Tingkatkan Layanan, Platform Kesehatan Halodoc Gandeng Ikatan Dokter Indonesia
Merdeka.com - Platform layanan kesehatan digital karya anak bangsa, Halodoc menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ikatan Dokter Indonesia guna meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Kerja sama ini meliputi kolaborasi riset bersama Bidang Riset dan Publikasi Ilmiah Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
MoU ini ditandatangani oleh Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Daeng M Faqih dan dr. Irwan Heriyanto MARS selaku Chief of Medical Halodoc.
Melalui dukungannya terhadap pengembangan proyek ilmiah, riset, dan inovasi, Halodoc berharap bisa meningkatkan akses layanan kesehatan yang lebih inklusif dan lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan peringkat layanan kesehatan? Peningkatan peringkat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan ini menunjukkan hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan, memperbaiki kualitas pelayanan medis, dan memastikan ketersediaan obat-obatan yang lebih baik di seluruh penjuru negeri.
-
Bagaimana cara meningkatkan akses layanan kesehatan di Maluku? “Kita mendorong dari putra daerah Maluku untuk memanfaatkan beasiswa, baik yang diselenggarakan oleh pusat maupun yang dianggarkan oleh pemerintah daerah, sehingga ketika selesai pendidikan mereka yang akan kembali mengabdi di Maluku,“ kata Nihayatul.
-
Bagaimana cara mencapai inklusi digital? Mencapai inklusi digital melibatkan berbagai upaya dan strategi yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, organisasi nirlaba, dan masyarakat secara keseluruhan.
-
BRI dan KlikDokter meningkatkan layanan telemedicine bagaimana? Dengan kemudahan akses dan layanan yang lengkap, BRI menawarkan nilai tambah kepada pelanggan yang tengah mencari solusi kesehatan secara cepat dan efektif. Di sisi lain, KlikDokter juga akan mendapatkan akses ke jaringan luas pengguna BRImo sehingga membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan ekspansi bisnis,“ ungkap Agus.
-
Bagaimana cara meningkatkan akses pengobatan kanker? Artinya, pihak Kemkes dengan seluruh jajarannya harus bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang berujung pada terlambatnya layanan pengobatan kanker.
-
Mengapa Indonesia masih perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan? Posisi Indonesia yang berada di peringkat 39 masih menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan, terutama dibandingkan dengan negara-negara Asia yang lebih maju seperti Taiwan dan Korea Selatan.
"Dalam mengembangkan layanan, Halodoc selalu memanfaatkan teknologi, data, dan mengidentifikasi pain yang dihadapi masyarakat di bidang akses pelayanan kesehatan serta berkomitmen untuk menjadi solusi melalui pemanfaatan teknologi digital. Berawal dari fitur chat with doctor di aplikasi Halodoc, kini kami berhasil mengembangkan berbagai inovasi yang memudahkan masyarakat menikmati layanan kesehatan tanpa terbatas ruang dan waktu. Kami percaya, kolaborasi bersama IDI ini mampu mendukung terciptanya lebih banyak lagi solusi untuk masyarakat," ucap Chief of Medical Halodoc dr. Irwan Heriyanto
Tiga tahun beroperasi, Halodoc sudah bermitra dengan lebih dari 1.400 rumah sakit, lebih dari 20.000 dokter berlisensi, dan lebih dari 1.300 apotek. Menyediakan akses kepada lebih dari 7 juta pengguna aktif perbulan di lebih 50 kota di Indonesia, Halodoc menjadi platform layanan kesehatan yang paling paham kebutuhan konsumen dan memegang peranan penting dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan medis.
"Dengan jaringan mitra dan pengguna yang luas dari Sabang sampai Merauke, kami optimis bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan riset di sektor kesehatan, sehingga kualitas kesehatan masyarakat pun bisa semakin meningkat. Secara proaktif, kami juga mengedukasi gerakan kesadaran kesehatan bagi masyarakat melalui informasi dan hasil riset terkini melalui platform di website dan aplikasi Halodoc," lanjut dr. Irwan.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, terdapat lima isu strategis yang menjadi prioritas dalam pembangunan kesehatan lima tahun kedepan (2020 - 2024), yang diidentifikasi dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2019 bersama Kementerian Kesehatan, diantaranya Angka Kematian Ibu (AKI) atau Angka Kematian Neonatal (AKN), stunting, tuberculosis (TBC), Penyakit Tidak Menular (PTM), dan cakupan imunisasi dasar lengkap. Untuk menghadapi tantangan ini, kebijakan pemerintah yang berbasis riset memainkan peran sentral guna menciptakan program-program yang berkesinambungan.
"Riset di bidang kesehatan pada era digital bisa menjadi insight baru dan menciptakan dampak yang lebih besar bagi masyarakat, juga berdampak pada layanan akses kesehatan yang semakin cepat dan merata yang ujung-ujungnya adalah demi peningkatan kepuasan konsumen," tambah Sekretaris Bidang Riset dan Publikasi Ilmiah IDI dr. Ahmad .
Selain itu, hasil riset ini diyakini dapat mengakselerasi pengembangan profesi agar institusi pendidikan dokter di Indonesia dapat mengadopsi hasil riset untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Karena itu, dia percaya kolaborasi dengan ekosistem layanan kesehatan digital seperti Halodoc dapat mendukung kemajuan dunia kesehatan Indonesia melalui pemanfaatan pengolahan data lokal bagi kebutuhan masyarakat Indonesia.
"Halodoc sangat terbuka untuk berbagai kesempatan kerja sama, baik pemerintah, asosiasi profesi, maupun pemain industri yang memiliki komitmen sejalan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan melalui teknologi. Ini juga merupakan salah satu upaya Halodoc untuk mencapai sasaran pembangunan jangka panjang di bidang kesehatan 2025, di mana salah satunya berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan mengakses layanan kesehatan," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui MoU ini, IHC akan mendapatkan akses terhadap pengetahuan dan keahlian SingHealth di berbagai bidang.
Baca SelengkapnyaAdmedika gandeng Penyedia Jaminan Layanan Kesehatan demi Tingkatkan Layanan Rumah Sakit.
Baca SelengkapnyaSaleh Partaonan berharap, rumah sakit swasta yang dikelola oleh ormas seperti Muhammadiyah bisa semakin baik.
Baca SelengkapnyaMenurut John Riady, fokus undang-undang tersebut mengakselerasi kebutuhan tenaga medis serta pemerataan kualitas kesehatan.
Baca SelengkapnyaIni sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia untuk memperkuat digitalisasi layanan kesehatan secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaHingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.
Baca SelengkapnyaHasto yang menjadi narasumber pada Rakernas IDI itu menyebutkan, peran dokter dalam percepatan penurunan stunting sangat penting.
Baca SelengkapnyaMelalui program CSR (Corporate Social Responsibility) yang membantu masyarakat Indonesia di berbagai sektor.
Baca SelengkapnyaJelang Pilpres 2024, Ikatan Dokter Indonesia mengungkapkan sosok calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pilihan mereka.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Indonesia sangat kekurangan dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaKetua Malang Health Tourism, Ardantya Syahreza menyampaikan Indonesia punya perhatian besar dalam peningkatan bidang kesehatan.
Baca SelengkapnyaAeHIN adalah asosiasi e-Health yang beranggotakan negara-negara di Asia
Baca Selengkapnya