTS Atap terpasang sebesar 33 MWp, yang direncanakan selesai pada tahun 2025.
Baca SelengkapnyaPerdagangan karbon PLN Indonesia Power telah mencapai 2.428.203 ton CO2 dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun selanjutnya.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca Selengkapnya