Turunkan tingkat kematian, Freeport cetak kader kesehatan cilik
Merdeka.com - PT Freeport Indonesia bermitra dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, dan PKK Kabupaten Timika membuat Program Posyandu Anak Sekolah (PPAS). Progoram ini didirikan pada 1999 karena masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk cek kesehatan, serta tingginya angka penderita penyakit yang umumnya bisa disembuhkan di Posyandu asal rajin cek ke fasilitas kesehatan.
Ide ini berawal dari pemikiran bahwa anak kecil dapat menyelamatkan ibu dan adiknya yang masih balita, jika diberikan pengetahuan dasar tentang penyakit-penyakit utama yang sering menyerang masyarakat, serta pengetahuan tentang gizi dan hidup sehat.
Dalam keterangan pers yang diterima Jumat (5/5), lewat program ini, anak kelas V SD kini dapat menyelamatkan keluarga dan masyarakat di lingkungannya.
-
Bagaimana manfaat bekal buat kesehatan anak? Dengan membawa bekal, orang tua dapat mencegah anak dari konsumsi makanan yang bisa memicu alergi dan memastikan bahwa anak mendapatkan nutrisi seimbang.
-
Apa yang penting untuk kesehatan anak? Ingatlah bahwa selain olahraga, diet seimbang juga memainkan peran penting dalam membentuk gaya hidup sehat.
-
Apa yang penting untuk anak sehat? Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, Dr. Inge Permadhi, SpGK (K), menekankan bahwa peran sekolah dalam memberikan edukasi mengenai makanan sehat sangat krusial dalam upaya mengurangi angka obesitas di kalangan anak-anak.
-
Apa manfaat berbagi bagi anak? Anak yang mau berbagi camilan atau mainan cenderung lebih mudah membuat dan menjaga persahabatan. Mengajarkan anak untuk berbagi dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka.
-
Mengapa keamanan pangan penting untuk anak? 'Salah satu komponen nutrisi yang penting itu adalah faktor keamanannya. Jadi jangan sampai anak-anak kita diberi makan yang terkontaminasi kuman atau bakteri dari makanan yang tercemar,' ujar Piprim beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Kenapa keamanan pangan penting bagi anak? Keamanan pangan merupakan aspek krusial dalam upaya mencegah penyakit pada anak-anak.
Guru Kelas V SD Inpres Timika 1, Philippus Maybubun yang telah menjadi Kepala Sekolah SD Inpres Pomako mengatakan, program inovatif ini berupa kurikulum pengajaran kesehatan dasar (Posyandu, informasi penyakit, cara penularan dan pencegahannya) kepada anak kelas V SD melalui muatan lokal pendidikan jasmani dan kesehatan.
"Dengan metode yang menyenangkan, anak-anak SD mudah menyerap informasi tersebut sehingga mampu menjadi kader kesehatan cilik di dalam keluarga dan lingkungan rumahnya," katanya.
Dalam program ini, siswa harus bisa memberikan penyuluhan kesehatan serta membawa dan memonitor ibu (beserta bayi/balitanya) untuk cek kesehatan di posyandu secara rutin. "Manfaat langsung yang dirasa oleh kader cilik ini, mereka menjadi paham hidup sehat untuk dirinya, keluarga, dan lingkungan sekitarnya."
Menurutnya, siswa menjadi percaya diri mengemukakan pendapat di depan orang lain serta adanya perubahan perilaku. Beberapa murid yang tadinya jarang ke sekolah, namun berubah menjadi rajin karena tanggung jawab mereka terhadap survei mini PPAS, dan perilaku hidup sehat sejak dini.
Maria Rafra, seorang dokter lulusan Universitas Hasanuddin, Makasar, memilih mengabdikan ilmunya di Puskesmas Wania, Kampung Kamoro Jaya. Ia adalah salah satu kader cilik pertama yang merasakan manfaat dari keberadaan PPAS.
"Apa yang sudah saya pelajari dulu sewaktu menjadi kader cilik di tahun 1999 masih terngiang-ngiang hingga sekarang. Pelajaran tersebut membuat saya mencintai dunia kesehatan, akhirnya ketika di bangku SMP saya harus giat belajar agar bisa menjadi dokter. Banyak manfaat yang saya dapat, baik bagi diri saya maupun keluarga saya sendiri."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masa pertumbuhan adalah masa yang kritis bagi anak. Artikel ini akan menguraikan alasan-alasan pentingnya posyandu bagi kesehatan ibu dan anak.
Baca Selengkapnya"Lebih baik mencegah daripada mengobati", adalah semboyan yang tepat untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
Baca SelengkapnyaRemaja memiliki peranan penting dalam menurunkan angka stunting.
Baca SelengkapnyaKemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest.
Baca SelengkapnyaPeriode Emas 1000 HPK penting dipahami sebagai salah satu upaya untuk menekan angka gagal tumbuh pada anak atau stunting.
Baca SelengkapnyaImran menyampaikan hal ini merespons maraknya kasus penyiksaan terhadap balita.
Baca SelengkapnyaStunting merupakan masalah kritis yang memiliki tantangan multi dimensi dan membutuhkan upaya berkelanjutan dan solusi yang kolaboratif dalam penanganannya.
Baca SelengkapnyaHari Balita Nasional, sebuah hari yang khusus didedikasikan untuk memfokuskan perhatian pada generasi terkecil namun paling penting bagi masa depan.
Baca SelengkapnyaGerakan Anak Sehat Indonesia ini merupakan inisiatif dari Askrindo dan IFG yang berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan.
Baca SelengkapnyaKerjasama semua pihak termasuk swasta salah satunya untuk menekan angka stunting
Baca SelengkapnyaKemenkominfo mendorong generasi muda Pontianak melakukan aksi dan menjadi agen komunikasi pencegahan stunting.
Baca SelengkapnyaMenurut Menkes Budi, program ini berbeda dari skrining yang diadakan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan
Baca Selengkapnya