Profil
Ahmad Murady Darmansjah
Ahmad Murady Darmansjah adalah seorang politikus dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Ia kini tengah menjabat sebagai Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan. Selain itu, ia juga merupakan anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara.
Murady Darmansjah lahir di Padang pada tanggal 16 September 1949. Ia memulai pendidikan dasarnya di SD 2 Kumun Kerinci (1956-1962). Kemudian, ia bersekolah di SMEP Negeri Sungai Penuh Kerinci (1962-1965) lalu ke SMEA Bhakti Luhur Surabaya (1968-1971).Selanjutnya ia menempuh pendidikan di beberapa bidang dan tempat, antara lain Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP), Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya(1975-1978), Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Jurusan Management di Malang, Tata Buku A-1, A-2 dan B tahun di InStititut Dagang Muchtar Surabaya (1968-1970), serta Bahasa Inggris di Institut Susilo Hardjo Surabaya (1969-1970). Ia pun aktif bergabung dalam berbagai organisasi dan menduduki posisi-posisi penting seperti Sekretaris Persatuan Penyalur Saprotan Jawa Timur 1986, Ketua INSA ( Indonesian Ships owner Association )Surabaya, Anggota Penasehat INSA Surabaya, Bendahara Umum Pengurus Besar PERSANI, Wakil Bendahara Umum DPP Hanura, Ketua HUT Hanura ke 1 di Istora Senayan Jakarta, dan Korda Partai Hanura Provinsi Jambi. Ahmad Murady dikenal pula sebagai pengusaha sukses ia mendirikan beberapa perusahaan sekaligus menjadi direktur utama di sana.
Dalam Badan Akuntabilitas Keuangan Negara Dewan Perwakilan Rakyat, Murady Darmansjah menduduki posisi sebagai anggota Fraksi Partai Hanura. BAKN diketuai oleh Ahmad Muzani dari Partai Gerakan Indonesia Raya dengan wakilnya Yahya Sacawiria dari Fraksi Partai Demokrat. Selain Darmansjah, anggota BAKN meliputi Ismet Ahmad (Fraksi Partai Amanat Nasional), Nur Yasin (Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa), Edwin Kawilarang (Fraksi Partai Golkar), Fauzi Achmad (Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat), Eva Kusuma Sundari (Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), dan Moh. Sohibul Iman (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera).
Riset dan analisis oleh: Meidita Kusuma Wardhana