Uji Coba Bahan Bakar Alternatif, Boeing Sukses Turunkan 75 Persen Emisi CO2
Merdeka.com - Boeing dan Etihad Airways telah menyelesaikan pengujian pada program eco Demonstrator 2020. Program ini ialah penerbangan lintas negara menggunakan campuran 50/50 bahan bakar jet tradisional dan energi baru terbarukan.
Vice President Boeing, Mike Sinnett, mengatakan, program eco Demonstrator menguji teknologi terbaru untuk menghasilkan penerbangan yang lebih tenang, lebih bersih, serta lebih lama.
"Ini adalah langkah maju yang monumental bagi sektor ini untuk membuktikan kelangsungan produksi campuran 50/50 bahan bakar penerbangan berkelanjutan," ungkapnya pada webinar, Rabu (23/9).
-
Bagaimana Etihad Airways meningkatkan kenyamanan penerbangan? Pesawat yang digunakan yakni Boeing 787-9 Dreamliner canggih yang dilengkapi kursi Business Studios dan Economy Smart yang terkenal dari Etihad.
-
Bagaimana Pertamina wujudkan 'Kartini Flight' ramah lingkungan? Untuk penerbangan kali ini, Pelita Air dapat melakukan Carbon Offset dengan menggunakan Carbon Kredit yang dimiliki, sehingga dua penerbangan berkelanjutan spesial Hari Kartini ini dapat dijadikan Carbon Neutral Flight. Sebagai informasi bahwa utilisasi Carbon Credit yang dimiliki Pelita Air pada saat pembukaan perdana IDX Bursa Carbon tanggal 26 September 2023 lalu.
-
Bagaimana cara mendaur ulang pesawat? “Nilai terbesar, antara 80-90 persen dari satu pesawat (yang dirongsokkan) adalah di bagian mesin,“ kata Gregory.
-
Apa jenis pesawat yang mereka gunakan? Timm dan Cook mempersiapkan pesawat Cessna 172 dengan berbagai modifikasi, termasuk instalasi tangki bahan bakar tambahan.
-
Bagaimana jet pribadi menghasilkan emisi karbon? Pesawat udara, termasuk pesawat komersial dan jet pribadi, menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2) yang signifikan. Secara global, pesawat udara menyumbang sekitar 2% dari total produksi emisi karbon dioksida per tahun.
-
Bagaimana bahan bakar ramah lingkungan ini mengurangi emisi? Dengan kandungan sulfur dibatasi maksimum sebesar 0,5 persen, bahan bakar kapal itu bisa digunakan pada mesin diesel kapal dengan putaran rendah dan mengurangi emisi gas buang dari pembakaran mesin kapal.
Langkah tersebut juga dinilai berhasil menurunkan emisi CO2 hingga 75 persen dari bahan bakar jet biasa.
Dia menambahkan, bahan bakar alternatif terbukti dan berfungsi di pesawat. Tetapi pasokannya masih sangat terbatas.
"Dengan memanfaatkan insentif rendah karbon dari pemerintah, dapat mempercepat produksi dan penggunaan dalam industri yang bergantung pada bahan bakar cair," ungkapnya.
Sebelumnya, program eco Demonstrator Boeing tahun ini juga mengevaluasi empat proyek untuk mengurangi emisi dan kebisingan serta meningkatkan keselamatan dan kesehatan penumpang dan awak.
"Selain bahan bakar ramah lingkungan, kami juga membuat tiga program lainnya yang sudah diuji dan diteliti oleh ahli seperti, rendah bising untuk masyarakat, efisiensi ruang udara dan operasional, dan desinfektan di dalam pesawat menggunakan tongkat ultraviolet dari lapisan anti-mikrobial," tuturnya.
GAPKI Gandeng Lion Air Kembangkan Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Sawit
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan Lion Air Group bekerja sama dalam pengembangan dan uji coba pemanfaatan bioavtur. Bioavtur adalah bahan bakar pesawat terbang dari kelapa sawit.
Penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Selasa (10/4), dilakukan oleh Ketua Umum Gapki, Joko Supriyono bersama Presiden Direktur Lion Air, Edward Sirait. "Melalui kemitraan ini, kami berharap potensi minyak kelapa sawit sebagai bahan bakar terbarukan ramah lingkungan dapat dioptimalisasi," kata Anggota Dewan Penasihat Gapki, Franky O. Widjaja seperti dikutip dari Antara, Rabu (11/4).
Nantinya, kedua pihak akan melakukan riset, pengembangan dan ujicoba pemanfaatan bioavtur sebagai bahan bakar alternatif bagi armada pesawat komersial.
Franky mengatakan penggunaan bioavtur dari kelapa sawit tidak hanya mengurangi pelepasan emisi karbon, tapi akan berefek pula pada tumbuhnya industri hilir kelapa sawit, serta meningkatkan penyerapan minyak kelapa sawit yang dihasilkan para petani di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia yang juga pendiri Lion Air, Rusdi Kirana, mengatakan komitmen ini akan mempercepat upaya mengurangi ketergantungan armada penerbangan komersial terhadap bahan bakar fosil.
"Selain itu, juga meningkatkan penyerapan minyak kelapa sawit di dalam negeri, yang menjadi bahan dasar bioavtur," kata Rusdi.
Penggunaan bioavtur berbasis sawit, selain bermakna memajukan industri kelapa sawit, melibatkan jutaan petani, juga karena pihak Lion Air mencatat, para petani sawit adalah salah satu pengguna terbesar maskapai tersebut.
Seperti diketahui, pemerintah merencanakan pada 2018 campuran biofuel pada avtur mencapai 3 persen, yang akan meningkat pada 2025 menjadi 5 persen.
Reporter Magang : Brigitta Belia
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uji terbang dilakukan selama satu jam, dengan melintasi area udara Pelabuhan Ratu.
Baca SelengkapnyaPenggunaan bahan bakar ini akan dilanjutkan ke pesawat komersil untuk uji coba Ground Test hingga Flight Test.
Baca SelengkapnyaPertamina SAF akan diluncurkan melalui misi kolaboratif antara Pertamina dan Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaSustainable Aviation Fuel (SAF) saat ini telah berhasil lolos uji ground test dan uji terbang pertama.
Baca SelengkapnyaDistribusi SAF demi mendorong energi keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaBioavtur dibawa pesawat terbang di atas 30-40 ribu kaki dengan temperatur -30 sampai -40 derajat Celcius
Baca SelengkapnyaPengembangan SAF merupakan salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi, sekaligus mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Baca SelengkapnyaPeluncuran bursa karbon IDX di Bursa Efek Jakarta yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, 26 September 2023.
Baca SelengkapnyaTes sudah mulai dilakukan dengan pencampuran 2,4 persen bioavtur dalam komposisi bahan bakar pesawat.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pengurangan emisi dari kendaraan bermotor, yang mana emisinya sekitar 25-35 persen lebih rendah.
Baca SelengkapnyaPertamina mendukung operasional penerbangan Indonesia dengan penyediaan avtur melalui 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan 5 kilang.
Baca SelengkapnyaPesawat ini terbang dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Adi Soemarmo.
Baca Selengkapnya