Turunkan Harga Cabai, Bank Indonesia Siap Gandeng Petani
Merdeka.com - Bank Indonesia (KPw BI) Solo mengambil langkah cepat terkait mahalnya harga cabai. Bank sentral berencana menggandeng petani cabai di berapa daerah untuk mengantisipasi agar lonjakan harga tak terjadi lagi.
"Kami sudah memetakan beberapa daerah sentra produksi cabai untuk mengantisipasi lonjakan harga," ujar Kepala KPw BI Solo Bandoe Widiarto, Selasa (16/7).
Menurut Bandoe, kerja sama akan dilakukan dengan para petani di daerah penghasil cabai di Wonogiri untuk Jawa Tengah dan dengan Jombang, Kediri serta Jember untuk wilayah Jawa Timur.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan petani di Jawa Timur? “Kesejahteraan petani harus meningkat seiring dengan peningkatan produktifitas pertanian kita. Untuk itu saat panen raya kemarin, kami terus berkoordinasi dari hulu ke hilir agar jangan sampai harga jual petani turun“
-
Dimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Dimana Cabai Jawa biasa tumbuh? Tumbuhan ini dapat tumbuh di lahan dengan ketinggian 0-600 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 1.259-2.500 mm per tahun. Tanaman ini punya keunggulan dapat tumbuh di lahan kering berbatu.
-
Dimana saja daerah penghasil pertanian terbesar di Jatim? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung.
"Kita sudah ada rencana untuk kerja sama dengan wilayah Soloraya dan Jawa Timur. Tapi belum kita permanenkan dalam bentuk kerja sama atau MoU. Dengan adanya kerjasama, kalau terjadi kenaikan bisa segera diatasi," katanya.
Upaya lainnya yakni dengan mengajak masyarakat untuk membudidayakan gerakan menanam cabai. Tidak harus di sawah ataupun lahan pertanian, namun cukup di rumah dengan menggunakan media tanam pot dan polybag.
Dengan demikian, lanjut Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Surakarta itu, ketika harga cabai di pasaran mulai merangkak naik, masyarakat tidak perlu khawatir karena bisa memanfaatkan cabai yang mereka tanam sendiri di rumah.
"Kita budidayakan menanam cabai di rumah sendiri. Sehingga kalau terjadi lonjakan harga, kita tinggal petik cabai yang ditanam sendiri di rumah. Sehingga tidak terjadi kelangkaan cabai," jelasnya.
Lebih lanjut Bandoe menyampaikan, meski bukan menjadi penyumbang utama inflasi di Solo, pihaknya tetap mewaspadai lonjakan harga cabai di pasaran.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Normalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaGerakan tanam ini diharapkan bisa mengendalikan inflasi dan menjaga ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaPara petani cabai di Jember tak bisa menikmati hasil panen seutuhnya
Baca SelengkapnyaTidak hanya berhenti pada tanaman cabai, pihaknya juga mendorong Tim penggerak PKK untuk memproduksi komoditas lainnya.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi melaporkan hingga saat ini pihaknya telah menyerap sebanyak 18.000 ton jagung dari petani dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDengan harga pasar bawang merah Rp 11.000 per kilogram, kelompok tani ini mampu menghasilkan Rp3,12 miliar.
Baca SelengkapnyaUpaya ini dibutuhkan Pemda untuk mengendalikan laju inflasi di daerah.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaIkappi mendorong distribusi masif kepada wilayah dengan kebutuhan bawang merah cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaPertanian bawang merah di Ngajuk sudah ada sejak 1950-an. Hingga kini, petani Nganjuk tetap pilih menanam bawang merah walau harga di pasar naik turun.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca Selengkapnya