Profil
Adityawarman
Adityawarman adalah salah satu orang penting di Jasa Marga. Bulan Januari lalu beliau diangkat sebagai Direktur Utama Jasa Marga. Terpilihnya Aditya memang sudah sepantasnya karena pria lulusan Universitas Diponegoro ini sudah berpengalaman di semua jabatan operasional di Jasa Marga dengan kinerja yang baik.
Beliau mulai bergabung di Jasa Marga tahun 1983, setelah sebelumnya pernah magang saat masih menjadi mahasiswa di pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek. Jasa Marga yang waktu itu masih baru beberapa tahun beroperasi punya banyak posisi kosong yang menjanjikan untuk berkarir. Setelah lepas dari tiga bulan masa percobaan, Aditya dipercaya menjadi kepala bagian.
Saat itu usianya masih 28 tahun. Berbekal pengalaman organisasi sebagai Ketua Senat Mahasiswa Teknik Sipil Undip, tidak sulit bagi Adityawarman untuk beradaptasi dengan para seniornya yang sudah jauh lebih tua. Enam bulan menjadi kepala bagian, Aditya diminta untung merangkap jabatan sebagai Kepala Gerbang di Bogor. Tidak lama sesudahnya, posisi Kepala Operasi ditawarkan pada beliau. Itu pun tidak berlangsung lama, karena berikutnya datang tawaran untuk menjadi Kepala Traffic Management.
Tahun 1993, tepat 10 tahun setelah dirinya bergabung di Jasa Marga, Aditya dipercaya memegang Kepala Cabang Tol Jagorawi, ruas jalan tol yang paling bergengsi dan tertua di Jasa Marga yang saat itu selalu dilalui almarhum mantan presiden Soeharto setiap minggu untuk bermain golf.
Skill Aditya terletak pada keterampilan mengatur enam divisi yang dibawahinya untuk bisa bekerja sama dengan baik dan saling mendukung. Keenam divisi itu adalah divisi operasional, pemeliharaan, keuangan, sumber daya manusia dan divisi umum. Tidak hanya itu, Aditya juga lihai menyusun rencana kerja anggaran bagiannya dan juga pertanggungjawaban kepada manajemen. Sebagai Direktur Utama, Aditya berniat mengadopsi teknologi di jalan raya untuk kemajuan pelayanan jalan tol di nusantara. Salah satunya adalah dengan menerapkan teknologi sensor deteksi kendaraan di gardu tol yang mulai diterapkan di Gerbang Tol Cikarang-Cikampek.
Riset dan analisa oleh Somya Samita