Ken Ken Tak Percaya Menjadi Tokoh di Sinetron Wiro Sableng, Padahal Saingannya Barry Prima dan Chairil J.M
Ken Ken merupakan pemeran tokoh Wiro Sableng. Serial ini tayang pertama kali pada tahun 1995.
Ken Ken merupakan pemeran tokoh Wiro Sableng. Serial ini tayang pertama kali pada tahun 1995.
Ken Ken Tak Percaya Menjadi Tokoh di Sinetron Wiro Sableng, Padahal Saingannya Barry Prima dan Chairil J.M
Ken Ken menceritakan soal awal mula dirinya menjadi pemeran Wiro Sableng. Hal itu diceritakan Ken Ken saat berbincang dengan Afdhal Yusman. Serial Wiro Sableng sendiri diketahui pertama kali tayang pada tahun 1995.
Wiro Sableng menjadi sinetron yang digemari masyarakat. Karakternya yang begitu kuat, membuat Wiro Sableng menjadi salah satu sinetron fenomenal.
Ken Ken mengungkapkan jika dirinya mengikuti seleksi untuk menjadi pemeran Wiro Sableng. Saat itu, Ken Ken harus bersaing dengan sejumlah nama besar aktor laga Tanah Air seperti Barry Prima hingga Chairil J.M.
- Jadi Pasangan Miller Khan di Sinetron Takdir Cinta Yang Kau Pilih, Intip Potret Haviza Devi dan Kekasih di Dunia Nyata
- Main Bareng Sinetron Di Antara Dua Cinta, Intip Potret Kebersamaan Anggika Bolsterli dan Rangga Azof
- Geledah Kantor Mentan Syahul Yasin Limpo, KPK Temukan Bukti Elektronik dan Dokumen
- Cantik Menawan, Intip Deretan Potret Nadya Arina Pemain Sinetron Cinta Setelah Cinta
"Saya dipilih itu lewat proses dari RCTI waktu itu, alhamdulillah dia (Harry Topan) panggil saya 'kamu terpilih menjadi tokoh Wiro Sableng'," kata Ken Ken.
"Kaget, bener nih busyet. Saingan waduh, Barry Prima, Chairil JM bintang laga di tahun itu yang memang merajai kan. Lamting, atlet yang Taekwondo itu. Ken Ken aduh, siapa, engga tahu. Sempet nggak percaya 'yang bener nih becanda ya. Yang ngasih tahu Harry Topan," sambung dia.
Ken ken pun langsung sujud syukur ketika itu. Diakui Ken Ken, menjadi pemeran Wiro Sableng menjadi beban tersendiri baginya saat itu. Namun dia berpikir bagaimana agar penampilannya tak mengecewakan penonton.
"Sujud syukur, alhamdulillah. Setelah sujud syukur itu, terima kasih ya Allah engkau berikan aku kesempatan untuk menghibur. Mudah-mudahan ini filmnya booming, disukai masyarakat Indonesia," kata Ken Ken.
"Karena saya main belum tentu masyarakat suka, uh jadi beban. Beban banget waktu itu ya. Gimana caranya engga mengecewakan masyarakat. Mudah-mudahan ini berhasil dengan aku punya pemikiran 'bagaimana aku bisa tampil sebaik mungkin menghibur masyarakat Indonesia," sambung Ken Ken.
"Satu bulan sebelumnya aku minta sama Harry Topan 'Pak Harry yang terhormat, izinkan saya duluan pergi, 'kemana', ke Wonogiri. 'Ngapain lu', saya mau observasi. Syutingnya di Wonogiri sama di Jogja waktu itu kan," kata Ken Ken.
Ken Ken berangkat ke Wonogiri naik pesawat. Untuk ongkos selama perjalanan, Ken Ken mengaku menjual motornya. Uang dari penjualan motor itu dia gunakan untuk kehidupan sehari-hari di Wonogiri.
"Pertama kali saya sok pede, pede banget, jalan pesan tiket pesawat. Begitu di bandara bingung baru pertama naik pesawat saking pedenya. Zaman itu kan pesawat baling-baling tuh tahun 1995," ucap Ken Ken.
"Sampe Wonogiri turunnya di Solo. Wah masih jauh tuh. Naik bis. Orang kan engga tahu siapa saya, belum kenal. Berangkat sendiri. Ketemu sama orang art lagi ngeset 'oh ini toh Wonogiri Gunung Gandul, indah banget zaman itu tahun 1995," sambung dia.
Di Wonogiri, Ken Ken mengontrak sebuah rumah untuk tinggal. Di Wonogiri, Ken Ken mengisi aktivitasnya dengan berolahraga agar fisiknya prima saat syuting dimulai."Aku ngontrak di satu rumah karena memang aku yang ingin dateng duluan. Sampe di Wonogiri aku lari, jogging, skipping dan segala macem. Zaman itu masih ABG," ucapnya.
Sebulan kemudian, kru Wiro Sableng mulai datang untuk memulai proses syuting. Tak disangka jika Wiro Sableng menjadi salah satu sinetron yang mendapat sambutan hangat dari penonton.