Andien khawatir pembunuhan Angeline jadi inspirasi penjahat lain
Indonesia digegerkan dengan pemerkosaan dan pembunuhan gadis kecil bernama Angeline yang terjadi di Bali.
Indonesia digegerkan dengan pemerkosaan dan pembunuhan gadis kecil bernama Angeline yang terjadi di Bali. Angeline yang hilang sejak 16 Mei 2015, ternyata telah meninggal dan dikubur di pekarangan rumah orang tua angkatnya. Karuan saja kematian yang memilukan tersebut mengundang banyak simpati dan perhatian dari banyak orang orang.
"Aku lihat kasusnya itu tindakan yang kejam sekali. Kekerasan di dalam rumah tangga itu udah jadi isu di indonesia. Seorang anak itu kalau pendiam aneh. Anak itu kan talkative dan aktif," ucap Andien ditemui di Prestige, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (11/06).
-
Kenapa Angelina Sondakh berjualan kue? Angie ingin mengeksplorasi minat barunya di bidang kuliner sambil terus menekuni profesinya di dunia hiburan.
-
Kenapa Angelina Sondakh enggan dipanggil ustazah? Pertama-tama, aku nggak mau disebut ustazah, karena kalau ditanya pesantren mana, aku dari pondok bambu, lapas, biasanya ustazah kan lulusan pesantren, cuma aku pesantren kehidupan.
-
Kapan Angelina Sondakh menjadi mualaf? Mengikuti perjalanan panjangnya sebagai mualaf sejak tahun 2008, hingga menjalani hukuman selama 10 tahun di balik jeruji besi, Angelina Sondakh telah menempuh perjalanan hijrah yang mengesankan.
-
Bagaimana Angela menyanggul rambutnya di Istana Berkebaya? Rambut Angela disanggul modern minimalis Dengan sentuhan tusuk konde berwarna emas, sementara bagian depan rambut dijaga terbagi menjadi dua bagian.
-
Apa yang dilakukan Angelina Sondakh saat ini? Setelah lama tak muncul di layar televisi, kini Angelina Sondakh beralih profesi menjadi penjual kue.
-
Bagaimana Okan menunjukkan rasa cintanya kepada Angeline? Dalam unggahan mesranya, Okan selalu menyisipkan caption berupa kata-kata manis yang romantis.
Kekerasan dalam rumah tangga adalah hal yang sangat berbahaya apalagi ketika yang menjadi korban adalah seorang anak yang tidak bisa membela diri. Sebelum dibunuh, Angeline disebutkan tidak mendapatkan perhatian yang baik oleh ibu angkatnya Margareth dan sering dibentak.
"Kalau dia diem aja terus dia merasa ada masalah. Dia adalah salah satu korban dari kekerasan rumah tangga. Jangan sampai terjadi seperti ini. Child abuse ini sudah terjadi dari dulu. Tapi sekarang makin banyak," tuturnya.
Angeline sendiri tewas akibat dibunuh dan diperkosa oleh pria bernama Agustinus yang merupakan mantan pembantu ibu angkatnya. Namun yang menjadi kekhawatiran Andien adalah karena tidak semua masyarakat berpendidikan baik, berita kejam ini malah menjadi inspirasi bagi orang-orang yang memiliki niat jahat lainnya.
"Yang saya khawatirkan bahwa kalau ada orang yang berpendidikan rendah dan lihat ini di media malah jadi terinspirasi. Saya malah takutnya seperti itu. Media memberitakannya dengan secara informatif tapi jangan blak blakan," katanya.
Kasus pembunuhan oleh seorang penjahat pedofil ini tentu hal yang sangat mengerikan. Namun Andien percaya jika masyarakat terus membenahi diri, kasus-kasus seperti ini tidak akan banyak terjadi.
"Culture masyarakat di Indonesia tentang anak kecil itu lebih mengikat anaknya dibanding di luar negeri. Bukan masalah itunya, orang tua kepada anaknya sudah pasti berhati- hati. Yang perlu adalah masyarakat yang harus mulai membenahi diri," jelasnya.
(kpl/pur/sjw)
(mdk/kln)