CEK FAKTA: Disinformasi Virus Flu Babi Lebih Ganas Ketimbang Covid-19
Klaim penyebab virus H1N1 atau flu babi lebih ganas dari penyebab virus corona baru Covid-19 adalah keliru.
Sebuah akun Instagram mengunggah tabel dari Business Insider yang berjudul "Wuhan coronavirus compared to other major viruses". Tabel tersebut berisi tentang perbandingan wabah dan pandemi yang pernah terjadi. Termasuk pandemi virus corona Covid-19.
Tabel yang diunggah akun Instagram @crasyrichsurabayans bernarasi jika virus H1N1 atau flu babi lebih ganas dibandingkan virus corona Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Berikut narasinya:
"Virus corona ternyata tidak seganas yang anda pikirkan kalau dibandingin sama virus h1n1/ yang kita kenal influenza lebih kejam jauh," yang ditulis pada 3 Maret 2020.
Penelusuran
Cek Fakta merdeka.com menelusuri klaim penyebab virus flu babi lebih ganas daripada virus corona Covid-19. Dalam artikel cek fakta Tempo.co berjudul "Fakta atau Hoaks] Benarkah Virus Flu Babi Lebih Ganas Ketimbang Virus Corona Covid-19?" melansir dari LiveScience, pandemi flu pada 2009 adalah pandemi virus H1N1 kedua yang terjadi di dunia setelah flu Spanyol pada 1918.
Pandemi flu yang disebut flu babi ini disebabkan oleh strain baru dari H1N1 yang berasal dari Meksiko pada musim semi 2009 sebelum akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Pada Juni 2009, dengan banyaknya kasus yang terjadi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan flu babi sebagai pandemi.
CDC memperkirakan, antara April 2009-April 2010, terdapat 60,8 juta (kisaran: 43,3-89,3 juta) kasus flu babi yang terjadi di Amerika Serikat, dengan 274.304 (kisaran: 195.086-402.719) pasien rawat inap dan 12.469 (kisaran:8.868-18-306) kematian.
Akan tetapi, menurut laporan LiveScience, virus H1N1 2009 tidak lebih menular ketimbang virus Corona baru, SARS-CoV-2. Angka reproduksi dasar atau R0 virus H1N1 2009 adalah 1,46. Ini berarti setiap individu yang terinfeksi dapat menularkan virus tersebut kepada 1-2 orang.
Sementara itu, untuk SARS-CoV-2, R0-nya adalah 2,5. Artinya, seseorang yang terinfeksi bisa menularkan virus itu kepada 2-3 orang. Hal ini disebabkan oleh masa inkubasi SARS-CoV-2 yang berkisar antara 4-14 hari, sehingga seseorang dapat membawa dan menyebarkan virus yang sudah masuk ke tubuhnya hingga dua minggu sebelum mengalami gejala.
Tingkat kematian flu babi pun hanya sekitar 0,02 persen. Sekitar 80 persen kematian terjadi pada orang berusia di bawah 65 tahun. Hal ini disebabkan oleh banyaknya orang tua yang memiliki kekebalan, menunjukkan bahwa H1N1 atau sesuatu yang serupa kemungkinan telah menginfeksi sejumlah besar orang beberapa dekade sebelumnya.
Menurut CDC, meskipun pandemi H1H1 2009 utamanya menyerang anak-anak, dewasa muda, dan setengah baya, dampak dari virus ini terhadap populasi global selama setahun pertama tidak separah pandemi sebelumnya. Diperkirakan, 0,001-0,007 persen populasi dunia meninggal akibat komplikasi pernapasan yang terkait dengan virus H1N1 selama 12 bulan pertama virus tersebut beredar.
Adapun angka kematian Covid-19 secara global, menurut WHO per 3 Maret 2020, adalah sekitar 3,4 persen. "Sebagai perbandingan, flu musiman umumnya membunuh jauh lebih sedikit dari 1 persen dari mereka yang terinfeksi," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dilansir dari MedicalNewsToday, tingginya angka infeksi dan kematian Covid-19 tersebut menimpa semua kelompok umur, terutama orang dewasa yang lebih tua yang memiliki penyakit penyerta. Dikutip dari World0Meters, per 9 Juni 2020, Covid-19 telah menginfeksi 7.198.634 orang di 215 negara. Jumlah kematian pun telah mencapai 408.734 orang dalam waktu 6 bulan.
Kesimpulan
Klaim penyebab virus H1N1 atau flu babi lebih ganas dari penyebab virus corona baru Covid-19 adalah keliru.
Faktanya, tingkat kematian SARS-CoV-2 atau virus corona baru Covid-19 adalah 2,2 persen, lebih tinggi dibandingkan tingkat kematian virus H1N1 2009 yang hanya 0,02 persen.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa di pertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)