Andi Arsyil kenang saat menjadi pengibar bendera
Inilah makna kemerdekaan bagi bintang sinetron Andi Arsyil.
Banyak kenangan masa kecil yang dirasakan Andi Arsyil ketika 17 Agustus-an. Diakuinya ia cukup aktif mengikuti lomba-lomba yang diadakan di sekolah maupun di lingkungan rumahnya.
"17 Agustus suka lomba makan kerupuk, masukin pensil ke botol, terus (sendok) kelereng di mulut pernah juara. Tapi sampai saat ini belum pernah coba panjat pinang, seru aja liatnya," ujar Andi saat ditemui belum lama ini.
-
Apa isi dari puisi-puisi 17 Agustus pendek? Puisi pendek tentang 17 Agustus mampu mencerminkan perasaan kebanggaan dan cinta tanah air yang dapat Anda lantunkan pada saaat momen kemerdekaan ini. Dengan menggunakan kata-kata sederhana namun bermakna, puisi-puisi ini berhasil menangkap esensi dari perjuangan, pengorbanan, dan kebebasan.
-
Kenapa pamflet lomba 17 Agustus penting? Keberadaan pamflet lomba sangat penting untuk menyebarkan informasi, sekaligus mengundang minat warga masyarakat agar terlibat di dalamnya.
-
Kenapa puisi 17 Agustus penting? Selain sebagai bentuk perayaan, puisi-puisi 17 Agustus juga berfungsi sebagai pengingat akan tanggung jawab kita untuk terus menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.
-
Kapan HUT RI ke-79 diperingati? Menjelang HUT RI ke-79 pada tahun 2024, logo dan tema yang dipilih memiliki makna mendalam yang menggambarkan esensi perjuangan dan aspirasi bangsa Indonesia di era kontemporer.
-
Apa tujuan utama dari kata sambutan ketua panitia 17 Agustus? Selain mengucapkan rasa terima kasih kepada anggota panitia dan warga yang terlibat, kata sambutan 17 Agustus biasanya juga berisi tentang tujuan kegiatan HUT Kemerdekaan.
-
Siapa yang bertugas sebagai Paskibra di HUT RI ke-78? Tak hanya cantik, rupanya gadis 14 tahun ini juga berprestasi di sekolahnya. Bahkan, kini ia kembali dipercaya menjadi Paskibra di HUT RI ke-78 ini.
Selain itu, hal yang tak pernah ia lupakan saat HUT RI adalah ketika bertugas menjadi pengibar bendera. Terutama dengan didikan para seniornya yang sangat disiplin dan cukup keras.
"Dulu saya anak paskibraka di Makassar. Tiap 17 Agustus jadi pengibar benderanya. Paling mengesankan itu ditampar di senior, mandi oli. Keras di sana (ajarannya) ala-ala TNI. Sering dijemur, tiap pulang baris berbaris," kata lawan main Citra Kirana.
Dalam HUT RI yang ke-70, pemain Tukang Bubur Naik Haji ini merasa Indonesia belum sepenuhnya merdeka. Karena perekonomian Indonesia yang tidak stabil serta masih banyak kaum lemah yang tertindas.
"Indonesia perekonomian tidak stabil. Ibaratnya seperti kanibal ya. Orang besar menindas orang lemah. Miris sih belum tercapai suasana yang baik. Makin parah. Dolar 13 ribu sekian. Itu memberatkan masyarakat," pungkasnya.
(kpl/rhm/pit)
(mdk/kln)