Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wapres JK: Kita sedang cari cara kelola defisit anggaran

Wapres JK: Kita sedang cari cara kelola defisit anggaran Jusuf Kalla. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Defisit anggaran tahun 2015 diprediksi akan melebar dari 1,9 persen menjadi 2,59 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemicunya, realisasi penerimaan pajak yang diproyeksi hanya mencapai 85 persen dari target tahun ini sebesar Rp 1.295 triliun.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pemerintah memiliki strategi dalam menyiasati anggaran yang minim akibat penerimaan tidak sesuai dengan target yang ditetapkan. Wapres JK mengakui, pihaknya sedang memutar otak untuk memilih proyek-proyek apa saja yang menjadi prioritas untuk didahulukan.

"Ya pastilah. Kita lihat perkembangannya," ucap JK di kantornya Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (9/11).

JK menyebut, ada beberapa pilihan dalam menjaga defisit anggaran agar tidak melebar. "Kalau tidak uang berkurang pasti pengeluaran harus dikurangi kan. Atau kita mencari suatu cara untuk mengelola defisit itu," ucap JK.

Diberitakan sebelumnya, realisasi penerimaan pajak diproyeksi hanya mencapai 85 persen dari target tahun ini sebesar Rp 1.295 triliun. Dengan demikian, defisit anggaran berpotensi melebar dari 1,9 persen menjadi 2,59 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Untuk menutup itu, pemerintah bakal mencari utangan hingga sebesar USD 5 miliar atau sekitar Rp 68 triliun.

"Jadi saya dapat mandat menambah utang sampai dengan menutup defisit 2,59 persen dari PDB. Asumsi defisit APBN awal 1,9 persen dan 2,23 persen (proyeksi saat semester I)," kata Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan, di Jakarta, Jumat (6/11).

Menurut Robert, pihaknya sudah menggenggam komitmen pencairan utang (Standby loan) dari lembaga keuangan multilateral. Seperti, Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), dan lainnya.

"Jadi sudah secure (diamankan)," tegasnya.

Sekedar informasi, realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sudah mencapai Rp 451,95 triliun. Itu sekitar 97,89 persen dari target dalam APBN-P 2015 sebesar Rp 461,7 triliun.

Rencana awal, tambahan utang netto tahun ini ditetapkan sebesar Rp 22,5 triliun.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kembali Terulang, Jokowi Kesal Dana Triliunan Rupiah Mengendap di Kas Pemerintah Pusat dan Daerah
Kembali Terulang, Jokowi Kesal Dana Triliunan Rupiah Mengendap di Kas Pemerintah Pusat dan Daerah

Jokowi menyadari bahwa mengubah pola pikir seorang pemegang kebijakan bukanlah perkara mudah.

Baca Selengkapnya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Serapan Anggaran Rendah: Hampir Setiap Hari Saya Telepon Sri Mulyani
Jokowi Soroti Serapan Anggaran Rendah: Hampir Setiap Hari Saya Telepon Sri Mulyani

Presiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ingatkan Kementerian Lembaga Kejar Target Penyerapan Anggaran: Tinggal 2 Minggu Lagi
Jokowi Ingatkan Kementerian Lembaga Kejar Target Penyerapan Anggaran: Tinggal 2 Minggu Lagi

Tahun Anggaran 2023 akan ditutup beberapa minggu lagi.

Baca Selengkapnya
Jokowi di Musrenbangnas 2024: Jangan Sampai Anggaran Dipakai untuk Rapat dan Studi Banding
Jokowi di Musrenbangnas 2024: Jangan Sampai Anggaran Dipakai untuk Rapat dan Studi Banding

okowi ingin agar rencana pembangunan jangka panjang hingga menengah baik di daerah dan pusat berjalan sinkron.

Baca Selengkapnya
Jokowi: 2024 Tahun Terakhir Pemerintahan Periode Ini, Tuntaskan Pembangunan yang Belum Selesai
Jokowi: 2024 Tahun Terakhir Pemerintahan Periode Ini, Tuntaskan Pembangunan yang Belum Selesai

"Tuntaskan agenda pembangunan yang belum selesai," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi

Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menanggapi soal ucapan Presiden. Meskipun Presiden tak menyebut spesifik daerah yang dimaksud.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Hal-Hal yang Buat Semua Negara Ketakukan
Jokowi Ungkap Hal-Hal yang Buat Semua Negara Ketakukan

Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.

Baca Selengkapnya
Bayar Utang Program PEN, Anggaran BI Tahun 2024 Bengkak Rp29,29 Triliun
Bayar Utang Program PEN, Anggaran BI Tahun 2024 Bengkak Rp29,29 Triliun

Defisit tersebut disebabkan total pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan total penerimaan.

Baca Selengkapnya
BPKP Lapor ke Jokowi Sudah Selamatkan Uang Negara Rp78,68 Triliun
BPKP Lapor ke Jokowi Sudah Selamatkan Uang Negara Rp78,68 Triliun

Sepanjang tahun 2020 hingga 2024 ada Rp78,68 triliun uang negara yang diselamatkan.

Baca Selengkapnya
DPR Imbau Kejagung Konsisten Tangani Kasus 'Kakap'
DPR Imbau Kejagung Konsisten Tangani Kasus 'Kakap'

Wakil Ketua Komisi III DPR meminta Kejagung bisa konsisten menjaga kinerja cemerlangnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Cawe-Cawe ke Pemda Soal Perbaikan Jalan Rusak
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Cawe-Cawe ke Pemda Soal Perbaikan Jalan Rusak

Dia kerap mendapat keluhan bahwa APBD tidak cukup untuk memperbaiki.

Baca Selengkapnya